When I’m With You

Title                 : When I’m With You

Rate                 : T

Genre              : AU, Romance, Friendship, Sad, Hurt

Cast                 : Siwon, Kyuhyun, Sooyoung, Yunho, Donghae, Seunghyun

Warning          : BL, OOC, Typo (es), Don’t Like = Don’t Read

 

When I’m with you..

I knew you’ll gonna be the part of my life since the first time..

Aku mengenalnya sejak kami duduk di bangku sekolah dasar. Ketika ia dan keluarganya pindah ke rumah sebelah hampir dua puluh tahun yang lalu, saat itu aku sangat senang melihat akhirnya aku bisa punya teman dari lingkungan tempat tinggalku sendiri.

Tidak, jangan salah paham. Bukan berarti aku tidak punya teman sama sekali. Sebaliknya, aku punya banyak sekali teman di sekolah. Hanya saja rumah kami semua berjauhan satu sama lain. Terkadang aku merasa kesepian jika kedua orang tuaku bepergian mengurusi pekerjaan mereka. Ayahku adalah seorang dokter sedangkan ibuku adalah seorang desainer pakaian di sebuah rumah mode terkenal.

Oh, aku lupa memperkenalkan diriku sendiri. Namaku Choi Siwon. Aku adalah anak satu-satunya di keluarga dengan rumah besar ini. Jadi kalian akan langsung paham mengapa tadi kukatakan aku begitu kesepian, bukan?

Semua orang punya pengalaman yang tertulis di dalam jurnal harian baik itu dalam bentuk tertulis ataupun tersimpan dengan baik di dalam benak kita, termasuk diriku. Jika kau menayakan apa pengalaman terbaikku, aku akan dengan bangga mengatakan bahwa pengalaman terindahku adalah saat aku bertemu dengannya. Adikku, sahabatku, sekaligus cinta pertamaku..

Saat itu ia tengah asyik bermain sendiri dengan Jenga di depannya . Lihat tubuhnya yang kecil, pipinya yang gempal, kulitnya yang pucat serta matanya yang bersinar cerah. Ia benar-benar imut untuk ukuran seorang anak berumur delapan tahun.

“Hai, siapa namamu?”

Anak itu menatapku dengan rasa ingin tahu. Ia tampak berpikir dan menimbang-nimbang apakah ia akan menjawabku atau tidak.

“Jangan takut. Aku tinggal di sebelah rumahmu. Namaku adalah Choi Siwon.”

Ia menunduk sebentar lalu dengan suaranya yang indah ia menjawab. “Cho.. Kyuhyun.”

Aku tersenyum lega karenanya. “Kyuhyun-ah, maukah kau bermain bersamaku?” tanyaku penuh harap.

Ia mengangguk. “Kau tampak lebih besar dariku, apa aku boleh memanggilmu Siwon hyung?”

“Tentu saja boleh!” jawabku bersemangat. “Nah, bolehkah kita mulai permainannya dari awal?”

Kembali ia mengangguk, kali ini dengan keyakinan yang membuatku semakin menyukainya. Dan persahabatan indah kami dimulai sejak saat itu..

*

When I’m with you..

The world is just such a beautiful world in your presence..

Kami tumbuh dengan cepat. Ia tumbuh menjadi seseorang yang sangat manis sekaligus tampan. Aku selalu berpikir bahwa ia pastilah reinkarnasi dari salah satu malaikat di surga. Percayalah padaku, ia sangat sangat sangat tampan! Kau tidak akan bisa berpaling ketika memandangnya. Kau akan langsung terpaku akan keindahannya.

Dan aku selalu bangga karena akulah orang yang paling dekat dengannya. Aku adalah hyungnya sekaligus sahabat terbaiknya. Aku menjaganya dnegan sangat baik seperti permintaan kedua orang tuanya karena mereka ternyata jauh lebih sibuk daripada orang tuaku sendiri. Kyuhyun sering ditinggal sendirian di rumah sedangkan nasibnya sama denganku, anak tunggal.

Siang itu ia berlari seraya melambaikan tangannya dengan ceria kepadaku. Wajahnya yang sumringah tampak tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

“Hyuuunggggg.. Tebak apa yang baru saja aku dengar!” serunya tanpa basa-basi ketika ia sudah berdiri di depanku.

Aku menggeleng. “Apa itu?” tanyaku dengan sama bersemangatnya. Lihat kan? Ia benar-benar pandai membuatku ikut merasakan apa yang tengah ia rasakan.

Ia mencebikkan bibirnya. “Aku menyuruhmu untuk menebak!”

Aku tertawa geli. Ia sama sekali tidak tampak seperti anak berusia empat belas tahun jika sudah merajuk seperti ini.

“Baiklah.. Jangan bersedih, ne? Kau tidak tampan lagi kalau cemberut seperti itu.” bujukku.

“Cepat tebak kalau begitu!” katanya dengan nada galak yang dibuat-buat.

“Hm.. Appa mu akan mengajakmu liburan?”

Ia memutar bola matanya. “Mana mungkin? Ia sendiri tidak punya waktu untuk liburan dengan dirinya sendiri, bagaimana mungkin appa akan mengajakku?”

“Bagaimana kalau.. Eomma membelikan sesuatu yang sangat kau inginkan selama ini.” tebakku lagi.

Kali ini ia mengembungkan kedua pipinya seraya melipat kedua lengannya di dadanya. “Tampaknya kau tidak benar-benar berusaha menebak..”

“Ara.. Ara.. Bagaimana kalau.. Kau berhasil mendapatkan penghargaan dari sekolah dalam bidang matematika atau menyanyi.”

Kyuhyun sangat pandai dalam matematika. Ia bahkan beberapa kali memenangkan olimpiade matematika dan selalu menang. Jangan tanya apa aku juga pandai matematika atau tidak, pertanyaan yang benar adalah apakah aku menyukai matematika atau tidak, karena aku benci berhitung.

