Hey, I Love You – Chapter 6

Title                 :  Hey, I Love You

Rate                 : T

Genre              : Romance, Fluff, Humor, Sad

Pairing             : WonKyu, MinKyu (Min Ho x Kyuhyun), slight Hanchul.

Cast                  : Yunho, Geun Suk, Changmin, Hangeng, Kim Bum, Victoria, Soo Young, Yuri.

Warning          : BL, OOC, Typo (es)

CHAPTER 6

Dua minggu sudah Minho dan Siwon mengajak Kyuhyun berkencan seperti yang dijanjikan. Tak jarang Kyuhyun menerima tawaran keduanya untuk menjemputnya ke kampus atau mengantarnya pulang.

Hanya itu, selain weekend, tidak ada acara jalan-jalan setelah pulang kampus.  Karena Geun Suk maupun Yunho sudah seperti pembunuh berdarah dingin jika melihat adiknya bersama orang lain. Mereka pun terpaksa merelakan weekend tanpa Kyuhyun karena adiknya sibuk berkencan dengan orang yang akan mengisi hatinya nanti.

Kalau Siwon muncul, pasti Yunho akan menunjukkan ketidaksukaan yang berlebihan padanya. Pernah Siwon datang ketika Yunho sedang melatih ilmu bela dirinya. Sasaran pukulnya sampai hancur begitu melihat Siwon.

Hal yang sama terjadi pada Minho. Ia datang saat Geun Suk sedang memoles samurainya dengan minyak khusus. Selama Minho ada di sana, Geun Suk tak henti-hentinya mengasah senjata khas jepang itu dengan suara berisik hingga Minho bergidik ngeri.

Kadang Kyuhyun tidak tega melihat Siwon maupun Minho diperlakukan seperti itu. Tapi ia tidak bisa melarang kedua kakaknya itu. Cukup mereka melihat Kyuhyun jauh-jauh dari mereka, Kyuhyun tidak mau lagi menambah penderitaan hyung-hyungnya itu.

Itulah yang membuatnya uring-uringan seharian ini. Ia belum bisa memastikan siapa yang akan dipilihnya. Awalnya ia berpikir segalanya akan mudah. Pasalnya ia menyukai Minho, dengan gampang Minho akan memenangkan pertarungan ini.

Tapi ternyata Siwon pantang menyerah. Sepertinya lelaki itu memang diciptakan dengan seribu satu akal yang membuat Kyuhyun menyesali kebenciannya pada Siwon dulu. Ia jadi ingat kata-kata Kim Bum dulu, bahwa benci tipis sekali bedanya dengan cinta.

Dan memang benar. Pesona dan perhatian Siwon sudah menyeretnya jauh sekali hingga sekarang posisi Minho dan Siwon sama di hati Kyuhyun. Dan ini membuatnya sulit sekali mengambil kesimpulan apapun.

Ia ingin minta saran pada kedua hyungnya, tapi melihat sikap mereka seperti itu, tidak mungkin bukan? Yunho sudah pasti akan memilih Minho sedangkan Geun Suk tidak memilih keduanya.

Kyuhyun juga sudah mencoba meminta saran dari Changmin dan Kim Bum, tapi keduanya ternyata punya pendapat yang berbeda-beda. Changmin berpendapat kalau Siwon cocok untuk Kyuhyun, sedangkan menurut Kim Bum, Minho lebih cocok. Malah keduanya bertengkar karena saling mempertahankan pendapat masing-masing.

Hal itu sama sekali tidak membantu. Ia butuh seseorang yang bisa memberinya masukan tentang mana yang lebih baik untuknya. Ia ingin bercerita dan meminta saran tapi tampaknya tak ada yang bisa membantunya saat ini.

“Kyuhyun? Kenapa kau masih disini?”

Kyuhyun mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang mengajaknya bicara. Ternyata dosennya sendiri, Tan Hangeng.

“Aku menunggu Yunho hyung. Kelasnya baru akan selesai sejam lagi.” Kata Kyuhyun sopan.

Hangeng memang dosen, tapi ia dosen favorit untu banyak mahasiswa. Umurnya baru 32 tahun. Dan ia masih sangat berjiwa muda. Ia juga tidak suka dipanggil ‘sir’ atau ‘kyosu-nim’. Ia lebih suka dengan panggilan ‘hangeng-ssi’ saja, atau bahkan ‘gege’ karena ia orang cina.

“Oh, begitu. Kenapa kau terlihat bingung? Apa ada masalah dengan kuliahmu?” tanya Hangeng lagi.

Kyuhyun menggeleng. Haruskah ia menceritakannya pada Hangeng? Memang saat ini ia butuh teman bicara. Dan Hangeng adalah pilihan yang baik, emgingat betapa bijaknya dosen yang satu ini.

“Sebenarnya.. aku tengah bingung karena..”

“Karena Siwon dan Minho?” tebak Hangeng.

Kyuhyun membulatkan matanya. “Tapi, anda tahu darimana.. Bukankah itu..”