Selain itu Kyuhyun sangat pandai bernyanyi. Oh, kalian harus mendengar suaranya dan kalian akan sependapat denganku. Jika ia sudah bernyanyi, serasa segalanya berubah menjadi indah. Suaranya terdengar sangat merdu. Seperti mendengar kicau burung di pagi hari, deru angin dan ombak di pantai, serta suara seorang ibu yang menyanyikan lagu pengantar tidur untuk anaknya.

“Hampir benar!” serunya kini, melepaskan wajah cemberutnya tadi. “Kau tahu hyung, aku diminta untuk menyanyikan lagu kebangsaan Negara kita di pecan olah raga pelajar bulan depan! Oh.. Aku bahagia sekali!”

Aku terbelalak saat itu juga. Umurnya baru empat belas tahun tapi ia bisa memperoleh penghargaan setinggi ini. Dengan gembira kupeluk tubuhnya yang sedikit lebih pendek dariku itu. aku sangat bangga padanya. Adik kecilku benar-benar membuatku luar biasa gembira hari ini.

“Selamat Kyuhyunnie.. Hyung bangga sekali padamu. Kau benar-benar anak yang sangat berbakat.”

“Tentu saja, siapa dulu hyungnya..” katanya dengan tak kalah gembira saat ia melepaskan pelukanku. “Nah, ayo kita makan siang. Aku yang traktir.”

“Makan mie di depan mini market itu?” tanyaku.

“Dimana lagi tempat favorit kita selain di sana hyung? Kajja..” katanya seraya menggandeng lenganku dan menarikku pergi dari sana.

*

When I’m with you..

You’re just like a very special gift that heaven sent to me..

Ia menangis dalam pelukanku ketika ia patah hati. Ya, patah hati. Ini adalah kali ketiga ia menangis selama delapan tahun persahabatan kami. Pertama saat kedua orang tuanya tidak pulang sesuai janji, bukan karena disengaja, tetapi karena jadwal penerbangan mereka diundur jadi mereka terlambat kembali ke Korea. Kyuhyun menangis keras di rumahku, dalam pelukanku.

Kedua adalah ketika aku mengalami kecelakaan lalu lintas dua tahun lalu dan harus rela melihat kaki kiriku di gips. Aku sempat tidak sadarkan diri selama beberapa jam. Dan Kyuhyun tidak berhenti menangis saat itu, tidak sampai aku membuka mataku. Ia menangis di rumah sakit, tidak dalam pelukanku tetapi sambil memeluk lengan kananku. Saat itu aku sangat menyesal tidak menjaga diriku dengan baik, karena dengan begitu aku telah membuatnya menangis.

Ketika adalah saat ia putus dengan kekasih pertamanya yang telah ia pacari selama hampir tiga tahun. Ia dan Minho memang sudah sering bertengkar. Mungkin karena mereka masih sama-sama muda dan keras kepala. Choi Minho adalah lelaki populer di high school kami. Ia seperti pangeran dalam dongeng yang diimpikan siapa saja. Tampan, berbakat, cerdas dan kaya raya. Ia juga kapten basket sekolah.

Sebenarnya ia adalah kekasih yang baik. Hanya saja perbedaan visi dengan Kyuhyun membuat mereka acap kali bertengkar. Dan terakhir kali mereka bertengkar hebat adalah karena kesibukan Minho di dunia modeling yang mengharuskannya bertemu model-model lain dan akhirnya tenggelam dalam kesibukannya antara sekolah, basket dan modeling. Lalu waktunya untuk Kyuhyun pun berkurang. Dan akhir cerita sudah bisa ditebak, bukan?

“Aku benci padanya, hyung. Benci! Aku benci Choi Minho! Bahkan menyebut namanya saja sudah membuatku marah!” kata Kyuhyun disela-sela isakannya.

Ah.. Mengapa ia harus bermarga sama denganku? Aku jadi sedikit merasa bersalah karena lelaki yang Kyuhyun benci kini juga bermarga Choi.

“Ia lebih menyukai teman-teman model tololnya itu daripada aku. Apa ia tidak tahu betapa aku mencintainya, hyung? Apa arti hubungan kami selama ini?” kembali Kyuhyun tersedu.

“Kyu.. Dia juga mencintaimu. Dia hanya.. sibuk. Memang kesibukannya tidak bisa dijadikan alasan. Seharusnya ia bisa membagi waktunya dengan bijaksana. Sudahlah Kyu, jangan menangis. Dan pikirkan lagi keputusanmu itu. Aku tidak mau melihatmu terus-menerus bersedih seperti ini. Kau hanya dikuasai emosi sesaat, percayalah, kau tidak mau putus dengannya.”

Hanya itu yang bisa aku lakukan, aku tidak pandai berkata-kata. Aku hanya bisa membantunya menyadari perasaannya sendiri. Aku lebih tua dua tahun darinya, tapi perbedaan itu tampak jauh karena aku terdidik mandiri dan dewasa. Jadi sebisa mungkin aku selalu menawarkan jalan terbaik untuknya tanpa membuatnya sedih.

Dan dugaanku benar. Baru putus dua hari dari Minho, pertahanan Kyuhyun runtuh saat Minho meminta maaf padanya. Mereka kembali bersama, kembali banyak bertengkar dan Kyuhyun lagi-lagi menangis. Ia bahkan lebih sering menangis sejak saat itu.

“Oppa! Kau mendengarkanku atau tidak? Berhenti memikirkan Kyuhyun. bisakah kau membuangnya dari pikiranmu walau hanya sedetik? Aku tahu ia bagaikan adik bagimu, tapi bukan berarti kau harus selalu memikirkannya. Kau lebih memperhatikannya daripada aku. Aku ini kekasihmu!”

Kurasa wajar saja Sooyoung marah padaku. Ia adalah kekasihku tapi aku lebih sering menghabiskan waktuku dengan Kyuhyun terutama sejak Minho jauh lebih sibuk. Bukan hanya Sooyoung, tetapi juga Heechul, Tiffany, Kibum hingga Luna juga melakukan hal yang sama. Semuanya pernah menjalin hubungan denganku dan semua merasakan kekecewaan yang sama. Apa kalian sedikit bingung dengan nama-nama tadi? Yah, mereka adalah para mantan kekasihku. Dan aku adalah biseks.