Hangeng tertawa renyah. “Aku memang dosen. Tapi aku tahu setiap berita di kalangan mahasiswaku. Jangan sebut aku penggosip, karena aku hanya mendengarnya saja. Pasalnya anak-anak itu menggosip dengan keras, mana mungkin aku tidak mendengarnya? Dan tahukah kau bahwa kalian bertiga menjadi gosip teranyar saat ini?”

Kyuhyun baru tahu kalau seisi kampus kini tengah membicarakan cinta segitiga bersama Siwon dan Minho. Tapi itu tidak membuatnya terkejut, mengingat betapa terkenalnya Minho juga kedua hyungnya.

“Aku.. aku bingung sekali harus memutuskan siapa yang..”

“Yang terbaik untukmu? Sepertinya kata-kata ‘ikutilah kata hatimu’ tidak akan berhasil padamu saat ini. Walaupun aku membantumu dengan meyakinkanmu mana yang terbaikpun, belum tentu membuatmu tenang. Tapi aku bisa membantumu untuk menemukan petunjuk dalam kebingunganmu ini.” Kata Hangeng lagi.

Kyuhyun mengangguk. Lalu Hangeng mulai bertanya.

“Apa yang kau sukai dari Minho?”

“Semuanya. Aku suka semua yang ada pada dirinya. Ketampanannya, perhatiannya, tubuhnya, semuanya. Tidak ada satupun yang tidak aku sukai pada dirinya. Dia sempurna.” Kata Kyuhyun dengan mata berbinar-binar.

Kini giliran Hangeng yang mengangguk. “Lalu bagaimana dengan Siwon? Apa yang kau sukai darinya?”

Kyuhyun menghela nafas. “Sebenarnya aku justru membencinya. Tapi entah mengapa sejak kencan pertama kami, aku mulai menilainya sebagai orang yang baik. Lalu pada kencan kedua, nilainya naik menjadi orang yang penuh kejutan. Dan pada kencan ketiga, ia membuatku terkejut karena perhatiannya pada hal-hal kecil yang bahkan aku sendiri tidak memperhatikannya.”

“Intinya, sekarang posisinya justru sama dengan Minho hyung di hatiku. Aku menyukai Minho hyung karena sejak awal aku memang menyukainya. Tapi aku menyukai Siwon karena ia mampu mengubah penilaianku tentangnya.”

Lalu Hangeng bertanya lagi. “Apa yang kau rasakan ketika sedang bersama dengan Minho?”

“Aku selalu merasakan hal yang sama. Jantungku selalu berdebar-debar menyenangkan, nafas tercekat, tanganku berkeringat, dan aku menjadi grogi dan sangat ceroboh karenanya.” Jawab Kyuhyun sambil tersipu.

“Kau benar-benar menyukainya rupanya. Lalu bagaimana perasaanmu sewaktu kau dekat dengan Siwon?” tanya Hangeng lagi.

“Campur aduk. Aku justru bingung sendiri dengan perasaanku padanya. Aku terkadang merasa benci padanya, namun terkadang merasa kesepian tanpanya. Ia juga memperhatikanku secara detail, tidak ada satupun yang terlewatkan olehnya. Dan yang membuatku semakin menyukainya adalah ia selalu memberiku kejutan. Ayolah, siapa yang tidak suka kejutan?” jawab Kyuhyun dengan sedikit kesal.

“Aku rasa kau sudah mulai menyukainya. Dan kau menyalahi dirimu sendiri karena menyukai lelaki yang kau benci. Apakah tebakanku benar?” tanya Hangeng.

Kyuhyun menatap Hangeng dengan heran. “Mengapa anda bisa tahu? Mengapa anda bisa menebak dengan benar?”

“Karena hal itu hampir sama dengan yang kurasakan dulu. Aku juga pernah jatuh cinta Kyu. Dan aku jatuh cinta pada musuh bebuyutanku di high school dulu. Kami sekelas dan setiap hari kami bertengkar. Ada saja yang kami ributkan, dari hal kecil hingga hal besar. Aku membencinya setengah mati dan bersumpah tidak akan pernah jatuh cinta padanya.”

“Siapa juga yang akan jatuh cinta padanya? Ia kasar, jahat dan sangat suka meneriaki orang lain. Hobinya adalah menyelaku dan membuatku tampak bodoh di depan orang lain. Ia juga rival terberatku dalam pelajaran. Jika aku mengalahkannya, ia akan mancaciku dengan kata-kata yang menyakitkan hati. Pokoknya ia adalah manusia paling menyebalkan yang pernah aku kenal seumur hidupku.”

“Tapi begitu kami dipisahkan ke kelas yang berbeda di tahun berikutnya, aku merasa ada yang hilang. Ketidakhadirannya membuatku merasa kosong. Lalu aku menyadari bahwa aku menyukai semua tentangnya. Caranya marah, mengomel, bersungut-sungut, hingga caranya meneriakiku.”