“Oppa! Lagi-lagi kau tidak mendengarkanku!” kali ini Sooyoung berdiri dari duduknya dengan geram lalu meninggalkanku sendirian.

*

When I’m with you..

We started as friend, then something happened inside me..

Ujian akhir sudah dekat. Aku harus belajar lebih giat agar bisa lulus dari universitas terkemuka tempatku belajar selama empat tahun itu.  Tapi aku selalu ada untuk Kyuhyun ketika ia membutuhkanku. Ia tidak butuh bimbingan saat belajar karena ia adalah mahasiswa yang cerdas. Ia hanya butuh teman bicara ketika ia sedang tidak bersama Changmin, kekasihnya.

Entahlah, awalnya aku justru bangga karena ia selalu datang padaku. Menceritakan hari-harinya bersama Changmin, seperti yang ia lakukan selama ini dengan kekasih-kekasihnya yang lain. Apa saja yang mereka lakukan hari itu, bagaimana mereka kencan, apa saja yang dibelikan Changmin untuknya, hingga bagaimana mereka bisa saling bercumbu walau belum sampai tahap bercinta atau.. yah, aku enggan menyebutnya, seks.

Namun akhir-akhir ini, aku sedikit kesal dengan cerita-ceritanya. Aku sendiri tidak tahu sebabnya. Dan entah mengapa ketika aku melihat siluet Kyuhyun memasuki pagar rumahku dari jendela, aku langsung berpura-pura tidur. Aku juga sering mematikan ponselku hanya karena aku enggan menerima pesan atau telepon darinya. Bukan apa, yang ia ceritakan hanya Changmin, Changmin dan Changmin, made me feel strange..

“Itu adalah hal yang wajar. Bukankah kini kau sedang sendiri, tidak mempunyai kekasih dan kau dibuat stress oleh ujian akhir yang semakin dekat. Jadi ketika kau mendengar cerita yang tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu, kau akan merasa jenuh.” Kata Donghae siang itu ketika aku, dia dan Yunho, sahabat-sahabatku tengah belajar materi ujian akhir bersama di café langganan kami yang terletak tak jauh dari kampus.

“Aku setuju. Stres akan ujian bisa membuatmu menjadi orang lain. Jadi kusarankan, ada baiknya kau sedikit bersantai. Atau pacari saja siapa pun agar kau bisa melampiaskan hasrat ehm.. seks yang terpendam..” kata Yunho seraya mengejek.

Aku hanya bisa memutar kedua bola mataku mendengar kata-kata kedua lelaki tampan itu. Mereka memang benar, aku seharusnya tidak memikirkannya secara berlebihan. Tapi apa benar aku hanya merasakan hal ini karena stress ujian? Namun mengapa ada yang berbeda? Mengapa perasaanku berkata lain?

Semakin hari perasaanku semakin tak tergambarkan. Aku mulai memperbaiki penampilanku yang sebenarnya sudah baik, jangan salah sangka tapi memang aku suka berpenampilan rapi, menjadi lebih rapi lagi ketika ingin bertemu Kyuhyun. Aku mulai merahasiakan hal-hal kecil yang sekiranya akan membuatku tampak malu dan bodoh di depannya.

Aku mulai tidak banyak bicara ketika bersamanya, karena aku takut kata-kataku akan menyinggungnya atau malah membuatku jadi salah di matanya. Aku sendiri tidak bisa menjelaskan mengapa jantungku mulai berdebar-debar saat ia menyentuhku atau menatap mataku. Atau bahkan hanya sekedar memanggilku “Siwon hyung” seperti biasa.

Hei, bukankah aku sudah melewatkan tahun demi tahun bersamanya? Mengapa aku bisa merasa aneh seperti ini? Ini tidak wajar. Mengapa aku merasa kalau.. aku takut kehilangan dirinya? Mengapa aku melihatnya dengan sudut pandang berbeda kini? Apa arti debaran itu? Apa arti hangatnya hatiku kala ia menggenggam tanganku? Apa aku.. mulai melihatnya sebagai lelaki, bukan lagi sahabat?

*

When I’m with you..

It came up without warning.. Everything was right, except my heart..

Seumur hidupku, aku sering melihat lelaki tampan. Ayahku, Yunho dan Donghae, Kibum, bahkan menurutku aktor Jung Woo Sung adalah lelaki paling tampan di seluruh dunia. Namun hari ini semua pemikiranku terbantahkan ketika melihat dirinya.

Bahkan malaikat pun tidak ada yang lebih tampan dari dirinya. Dengan balutan tuksedo putih, dasi kupu-kupu tersemat di lehernya, kulit putihnya yang sedikit kemerahan karena bahagia sangat serasi dengan warna karamel yang menyatu di rambutnya.

Segala keindahan di dunia ini, segala bentuk kesempurnaan yang pernah tercipta, berbaur secara alami di dirinya kini.

Lihatlah dirinya yang tak henti-hentinya tersenyum manis sedaritadi. Lihatlah bagaimana kebahagiaan yang datang di musim semi yang indah ini mampu membuatnya bahagia. Dan mungkin inilah kebahagiaan terbesar yang pernah ia miliki selama hidup di dunia. Betapa aku merasa bersyukur bisa melihat senyum itu selama ini.

“Jangan memandangku seperti itu, hyung..” katanya dengan wajah yang merona merah. “Kau membuatku.. malu..”

Aku segera tersadar dari lamunanku. “Ah.. Maafkan aku.. Kau tahu, aku sangat terkesima dengan penampilanmu hari ini.”

“Aku tahu aku tampan.” Katanya tak bisa menyembunyikan seringaian lebar itu. “Bahkan lebih tampan darimu.”

“Kau lebih tampan dariku.” Jawabku setuju. “Lebih tampan dari siapapun.”

“Sudahlah hyung.. Tolong jangan terus-menerus memujiku atau aku akan pingsan saat ini juga!”

Aku tertawa. Aku baru akan menjawab ketika ayahku masuk ke ruangan kami. “Gentlemen, it’s time. Kalian bisa melanjutkan obrolan kalian setelah prosesi selesai.”

Setelah ayahku keluar, aku berbalik menatapnya. “Apa kau siap sekarang?”

Kyuhyun meremas tangannya dengan gugup. Rona merah di wajahnya hilang sudah. “Aku.. Aku takut membuat kesalahan di luar sana, hyung.. Aku takut sekali emmbuat keluargaku dan dirimu malu.. Kau tahu, aku..”

Aku memegang kedua bahunya lalu menatapnya, memberi keyakinan. “Kau akan baik-baik saja, baby. Aku berjanji kau akan menyelesaikannya dengan baik. Kau adalah lelaki yang cerdas. Buatlah kami semua bangga padamu di luar sana.”

Kyuhyun memejamkan matanya beberapa saat lalu membukanya seraya menghembuskan nafas panjang. “Baiklah.. Aku siap.. Selama kau ada di sampingku, hyung, semua akan baik-baik saja..”

Dan akhirnya waktu yang telah dinantikan datang juga. Aku berdiri disini, menatapnya dengan penuh rasa bangga, penuh rasa sayang, penuh kebahagiaan. Ia berjalan pelan dengan ayahnya menuju ke altar suci tempat sesaat lagi pernikahan akan dilangsungkan.

Bagaimana aku bisa melewati prosesi terpenting itu, bagaimana aku bisa berada di podium kini dengan microphone di depanku, aku tidak tahu. Yang kutahu kini, aku harus bicara karena semua mata tengah memandangku.

“Hadirin yang terhormat.. Terima kasih telah datang dihari bahagia ini, membuat kebahagiaan semakin terasa lengkap di sini. Aku berdiri di sini, ingin berbicara mengenai seseorang yang terpenting dalam hidupku.”

Tanganku mulai terasa dingin. Hatiku berdetak lebih kencang. Sama seperti dirinya, ketika aku tengah lemah, hanya dengan melihatnya, bersama dengannya, membuatku terasa jauh lebih kuat.

“Cho Kyuhyun adalah adik, sahabat, dan keluarga bagiku. Kami melewati banyak hal bersama, baik suka dan duka. Saat senang kami saling berbagi, saat susah kami saling mendukung. Menjadikanku lebih kuat dan tegar menghadapi segalanya.”

Aku menatapnya, rona merah kembali menjalar di kedua pipinya. Tuhan.. betapa tampannya dia. Ia lalu menyembunyikan wajahnya di bahu ayahnya di sampingnya.

“Di hari yang bahagia ini, aku ingin berterima kasih pada Tuhan karena telah mempertemukan kami. Sekaligus berdoa agar ia selalu dilindungi dan diberi kebahagiaan yang melimpah untuk kehidupan baru yang telah diresmikan dalam prosesi suci pernikahan yang sama-sama kita saksikan tadi.”

Semua pertanyaanku terjawab setelah tiga tahun yang panjang. Perasaanku yang sempat membuatku bingung akhirnya membuahkan sebuah jawaban. Ternyata aku mencintainya. Aku mencintainya lebih dari sekedar sahabat. Dan entah mengapa dengan kenyataan itu, aku semakin takut jika aku mengatakannya, ia akan marah karena aku telah menodai persahabatan yang tidak akan pernah kutukar dengan apapun di dunia ini.

“Tidak ada kebahagiaan yang bisa mewakili perasaanku kini. Segalanya sempurna. Bahkan mentari di luar sana bersinar jauh lebih cerah daripada hari-hari sebelumnya. Aku yakin alam pun turut bergembira karena hari besar ini. Hari pernikahan seorang Cho Kyuhyun.. Dengan pendampingnya Choi Seunghyun.”

Hatiku sakit menyebut nama Seunghyun. Lebih sakit lagi ketika melihat Kyuhyun kini melepaskan pelukannya dari ayahnya dan berganti memeluk mesra suaminya. Aku seringkali melihatnya tersenyum, tapi baru kali ini ia tersenyum begitu lebar, tertawa begitu lepas, seolah semua beban di hatinya sirnah. Dan sakit di hatiku semakin menjadi-jadi ketika menyadari bahwa bukan aku lelaki yang membuatnya seperti itu. Bukan aku yang berdiri di sampingnya saat ini dan menerima pelukannya.

“Choi Seunghyun adalah lelaki yang baik dan paling tepat untuk mendampingi Kyuhyun. Aku percaya ia akan menjaga Kyuhyun dengan baik dan memberikan segalanya untuk memenuhi kebutuhan Kyuhyun. Tidak ada orang lain yang lebih tepat selain dirinya. Seunghyun-ssi, ingat janjimu padaku, jangan pernah tinggalkan dan kecewakan Kyuhyun.”

Choi Seunghyun mengangkat satu jempolnya sementara tangan lainnya merengkuh tubuh pasangan hidupnya kini. Lihat? Segalanya sempurna, bahkan sakit hatiku pun sempurna. Bagaimana aku menahan nyeri yang menyerang hatiku selama dua tahun terakhir ketika Kyuhyun mulai mengencani Seunghyun, bagaimana aku berpura-pura tersenyum di depannya ketika ia menceritakan segalanya tentang kekasihnya itu dan bagaimana aku bisa menahan diri untuk tidak menyerang Seunghyun ketika Kyuhyun menangis karenanya.

“Kyuhyunnie.. Adikku.. Akankah aku melihatmu lagi setelah hari ini?”

Ia akan pergi ke Jerman bersama suaminya dan menetap di sana. Akankah aku melihat senyum itu lagi? Akankah aku melihat bibir indah itu bergerak-gerak lincah seperti yang selama ini aku saksikan? Akankah aku bisa menyentuhnya lagi walau hanya sedetik?

“Apa kau akan merindukanku? Karena aku akan sangat kesepian tanpamu.”

Aku sudah terbiasa bersamanya setiap hari. Ketidakhadirannya pasti akan terasa sangat kosong, seperti jauh dari ibumu padahal kau tengah duduk di ruang keluarga bersamanya.

“Apa kau akan baik-baik saja di sana?”