“Lalu aku mulai merindukannya. Aku mulai sering mengunjungi kelasnya, hanya untuk melihatnya dan sedikit bertengkar dengannya, dengan begitu aku merasa lega. Karena jika tidak, hariku akan terasa hampa sekali.”

“Percaya atau tidak, beberapa bulan kemudian kami mulai berkencan. Tapi sayangnya empat tahun lalu kami putus setelah pacaran lebih dari sepuluh tahun.” Kata Hangeng menceritakan kisah masa lalunya. Ia tersenyum senang.

“Kalau anda begitu mencintainya, mengapa membiarkannya pergi? Mengapa harus putus dengannya?” tanya Kyuhyun tak mengerti. Pasalnya dosennya itu menceritakan kisah cintanya yang menyedihkan itu dalam senyuman riang.

Hangeng tertawa lagi. “Kami memang putus tapi bukan karena kami tidak saling mencintai lagi. Tapi karena kami menikah setelah itu. Bukankah setelah menikah ia menjadi istriku, bukan pacarku lagi?”

Kyuhyun ikut tertawa mendengarnya. “Kukira kalian benar-benar putus. Wah, kalian pasti bahagia sekali. Apalagi kalian telah saling mencintai selama lima belas tahun. Itu luar biasa.”

“Percayalah padaku, biasanya musuh sejati adalah cinta sejati kita sendiri. Ketika ia bersama kita, akan terasa sangat menyenangkan. Namun jika jauh akan sangat menyakitkan. Biasanya pasangan yang dulunya musuh, akan jadi langgeng setelah berkencan. Karena mereka sudah saling kenal keburukan masing-masing.”

“Jika baru berkenalan, maka kebaikanmu lah yang akan membuat orang jatuh cinta padamu, bukan? Kau sendiripun akan menunjukkan sisi baikmu agar orang yang kau sukai juga balas menyukaimu. Dan penyesalan datang belakangan ketika sifat-sifat asli muncul di tengah hubungan. Hal inilah yang biasanya membuat pasangan muda cepat putus.”

“Tapi jika sejak awal mereka sudah menjadi musuh, maka yang tampak hanya keburukannya. Dan ketika kau jatuh cinta pada musuhmu, kau tidak perlu takut lagi. Karena kau sudah langsung tahu resikonya. Masalah apa yang akan menimpamu. Dan kau dengan handal bisa mengatasinya, karena kau telah mengatasinya sebelumnya, bukan?” kembali Hangeng menjelaskan panjang lebar.

Kyuhyun memandang kagum pada dosennya itu. “Anda sungguh bijak menghadapi masalah. Aku benar-benar beruntung karena mendapat pelajaran lain darimu hari ini, gege. Kalau boleh tau, siapa orang yang beruntung itu? Maksudku, istrimu.”

Hangeng tersenyum. Sepertinya dengan mengingat istrinya saja sudah membuatnya bahagia. “Namanya Heenim.”

*

Kyuhyun menuruni tangga batu dengan agak tergesa-gesa. Kelasnya sudah bubar beberapa waktu lalu tapi ia harus ke perpustakaan sesegera mungkin. Yunho dan Geun Suk yang sudah menunggunya di parkiran tak henti-hentinya meneleponya dengan tak sabar. Ketiganya memang akan makan siang bersama di luar.

Tapi di persimpangan jalan menuju kelasnya, langkahnya terhenti melihat sepasang muda mudi sedang asik berbisik-bisik. Kyuhyun ingin berlari meninggalkan dua orang itu andai saja ia tidak segera mengenali Siwon yang tengah berdiri disana.

Pelan-pelan Kyuhyun mendekati kedua orang itu dan mulai menyadari bahwa wanita yang bersama Siwon adalah Victoria. Kedua orang itu tidak menyadari kedatangan Kyuhyun, mereka masih asik berbincang-bincang dalam bisikan.

Lalu dilihatnya jemari Victoria menyusuri dada bidang Siwon perlahan. Dengan sigap Siwon segera menahan tangan dengan jemari lentik itu.

“Victoria, jangan..” kata Siwon pelan.

“Waeyo oppa? Kenapa kau menolakku? Setelah semalam kau menciumku dengan panas.” Kata Victoria dalam bisikan genitnya.

Belum sempat Siwon menjawab, ia menangkap sosok Kyuhyun yang berdiri tak jauh dari mereka.

“Kyu..”

Tapi Kyuhyun menatap Siwon dengan sorot mata penuh amarah lalu berlari meninggalkan kedua orang yang membuatnya kesal itu. Ia benci keduanya. Victoria yang suka merayu siapa saja serta Siwon yang pura-pura alim tapi sama saja dengan Victoria. Keduanya membuatnya muak setengah mati.

Melihata itu Siwon langsung mengejar Kyuhyun dan berupaya bicara dengannya. Tapi Kyuhyun seolah tidak perduli. Ia terlalu marah pada Siwon hari ini.

“Kyu.. Tunggu. Dengarkan aku dulu..!” Lagi-lagi Siwon mencekal lengan Kyuhyun agar lelaki itu berhenti berlari.

Tapi Kyuhyun yang kalau marah kekuatannya berlipat ganda, dengan keras menepis tangan Siwon.

“Aku tidak mau dengar! Pergi kau! Aku benci padamu. Kenapa aku harus memberimu kesempatan dulu!”

Siwon kehabisan akal. Dipeluknya tubuh Kyuhyun dengan kuat, tak perduli lelaki dalam pelukannya meronta tak kalah kuatnya.

“Kyu, kumohon. Jangan salah paham. Dengarkan aku dulu..!” Kata Siwon keras.

Kyuhyun terpaksa berhenti meronta. “Lepaskan dulu aku baru aku akan mendengarkanmu.”

“Kau berjanji tidak akan melarikan diri?”

“Kau hanya punya tiga menit. Manfaatkan waktumu.” Kata Kyuhyun tajam.

Siwon segera melepaskan pelukannya. “Kyu, dengarkan aku. Tidak ada yang terjadi antara aku dan Victoria. Tadi dia bilang ingin bicara denganku empat mata. Ketika aku menurutinya, ia malah bertingkah seperti itu. Semua terjadi di luar perkiraanku.”

“Dua menit.” Kata Kyuhyun masih dengan nada tajam. Wajahnya menampakkan kebosanan yang dibuat-buat.

“Dan semalam juga bukan kemauanku. Yang aku tahu, semalam ia dan Yuri ada di rumahku. Mereka ada di kamar Sooyoung hingga tengah malam. Aku sedang menonton TV di ruang tengah dan tak sadar bahwa aku tertidur. Lalu aku terbangun karena.. karena aku merasakan seseorang mencium bibirku. Dan kusadari kalau orang itu adalah..”

“Waktumu habis.” Kata Kyuhyun dengan kejam lalu berbalik meninggalkan Siwon.

“Kyu.. Dengarkan aku dulu!” kata Siwon. Ia hendak mengejar Kyuhyun tapi kerah bajunya ditarik kebelakang. Ketika ia menoleh, hatinya langsung mencelos melihat Geun Suk tengah menatapnya dengan pandangan menyeramkan.

“Kalau ia tidak mau bicara denganmu, jangan memaksanya. Kau bisa hidup dengan sehat sampai sekarang karena ia melarangku untuk mematahkan tulang-tulangmu.”

Siwon menghela nafas pasrah. Dilihatnya Kyuhyun sekarang sedang bicara di parkiran dengan Yunho. Kelihatan sekali Kyuhyun sedang marah-marah dan Yunho berusaha menenangkannya.

Lalu dilihatnya Yunho memeluk Kyuhyun, berusaha menenangkan adiknya. Namun sedetik kemudian Yunho melolong keras.

“SIIIIWWWWOOOOONNNNNNNNNN…..!!!!”

Siwon dan Geun Suk menatap Yunho dengan tatapan kasihan. Kyuhyun menggigit Yunho lagi. Seperti kebiasaannya ketika marah.

*

 Berita mengejutkan datang dari Hangeng. Ia mengumpulkan Geun Suk, Yunho, Kyuhyun, Siwon, Minho, Changmin dan Kim Bum siang tadi dan mengatakan bahwa mereka harus mengerjakan proyek yang akan membantu nilai mereka yang semula akan diberi C. Semuanya menyambut dengan antusias.

Mereka hanya perlu mencari bahan tentang kaitan antara komunikasi bisnis dengan pertumbuhan perekonomian Korea Selatan tahun ini lalu disusun menjadi sebuah makalah.

Maka disinilah mereka, di kediaman keluarga Cho. Sudah sejam mereka berkumpul tapi tidak ada satupun yang mereka kerjakan selain meributkan siapa yang akan menjadi ketua kelompok.

Geun Suk mengatakan dirinyalah yang paling pantas, karena menurutnya ketua kelompok harus sangar dan kuat seperti dirinya. Sedangkan Yunho langsung membantah, katanya ketua kelompok harus berkharisma sepertinya.

Siwon tak kalah suara. Ia menyarankan memilihnya karena ia adalah asisten dosen, yang sudah pasti lebih pandai diantara mereka semua. Lain lagi dengan Minho yang berpendapat bahwa ketua kelompok harus tampan dan populer.

Kyuhyun, Changmin dan Kim Bum diam saja melihat keempat namja seumuran itu saling adu mulut. Tapi lama kelamaan dia jengah juga. Bukannya mengerjakan tugas, yang lain malah sibuk dengan pemilihan ketua.

Maka dengan geram di pukulnya meja kayu di depannya dan bicara dengan galak. “Diam semua! Sekarang aku yang memutuskan. Akulah ketuanya. Kalau kalian tidak setuju, silahkan angkat kaki dari sini.”

Tidak satupun dari mereka yang bergerak. Kyuhyun menatap keempat namja tampan itu dengan tajam.

“Bagus. Sekarang dengarkan aku. Pembagian tugasnya adalah…”

Kyuhyun sibuk memberi tugas pada seluruh anggota kelompoknya. Ketika ia selesai bicara, Changmin langsung berkata.