Aku mulai menangis. Aku bisa mengontrol kata-kataku, tapi tidak sakit hatiku. Semakin lama aku melihatnya, semakin sakit rasanya. Namun aku tidak berani memalingkan wajahku, karena ini adalah saat terakhir aku melihatnya. Dan dia juga menangis di sana, bahkan sepertinya airmatanya jauh lebih deras dariku.

Hei, apa yang kau lakukan, Siwon? Mengapa kau membuatnya menangis? Lihat, kau baru saja meruntuhkan kebahagiaannya.

Aku berusaha tersenyum walau hatiku menangis dan airmataku tetap mengalir tanpa henti. Ayahku sudah mulai mengusap-usap punggungku dengan sayang seraya menenangkanku. Aku hanya bisa mendengar ia mengerti perasaanku yang akan ditingalkan oleh sahabat sejati. Walau sebenarnya ia tidak mengerti bagaimana aku tersiksa dengan perasaan cinta ini.

“Kyuhyunnie.. Hyung sayang padamu.. Hyung benar-benar.. berdoa untuk kebahagiaanmu. Tolong jangan lupakan persahabatan kita.. Sering-seringlah memberi kabar dan.. kunjungilah kami di Seoul jika sempat.”

Air mataku tidak mau berhenti mengalir. Segalanya di depanku tampak buram. Satu-satunya yang bisa kulihat adalah bayangan putih yang berdiri tak jauh dariku, Kyuhyun.

“Jagalah kesehatanmu. Jangan tidur larut malam hanya karena menonton televisi. Dan jangan lupa meminum vitamin C karena kau paling gampang terkena flu. Ah.. Maafkan aku banyak bicara..”

Aku tidak sanggup lagi. Aku bahkan tidak tahu harus mengakhiri pidatoku ini seperti apa. Yang aku tahu, aku hanya ingin pergi sejauh mungkin, melarikan diri dari tempat ini. meninggalkan segalanya di belakang. Tapi aku harus menyelesaikannya. Demi Kyuhyun. Demi menyelamatkan pestanya yang sudah ku rusak.

“Terima kasih telah datang ke kehidupanku. Terima kasih karena sudah mau menjadi sahabatku. Terima kasih Kyu.. Terima kasih..”

Tanpa menunggu lagi, aku segera berlari menuruni podium. Berlari kencang ke arah pintu keluar dan terus berlari tanpa arah tujuan. Udara dingin dengan angin sepoi menerpa wajahku. Akhirnya aku berhenti. Ketika aku menyadari bahwa aku berhenti di taman tempat aku dan Kyuhyun biasa menikmati waktu luang, kembali sakit di hatiku menyerang.

Aku menegadah dan melihat langit kelabu di atas sana. Kemana perginya mentari yang tadi bersinar cerah? Lalu setitik hujan turun diikuti dengan titik lainnya kemudian hujan turun menyerang. Aku membiarkan hujan membasahiku, berharap mereka membawa pergi sedihku ini, membuatku kembali menjadi Siwon yang tegar walau tanpa cahaya di hatiku.

Lalu aku mengingat kata-kata yang sering diucapkannya, ‘Kau adalah yang terbaik, hyung. Aku tidak tahu apa jadinya aku tanpamu. Namun, selama kau ada di sampingku, semua akan baik-baik saja..

Tapi aku tidak baik-baik saja, Kyu.. Tidak tanpamu.. Tidak akan pernah..

*

            “Hyung.. Siwon hyung..?”

Apa aku bermimpi? Ya, aku pasti bermimpi. Mimpi yang menyakitkan. Aku melihatnya di depan mataku. Bukankah seharusnya ia sudah pergi? Mengapa ia masih ada di sini?

“Hyung.. Apa kau bisa mendengarku?”

Aku mendengarnya bicara. Dan melihatnya! Ia bicara kepadaku dengan nada cemas. “Apa hanya karena hujan dan kelelahan kau jadi seperti ini? Sudah kukatakan jangan terlalu lelah mengurus pernikahan itu.”

Matanya merah dan sembab. Kedua orang tuaku ada di sana. Bahkan.. Seunghyun juga ada di sana. Ini bukan mimpi. Kyuhyun memang telah menikah dengan Seunghyun. Biar kutebak, mereka mencariku setelah keluar dari ruang pesta dan menemukanku yang pingsan di jalan dan membawaku kemari. Entahlah, sakit di hatiku justru bertambah karenanya.

“Siwonnie.. Apa kau baik-baik saja? Eomma sangat mengkhawatirkanmu.” Ibuku tampak sama cemasnya dengan Kyuhyun. Ayahku tengah bicara dengan dokter yang menanganiku. Aku kenal dokter itu, dia adalah rekan kerja ayahku.

“Dia baik-baik saja. Mungkin karena ia sempat terkena demam tinggi maka ia sedikit kebingungan.” Jawab ayahku meyakinkan ibuku.

Setelah beberapa saat keduanya berpamitan. Ayahku akan kembali bekerja dan ibuku akan beristirahat sebentar. Menurut dokter Kim, aku tidak sadarkan diri selama dua hari dan menderita demam tinggi.

“Kau baik-baik saja? Tidak seharusnya kau membuatnya cemas seperti itu.” kata Seunghyun kepadaku. Dagunya mengarah kepada Kyuhyun yang duduk di sebelah kanan sambil menggenggam tanganku.

Aku enggan menatap Kyuhyun yang terlihat kembali terisak pelan. Bukan apa, rasanya sakit sekali melihatnya menangis untukku sementara hatinya sudah milik orang lain. Mengapa aku harus sadar secepat ini? Mengapa mereka tidak pergi saja ke Jerman tanpa menungguiku seperti ini?

“Maafkan aku.. Sudah membuat kami cemas.. Aku.. Maafkan karena telah merusak acara sakral itu..” kataku terbata-bata.

Jujur saja aku nyaris menangis lagi jika mengingat hal itu. Walaupun aku ingin sekali melupakannya, namun bayangan Seunghyun memasangkan cincin ke jari manis Kyuhyun, ketika mereka saling bersumpah setia sehidup semati di hadapan Tuhan, ketika mereka dinyatakan sah sebagai pasangan suami istri, ketika mereka berciuman.. Bagaimana mungkin aku bisa melewati hari-hariku jika mereka masih ada di depanku.