“Tunggu Kyu, kami semua sudah mendapat tugas. Tapi aku tidak mendengar kau menyebutkan tugasmu sama sekali.”

Kyuhyun mendelik. “Aku adalah ketua. Tugasku adalah memerintah, mengawasi dan memastikan bahwa kalian bekerja dengan baik. Itu tugas yang berat. Sudah jangan cerewet, kerjakan saja tugasmu dengan baik dan benar, arasso?”

Baik Kim Bum dan Changmin langsung mendengus kesal. Sedangkan yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Kyuhyun. Kalau begini caranya, sama saja mereka yang bekerja, Kyuhyun cuma memerintah. Tapi ia juga akan dapat nilai nantinya. Curang dan licik. Tapi mereka bisa berkata apa?

Maka berhari-hari mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan pembagian yang Kyuhyun berikan. Di tengah-tengah kesibukan mereka, Minho mencuri waktu untuk mengajak Kyuhyun keluar. Kebetulan saat itu Yunho sedang keluar meneliti apa yang menjadi tugasnya, sedangkan Geun Suk sedang berkencan dengan Yuri.

Maka Minho ‘menculik’ Kyuhyun ke  rumah ibunya. Disana Minho mengenalkan Kyuhyun pada ibunya yang sangat senang melihat namja semenarik Kyuhyun. mereka bertiga menghabiskan waktu bersama. Kyuhyun bahkan diajarkan memasak. Setelah makan malam bersama, Kyuhyun diajak melihat-lihat foto Minho ketika masih kecil.

Menurut Kyuhyun, Ny.Lee adalah wanita yang sangat menyenangkan. Wajar kalau Minho juga punya karakter yang sama. Karena ayah Minho sudah meninggal, maka Minho dan ibunya tinggal berdua. Hubungan diantara keduanya sangat dekat dan akrab. Kyuhyun benar-benar nyaman berada diantara mereka. Ia jadi merindukan kedua orang tuanya yang tinggal di luar negeri.

“Kyu, ibuku menyukaimu. Ini jarang sekali terjadi. Biasanya ia mencemooh orang lain yang mencoba mendekatiku. Yah, biasanya dia melihat tetanggaku, beberapa gadis ataupun lelaki di sekolahku dulu, dan ia tidak pernah setuju aku berhubungan dengan salah satu diantara mereka. Entah mengapa.” Kata Minho menjelaskan ketika mereka berdua dalam perjalanan pulang ke rumah Kyuhyun.

“Err.. hyung.. tadi ibumu mengatakan bahwa aku orang pertama yang kau bawa ke rumahmu, benarkah?”

Minho mengangguk. “Benar. Kau sungguh special, aku yakin ibuku akan menyukaimu, dan benar saja. Ia bahkan memintaku untuk mengajakmu sesering mungkin ke rumah. Itupun kalau kau tidak keberatan.”

Kyuhyun menunduk, menutupi wajahnya yang kemerahan kini. minho selalu seperti ini padanya. Pelan dan tidak terburu-buru. Berbicara dengan sopan selayaknya lelaki sejati. Kyuhyun tidak ingin membandingkannya dengan Siwon yang terkadang suka berbasa-basi, tapi kenyataan bahwa ia menyukai Minho membuatnya agak menyepelekan Siwon, apalagi lelaki itu sempat membuatnya marah beberapa waktu lalu.

Ketika mereka sampai di rumah Kyuhyun, Minho membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Kyuhyun turun. Sekali lagi Kyuhyun merasa tersanjung. Ia bahagia dengan perlakuan seperti itu.

“Selamat malam hyung. Hati-hati dalam perjalanan.” Kata Kyuhyun sembari membungkuk hormat.

Minho mengangguk tapi tidak bergerak dari posisinya. Ia terus memandang Kyuhyun dengan tatapan memuja. Pelan-pelan Minho maju selangkah dan berhenti tepat di depan Kyuhyun. matanya menelusuri wajah tampan sekaligus cantik milik Kyuhyun yang membuatnya mabuk kepayang.

Lalu perlahan ia mengecup bibir sewarna cherry itu dalam ciuman hangat dan lembut. Kyuhyun yang sejak awal tahu apa yang akan terjadi, membalas ciuman tersebut dengan tak kalah lembutnya. Bibir mereka saling beradu dan memagut, merasakan manisnya perasaan diantara mereka. Pelukan hangat Minho membuat Kyuhyun semakin terlena.

Seperti ciumannya, secara perlahan pula Minho melepaskan bibirnya dari pagutan. Ia tersenyum lalu kembali mengecup bibir Kyuhyun. tapi kali ini hanya sekilas.

Kyuhyun terpana. Ciuman tadi lebih manis daripada apapun yang pernah dirasakannya di dunia. Hatinya semakin berdebar kencang, kebahagiaan meluap dengan indah dalam hatinya. Indahnya cinta pertama, seindah melihat pelangi setelah hujan. Hangat dan penuh warna.