“Jangan lagi.. Jangan lagi kau membuatku cemas seperti itu, hyung. Aku nyaris gila karena memikirkanmu..” Kyuhyun masih terisak. Membuatku merasa bersalah.

“Kyuhyunnie.. Aku baik-baik saja sekarang. Aku sudah kembali. Bukankah.. Kalian akan ke Jerman? Jangan ditunda hanya karena aku. Sungguh.. aku..”

Seunghyun mengerutkan keningnya. “Kalian? Maksudmu, aku dan Kyu? Tapi.. Hanya aku yang akan berangkat, ingat? Aku dipindah tugaskan ke Jerman selama tiga tahun.”

“Tapi.. Tapi.. Mengapa kau meninggalkan Kyuhyun di sini sendirian?” tanyaku dengan nada tak mengerti. Mengapa ia meninggalkan orang yang dicintainya di sini? Mereka baru saja menikah, sudah seharusnya mereka tinggal bersama.

“Bukankah di sini ia punya kedua orangtua beserta dirimu? Tentu saja ia akan baik-baik saja.” Jawab Seunghyun acuh seraya meneguk air mineral yang ada di tangannya sedari tadi.

Bagaimana ia bisa sesantai ini? Kemarahan menguasai dadaku. Apa maksudnya ini? Setelah menikahi Kyuhyun kini ia akan meninggalkannya? Bagaimana mungkin aku sanggup melihat airmata itu lagi?

“Seunghyun-ssi.. Kalau tujuanmu untuk mencampakkan Kyuh..”

“MENCAMPAKKAN..???!!” Kyuhyun dan Seunghyun berseru bersamaan. Keduanya saling bertukar pandang dengan bingung.

“Siwonnie, apa kau yakin kau baik-baik saja? Apa perlu ku panggilkan dokter?” tanya Seunghyun. Wajahnya kini terlihat sangat cemas.

“Er.. Hyung.. Mengapa kau jadi berlebihan seperti ini?” tanya Kyuhyun.

“Kau pikir aku gila??!! Katakan padaku mengapa kau meninggalkan Kyuhyun setelah kau menikahinya!” aku tak tahan lagi. Tumpahlah semua kemarahan yang sejak tadi kutahan.

“MENIKAH??!!” kembali Kyuhyun dan Seunghyun berseru keras dengan bingung. Keduanya saling pandang lalu gentian memandangku.

“Ya, menikah! Kau menikahinya dan kini hendak meninggalkannya? Aku menghadiri pernikahan kalian! Aku salah satu bestman kalian. Ketika aku berbicara di podium, bukankah aku memintamu untuk berjanji menjaga Kyuhyun dengan baik dan kau mengiyakannya, bukan? Jangan pura-pura bodoh!”

Aku benci melihat wajah Seunghyun yang tampak shock seperti itu. Seolah-olah semua yang kukatakan tadi hanya omong kosong dan pernikahan tadi tidak ada artinya untuk dia.

“Aku? Me..menikahi Kyuhyun?” kini mata Seunghyun nyaris keluar dari rongganya.

“Ya! Hentikan!” jerit Kyuhyun keras. Membuatku terlonjak. “Hyung, ada apa denganmu? Mengapa kau bicara omong kosong seperti ini?”

Suaraku melembut ketika bicara dengan Kyuhyun. “Kyu.. Ada apa dengan pernikahan kalian? Mengapa Seunghyun..”

“Lagi-lagi pernikahan! Siapa yang menikah dengan siapa? Bagaimana mungkin aku menikahi kakak kandungku sendiri??!!”

Kini gentian aku yang terperangah. “Kakak kandung? Tapi.. Bukankah.. Ya! Choi Seunghyun, bagaimana..”

“Choi?? Aku bukan saudaramu, bagaimana mungkin aku bisa satu marga denganmu. Dan sejak kapan aku berganti marga? Aku masih tetap seorang Cho sampai sekarang! Ya! Apa kepalamu masih bekerja dengan baik? Kau ini sejak tadi bicara yang tidak masuk akal. Ada apa denganmu? Apa demam tinggi membuatmu lupa ingatan terhadap istrimu sendiri?”

Seunghyun menunjuk Kyuhyun yang menatapku dengan galak. Tunggu.. Seunghyun adalah kakak Kyuhyun? Lalu Kyuhyun adalah.. “Istriku?”

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat di kepalaku. Kulihat tangan Kyuhyun nyaris berayun lagi di udara ketika aku masih bereaksi dengan aneh.

“Kalau memang semua ini benar, lalu pernikahan siapa yang kuhadiri?” tanyaku bingung.

Seunghyun meringis. “Aku akan memanggil dokter sekarang. Kyu, cobalah pukul terus kepalanya, siapa tahu penyakit bodohnya hilang. Mana mungkin ia melupakan pernikahan sahabat baiknya, Donghae, sedangkan ialah yang paling sibuk mempersiapkan semuanya sejak beberapa bulan lalu?”

PLAKK!

Tamparan kedua di kepalaku membuatku pusing. Pandanganku serasa berputar-putar bahkan sedikit gelap.

“Katakan sekali lagi kalau aku adalah istri kakakku dan aku akan meninggalkanmu sendirian, hyung! Kau ini menyebalkan sekali!” Kyuhyun mengomel dengan galak sementara semuanya tampak jelas perlahan.

Bagai film, semuanya tampak jelas di kepalaku. Bagaimana aku dan Kyuhyun akhirnya saling mengakui perasaan masing-masing setelah ia putus dengan Changmin, bagaimana kami melalui dua tahun masa berpacaran sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikat janji setia, bagaimana kami menikah tahun lalu dan.. bagaimana kami menjodohkan Donghae dengan rekan kerja Kyuhyun, Eunhyuk.

“Baby..”

“Hyung..” Kyuhyun mendekatiku. “Kau baik-baik saja? Maaf aku memukulmu, aku..”

Aku menggeleng. “Tidak apa-apa.. Kurasa.. Aku hanya bermimpi buruk dan kehilangan akal sehatku sesaat. Maafkan aku..”