*

camzminho-picx-lee-min-ho-7121677-600-337

 To Be Continued..

PS : Congratulation for indyloveskyu203, the third winner of Challenge Me. Here’s your story..

Hey, I Love You – Chapter 5

Title                 :  Hey, I Love You

Rate                 : T

Genre              : Romance, Fluff, Humor, Sad

Pairing             : WonKyu, MinKyu (Min Ho x Kyuhyun)

Cast                  : Yunho, Geun Suk, Changmin, Hangeng, Kim Bum, Victoria, Soo Young, Yuri.

Warning          : BL, OOC, Typo (es)

CHAPTER 5

Mencintai seseorang yang tidak mencintaimu memang menyakitkan. Apalagi melihatnya dicumbu oleh orang lain. Kyuhyun memang bebas mencumbu orang lain. Itu haknya. Tapi bagi Siwon yang mencintai Kyuhyun, melihat hal itu menyakitkan baginya.

Siwon ingin menyerah, bukan karena ia tidak percaya diri lagi mendekati Kyuhyun. Tapi karena tampaknya usahanya tidak akan berhasil selama masih ada Lee Minho diantara mereka. Sampai kapanpun Kyuhyun hanya akan melihat kapten tim basket itu.

Apalagi semenjak kejadian ‘ciuman singkat’ di lapangan basket itu, Kyuhyun dan Lee Minho bagai tak terpisahkan, kemana-mana keduanya selalu bersama. Lee Minho seperti pengawal Kyuhyun yang selalu mendampingi namja bandel itu kemanapun ia pergi. Tentu saja tanpa sepengetahuan Geun Suk. Yunho berperan besar atas hal ini. Karena ia mengancam siapa saja yang berani memberitahukan kakaknya perihal ini, akan menyesal seumur hidup. Dan tidak ada seorangpun yang berani menghadapi ancaman dari anggota keluarga Cho kalau masih ingin hidup tenang.

Setiap hari melihat Kyuhyun bersama Minho sungguh menyesakkan untuk Siwon. Padahal ia hmpir saja mendapatkan hati Kyuhyun yang sangat terkesan dengan kencan sehari mereka. Entah mengapa Minho bisa dengan cepat merebut perhatian Kyuhyun yang mengakibatkan Siwon terlupakan.

Dengan langkah gontai Siwon berjalan meninggalkan kampus. Tapi begitu sampai di parkiran, dilihatnya Kyuhyun sedang berdiri dengan bosan, seperti menunggu seseorang. Awalnya Siwon ragu mendekati Kyuhyun, tapi rasa penasarannya jauh lebih kuat. Maka ia mengikuti nalurinya.

“Kyu? Sedang apa kau disini?”

Kyuhyun menoleh. Ia tersenyum kecil lalu menjawab. “Oh, aku menunggu Yunho hyung. Dia masih ada kelas, tapi sebentar lagi selesai.”

Kyuhyun memang tidak segalak dulu lagi sejak kencan mereka. Tapi menurut Siwon pasti bukan karena hal itu. Firasatnya mengatakan bahwa Kyuhyun memutuskan menjadi anak baik karena telah berhasil mendapatkan Minho. Atau, karena ia sedang malas berdebat mungkin?

“Dimana Minho?” tanya Siwon lagi.

“Sudah pulang.” Jawab Kyuhyun pendek.

“Wae? Dia tidak menunggumu?” tanya Siwon tak percaya. Kalau dia punya pacar seperti Kyuhyun, mana mungkin ia biarkan pulang sendiri?

“Dia ada urusan keluarga, makanya pulang duluan. Kenapa bertanya terus? Itu bukan urusanmu bukan?” kata Kyuhyun ketus.

Nah kan? Mulai lagi galaknya. Entah mengapa Siwon justru merasa lebih tenang menghadapi Kyuhyun yang seperti itu daripada Kyuhyun yang tersenyum manis.

“Benar, hanya saja.. Dia kan tidak pernah meninggalkanmu sendiri.”

Kyuhyun mendelik. “Kau mau aku meneleponnya agar ia datang kemari sekarang?”

Siwon langsung menggeleng cepat. “Jangan.. Jangan.. aku hanya bertanya. Jangan sensitif seperti itu, Kyu.”

“Kalau begitu berhenti memancingku.” Kata Kyuhyun dengan muka masamnya.

Siwon menyeringai. Tapi seringaiannya langsung hilang dari wajahnya begitu Yunho tiba-tiba muncul diantara mereka.

“Ya! Apa yang kau lakukan disini? Berhenti mengganggu adikku!” kata Yunho ketus. Tanpa menunggu jawaban Siwon, ia segera mengamit lengan Kyuhyun dan menuntunnya memasuki mobil.

*

Siwon memasuki gedung kampus bagian selatan dengan tergesa-gesa. Ia tidak peduli berapa banyak orang yang tertabrak olehnya dan mengeluh dengan kasar. Dipikirannya hanya satu, ia ingin mencari seseorang.

Begitu Siwon menangkap sosok itu dengan matanya, ia segera menarik dan membawanya ke samping kelas. Lee Minho melepaskan pegangan Siwon di jaketnya dengan kasar.

“YA! Apa yang kau lakukan bodoh? Kau merusak jaketku!” kata Lee Minho marah.

“Harusnya aku yang bertanya padamu! Apa yang kau lakukan pada adikku?” tanya Siwon tak kalah marah. Wajahnya yang merah padam terlihat siap menerjang kapten tim basket itu.

Lee Minho menatap Siwon dengan heran. “Apa maksudmu? Aku tidak mengerti.”

“Jangan pura-pura bodoh. Ia menangis tadi dan mengatakan kaulah penyebabnya.”

Lee Minho terlihat berpikir sebentar. “Tunggu. Choi Sooyoung itu adikmu?”

Siwon menghela nafas kesal. “Tentu saja! Kau apakan dia? Mengapa dia menangis seperti itu?”

Lee Minho tersenyum sinis. “Dia tadi menyatakan cintanya padaku dan aku menolaknya.”

Siwon menatap Minho dengan tatapan tak percaya. Apakah lelaki itu benar-benar jujur atau hanya meracau dan membuat Siwon emosi?

“Menolaknya? Tidak mungkin dia..”

“Kau bilang kau ini kakaknya. Tapi mengenal perangai adikmu saja kau tidak bisa. Harusnya kau malu karena adikmu suka bertingkah, mencoreng nama baik kakaknya. Seluruh mahasiswa disini tahu seperti apa adikmu. Kau kira mereka menyukainya?” Kata-kata Minho pedas sekali.

Siwon langsung emosi dan mencengkram kerah jaket Minho. “Hati-hati kalau bicara! Aku tidak akan membiarkan siapapun berbicara hal-hal buruk tentang Sooyoung.”

Lagi-lagi Minho melepaskan tangan Siwon dengan kasar. “Harusnya kau lebih fokus mengajari adikmu sopan santun dan bersikap selayaknya wanita baik-baik. Jangan terlalu fokus mengejar sesuatu yang tidak pasti dan melupakan kewajibanmu.”

“Apa maksudmu? Jangan bertele-tele!” Kata Siwon keras.

“Berhenti mengejar Kyuhyun. Sampai kapanpun kau tidak akan pernah mendapatkannya. Ia tidak menyukaimu. Ditambah lagi dengan sikap adikmu padanya, hanya membuatnya semakin membenci kalian berdua. Menyerahlah.” Kata Minho santai.

“Cukup! Jangan bawa-bawa Kyuhyun dalam masalah ini. Bukankah kau sudah puas karena mendapatkannya?” kata Siwon dengan suara yang terdengar dewasa padahal ia merana sekali.

“Tentu saja harus kubawa-bawa. Kau selalu mencari kesempatan dengannya. Kau terus menerus mengejarnya, padahal ia membencimu. Sampai-sampai kau memanipulasinya agar ia mau berkencan denganmu. Sungguh tidak tahu malu.” Ejek Minho.

“Kau sendiri juga pernah berkencan dengannya kan? Membawanya pergi dari lapangan basket sewaktu semua orang sibuk mencarimu untuk dimintai keterangan atas keberhasilan kalian melawan tim basket dari kampus lain. Kau sendiri mengabaikan kewajibanmu demi berkencan. Apa itu namanya tanggung jawab?” balas Siwon tak kalah kasar.

“Ah.. jadi kalian berdua sudah pernah berkencan dengan adikku?” kata sebuah suara dingin di belakang mereka.

Dengan perasaan ngeri keduanya berbalik dan mendapati Geun Suk sedang menatap mereka dengan sadis. Seakan hendak membunuh keduanya dalam waktu singkat. Baik Minho maupun Siwon tidak ada yang berani bicara. Keduanya menyesali mengapa harus membicarakan perihal Kyuhyun tadi.

“Kenapa tidak ada yang menjawabku? JAWAB..!!!” Geun Suk meraung marah.

Siwon tergagap. “Aku.. aku mengajaknya berkencan minggu lalu dan Minho mengajak Kyuhyun berkencan beberapa minggu sebelumnya.”

“Tapi kami tidak melakukan apa-apa, hanya jalan-jalan bersama, tidak lebih. percayalah padaku.” Kata Minho menambahkan.

Geun Suk hanya diam menatap kedua lelaki di depannya. Kini mereka hanya berjarak tak lebih dari satu meter dengan kakak tertua Kyuhyun. Satu menit berlalu, dan ketiganya masih diam. Tatapan Geun Suk masih menusuk.

“Kenapa kalian menyukai adikku? Jawab!” tanya Geun Suk bak dictator.

“Kurasa jawabannya sudah jelas. Ia lucu dan menggemaskan. Ia tampan dan cerdas. aku suka semua yang ada padanya.” kata Minho cepat.