Kyuhyun menarik nafas lega karenanya. Ia lalu memelukku erat. “Syukurlah kau sudah kembali, hyung.. Aku cemas sekali. Kukira kau hilang ingatan dan semacamnya..”

“Maafkan aku.. Sekali lagi maaf.. Aku tidak bermaksud membuatmu cemas seperti ini.” aku lalu mendaratkan ciuman-ciuman kecil di pipi dan keningnya. “Bahagia rasanya karena kita telah bersatu.”

“Tolong jangan pernah bertingkah seolah aku milik orang lain, hyung. Karena melihatmu menyangkalku benar-benar membuatku sakit.” Katanya dalam nada manja seperti biasa.

“Ini yang terakhir kalinya. Aku berjanji.” Kataku seraya meraih dagunya, mendekatkan wajah kami berdua dan mulai menyentuh bibirnya yang selalu kukagumi. Ketika aku akan melumat bibirnya, pintu kamar rawatku dibuka dengan keras.

Cho Seunghyun, dokter Kim, ayah dan ibuku menyerbu masuk dengan tatapan luar biasa cemas. Ketika mereka melihat adegan yang tersaji di hadapan mereka, ketiganya menatap Seunghyun dengan curiga.

“Percayalah padaku.. Aku tadi melihat Siwon.. Ya, Kyu.. Bantu aku..”

Aku dan Kyuhyun hanya bisa tertawa melihat ketiga orang itu mengomeli Seunghyun. Senang rasanya melihat semua ternyata hanya mimpi. Walau hanya sebentar, aku benar-benar tidak ingin mimpi seperti itu kembali lagi. Biarlah terkubur dengan masa lalu. Saatnya menyongsong masa depan dengan Kyuhyun. Ahh.. betapa aku mencintainya..

***

wonkyu00

E.N.D

43 thoughts on “When I’m With You

  1. waaa akhirnya ada ff updet *bahagia*
    bwahaha udah mau sedih2an karna siwon ditinggal nikah sama kyu dan ternyata cuma MIMPI omg rasanya cengo dan lega jg bingung disaat yg sama …. hahaha poor siwon kepalanya harus di pukul2 dulu baru otaknya bener dan berfungsi dgn baik lol 🙂

  2. Ya ampun ternyata mimpi, padahal ditengah2 tadi sedih siwon ditinggal nikah sama kyu, ga taunya mimpi, kasihan seunghyun dikirain bohong….

  3. wooww aq dh sedih ajah d awal baca….dh takut dulu baca genre ny…cz g suka sad story….untung ny happy end….cuma mimpi….haha….siwon ampe g isa bedain mimpi dgn nyata

  4. ckckck mimpinya siwon sangat aneh, untung aja cpt sadar kalo gak bkalan lupa ingatan bneran krna kepalanya dipukul kyu terus kkekke …
    aku smpt kaget kukira kyu bneran nikah ma seunghyun untung gak hhe
    keren bgt unnie 🙂

  5. Ga tau dech…ini ff bener2 bikin shock…..
    lagi sedih2x gr2 won tersakiti dgn pernikahan kyu eh tiba2 ngakak gr2 won ternyata amnesia sesaat..aplg pas kyu mukulin kpla siwon mpe siwon pusing n ingatanx berangsur2 pulih….aneh2 aj siwon ini….istri sendiri dikirain istri org lain…tp syukur dech ternyata won cm mmpi…n won ttp ber1 ma kyu….

  6. ƪ 😀 ʃ.horree ƪ :* ʃ. asiik. ƪ 😀 ʃ.
    . . 
    ≤¯≥. horree. ≤¯≥. asiik. ≤¯≥.
    Ada ff wonkyu lg,,ini ff bener2 dech X_X,,ud bersedih2 ria krn kyu nikah ma seunghyun,,eh ternyata cmn mimpiny siwon gara2 demam X_X,,lbh parahny seunghyun kakany kyu lg “̮ ƗƗaƗƗaƗƗa.. ƗƗaƗƗaƗƗa.. “̮ =)) ,,daebak lah,,jjang

  7. Astaga ternyata cuma mimpi tdinya sedih bgt pas siwon hrus rela cuma jdi bestmannya kyu…bisa2nya siwon mimpiin kyu nikah dg kakaknya sendiri.masa cuma krn demam siwon spt hilang ingatan
    Btw seneng deh ada ff Wonkyu lagi di sini 🙂

  8. gak tahu deh mau ngomong apa, awal2nya aku smp deg2an apalagi waktu bagian babykyu menikah dng orang lain…hatiku ikutan nelongso. smp mau ikutan nangis waktu siwon berlari keluar krn dia sdh tdk kuat lg menahan air matanya tp gak tahunya semua itu hny MIMPI!!!! aigoo…knp siwon smp bermimpi seperti itu ya…, padahal kan wonkyu sdh menikah.., eh dia malah mimpiin babykyu yg menikah dng seunghyun yg nota bene kakak kandung babykyu sendiri. parah banget ni siwon. tp kasihan sekali seunghyun jd tersangka dadakan. sukur deh wonkyu akhirnya bersatu….

  9. Jadi Siwon itu ngelantur ya? ._.
    mungkin dia punya rasa takut kehilangan yg besarr makanya gitu 😀

  10. Kyaaa..akhirnya unnie kambek!!
    nd kambek dengan post FF WonKyu XD
    err entahlah..aku bca nya campur aduk .
    ada jengkel,geregetan atau apa lha itu,apa lg sma Siwon :3
    wkwk trnyata semuanya cma mimpi -_-
    tdi nya sih mau aku skip bcanya smpe akhir yg bagian Kyu nikah sma Seunghyun,tpi lanjut aja krna penasaran 😀
    Aigoo ~ trnyata WonKyu udh nikah nd Seunghyun kakaknya Kyu?
    aku ngakak bacanya pas siwon kyak org linglung -_-
    okaii ga tau mau ngmong apa,ditunggu FF lain nya unn ^^

    -Shin SiHyun-

  11. aduh demi apa sih aku malah ketawa bacanya, siwon saking serius menghayati mimpi jadi linglung dia pas sadar -______- aduh ga tau mau ngomong apalagi, ini beneran kocak tapi bikin rada nyesek juga sih pas adegan nikahnya SeungKyu trololol~ ditunggu ya FF lainnya, hwaiting~ ^^9

  12. aduh bner” nieh mimpinya siwon parah nieh,,
    kirain siwon bneran di tinggal kyu nikah,,
    eh ternyata, malah wonkyu yng udh nikah,,
    lanjut y unni9e ff yng lainnya 🙂

  13. bwahahaha… karena demam tinggi Siwon jadi ngelantur yang aneh-aneh.. pasti sakit tuh kepalanya karena di jitak Kyu. kkk…

    senangnya eoni updet ff wonkyu. wondad comeback! lol
    Biasanya kan sama mister Jung mulu. tehehehe…
    di tunggu ff lainnya eon ^^v

  14. uda sedih tingkat dewa eh ternyata cuma mimpi… hehehee
    dtnggu update ff2 eonni lain.a…
    keep writing eonni ^^

  15. awal-awalnya udah sedih denger kyu nikahnya bukan sama siwon, trs gmn pengorbanan siwon but kyu eh langsung ngakak begitu denger siwon cuman mimpi XD apalgi lihat pukulan kyu. HAHAHA … Jahat amat dipukul gt pdahal bru sadar dri mimpi konyolnya 😀 . #poorsiwonnie

  16. wiuh, aku sempat patah hati bareng siwon karna kyu merit ama pria lain. Ikut ngerasain kesedihan siwon, untunglah cuma mimpi. Cuma agak bingung kyu punya kakak yah, kirain anak tunggal he he

  17. Hadeehh…kirain..*hah*
    Awal2 ny saling gk sdr ama prasaan,trus d prtengahan di kagetkan ama pernikahan kyu n TOP
    *loh kok ama TOP,kira in jd ny ama siwon* ‘isi otak sblmny’
    Udh sedih n nyesek tapi ternyata…dasarr kuda pabbo,bkin otak smua readers ikutan pabbo…
    Kocak nih si eneng author,bener2 ngerjain ni crita,tp bgs kok,,,kejutan bgt..ckckck

  18. aq kra bnar kyu ma top
    tp it cma khayalan won
    sumpah
    ff ny bkin gregetan pas bca
    kekekekkeke

    keep writing

  19. Akhirnya bikin ff wonkyu juga, senangnya wkwkwkwkwkwkwk. Siwon galau ama perasaanya ama kyu. Di tengah2 aq pikir udah jadian eh tiba2 kok mau nikah ama top udah was2 ni aq bacanya, tapi syukurlah si kuda bodoh cuma mimpi n knp mimpinya konyol bgt ya? Masa iya kyu nikah ama kakaknya? Tapi yg pntg wonkyu nikah hehehehehe. Btw suami gw laku lg ya say di ffMu kekekekeke. Ditunggu ff yg lainya 🙂

  20. Padahal tadi udah siap sumpah nyerampah tuh yg udah buat kyu bisa*nya nikah ama seunghyun bukan sama siwon. . Tapi ohh malah dibuat ketawa gara* kelakuan khayalannya siwon

  21. Aku kira tadi Kyuhyun bener-bener nikah sama Seunghyun.
    Ternyata semua hanya mimpi toh! #sweetdrop
    Ngakak waktu tau ternyata Seunghyun malah kakak kandung Kyuhyun sendiri >_<
    Tapi di awal tadi Kyu dan Siwon anak tunggal.

  22. Poor seunghyun.
    Aku ga berani baca tadinya.
    Makanya intipin koment2 dulu.
    Dan ternyataaa…

    Tapi tetap aja waktumbaca bikin sedih.
    Apalagi pas siwon ngasi kata2 dipernikahan kyu n seunghyun.

    Ini berarti dari awal siwon mimpi??
    Kn diawal dijelasin kyu anak tunggal juga

  23. hahahaaaa….. sempat kaget dan syok tadi pas tau Kyu nikah sm Seungyun … bner2 kaya nyataaa…. aigooo… Eonnie memang daebaaak dahhh……

  24. hahahaha ternyata cuma mimpi doank…
    sempet sedih pas siwon diatas podium
    untung happy ending…
    sbnr’a pcr kyuhyun dlu itu minho atau changmin sich?

  25. Hahaha siwon bkin ggup aja sih,,kirain beneran tdi..
    Otak siwon yg kacau, seunghyun yg jdi korban kkke

  26. hai…. aku mampir lg nih stlh sekian lama, mumpung ada waktu,,, hehehe
    aigooo…. kirain kenyataan, eh ga taunya cm mimpinya bg Won aja…. ckck… segitu lelahnya bg Wonsampe kehilangan ingatan gitu,,,,,

  27. astaga kirain beneran kyu sama seuhyun tau2nya cuma mimpinya siwon, cape deh hahaha
    lucu lucu ^^

  28. Speechles bcnya. Udh ikutan larut sm kesdhan Siwon eh trnyt cm mimpi. wkwkwk
    mimpinya parah lagi….. ampe amnesia gt lag. Hebat dech authornya bkin kita Cengo. wkwkwkwk Keren…
    Tp ada satu yg ngeganjal ttg Seunghyun. Trnyata dy kakak kandung nya Kyuhyun ya, pdhl sblmnya dsbtin kl Kyu ank tunggal…. (¿)

    Tp jln crtnya ok,.n keren. 🙂

  29. Oh aq bacanya lompat pada saat siwon dah dirumah sakit…
    Aq ga mau baca pas kyu mo nikah, nikah dg sapa jga aq ga sempet baca tuh
    Hahahahah….
    Syukur deh cuma mimpi…

  30. Hahahaha wondad gokil istri sendr g d akuin mlh d blgin istri na org, kyumom mukul wondad lgsg majur ingetan na balik gtu kalah obat dokter sm pukulan kyumom hahahah

  31. hadeeh gw udah kesel kirain beneran Yg nikah tuh Seungkyu -__-
    eh ternyata itu CUMA mimpi
    njiir wondad pabbo nya kumat
    duuh ketipu T.T ..haah

Leave a comment