“Aku tidak punya alasan khusus. Aku tidak tahu kenapa aku menyukainya. Rasa itu tiba-tiba datang tanpa bisa dicegah. Yang aku tahu aku menyukainya dan ingin memilikinya.” Jawab Siwon.

“Kenapa kalian berani mengajaknya berkencan? Jawab!” lagi-lagi Geun Suk bertanya layaknya seorang bos.

Minho menjawab. “Karena aku akan menyesal seumur hidup jika tidak pernah membuatnya bahagia sekali saja bersamaku.”

Kemudian Siwon menjawab. “Karena aku terlalu menyukainya dan ingin  membuatnya jatuh cinta pada kesempatan itu.”

“Manis sekali.. Jawaban kalian sungguh membuatku terharu. Aku sangat bangga ada orang yang benar-benar menyukai Kyuhyun seperti itu.” kata Geun Suk terdengar ramah.

Minho dan Siwon menatap Geun Suk tidak percaya. Mana mungkin Geun Suk yang berbahaya itu jadi sehangat itu? apa mereka tidak salah dengar?

“Tapi.. setiap tindakan ada konsekuensinya kan?” Geun Suk melanjutkan.

Sebelum Minho dan Siwon berpikir lebih jauh, Geun Suk sudah bergerak cepat. Tangannya memegang kepala dua orang di depannya lalu membenturkannya satu sama lain hingga keduanya menjerit keras dan terhuyung mundur.

Kepalan tangan Geun Suk yang berat dan penuh dengan cincin-cincin tajam nan mengerikan langsung mendarat di dagu Minho sedangkan sepatu bootnya yang berat dan bergerigi menghantam rahang Siwon dengan keras.

Tak puas disitu, Geun Suk menyambar jaket Minho dan kembali menghajar lelaki itu hingga babak belur. Puas dengan Minho, ia berbalik dan menghajar Siwon hingga nasib asisten dosen itu sama dengan Minho.

“Hyunggg…!!!” jerit seseorang.

Geun Suk menoleh dan mendapati Kyuhyun sedang menatapnya dengan galak seperti biasanya. Yunho berdiri di sampingnya dengan raut wajah ketakutan. Geun Suk segera mendorong Siwon sembarangan dan membersihkan debu di jaket kulitnya.

“Waeyo? Kau merusak kesenanganku.”

“Berhenti berkelahi. Aku tidak mau kau kena masalah lagi, hyung. Cukup.” Kata Kyuhyun masih dengan nada yang sama seperti sebelumnya.

“Aku tidak suka mereka menyentuhmu.” Kata Geun Suk sedikit marah.

“Tapi aku sudah besar hyung! Aku bisa menjaga diriku. Mereka tidak pernah melakukan sesuatu yang di luar batas. Kami hanya jalan-jalan. Tidak lebih.” kata Kyuhyun merajuk.

Biasanya cara itu berhasil. Geun Suk tidak pernah tahan melihat adiknya merajuk. Dan benar saja, raut wajahnya yang tadi tegang jadi melemah. Ia lalu menghela nafas kesal.

“Setidaknya mereka harus minta ijin padaku, Kyu. Aku ini kakak tertuamu. Aku kesal karena mereka berdua tidak sopan padaku.”

Kyuhyun lupa, selain galak, Geun Suk juga gila hormat. Siapa yang terkesan tidak menghormatinya akan langsung kena libas. Sedangkan Yunho tukang pamer. Siapa yang tidak memujanya atau tidak memperdulikannya saat pamer, maka akan dibenci olehnya.

Kyuhyun sadar, kedua kakaknya juga bertingkah seperti orang bodoh. Mereka mengandalkan kekuatan dan kekuasaannya untuk meraih simpati dan penghargaan orang lain. Ia tidak mau kedua kakaknya di takuti, bukannya dihargai.

“Hyung, jangan seperti ini. Kau membuat orang-orang takut padamu. Kau jadi tidak bisa membedakan mana teman atau lawan. Kalau kau terus-terusan begini, semua orang tidak akan menghargaimu. Belajarlah mengendalikan sikapmu yang mudah marah itu. aku tidak mau orang-orang membicarakanmu di belakangmu. Aku sering mendengarnya diam-diam dan itu menyakitkan.” Kata Kyuhyun pada Geun Suk.

Lalu si magnae menoleh pada Yunho. “Dan kau hyung, bersikaplah dengan normal. Berhentilah pamer akan kemampuan dan ketampananmu. Karena tanpa pamer pun, semua orang akan setuju kalau kau tampan. Berhentilah bersikap angkuh seakan-akan hanya kau yang paling keren di dunia ini. Lama-lama para wanita itu akan menjauhimu karena muak. Aku tidak mau kau dijauhi orang-orang karena sikapmu itu.”

Keduanya terdiam. Mereka sadar bahwa adiknya benar. Bahkan sebenarnya mereka juga sadar, tapi image mereka sudah seperti itu sejak dulu. Dan susah untuk merubahnya.

“Aku tahu hal ini berat dan sulit untuk kalian. Tapi setidaknya berusahalah sedikit. Geun Suk hyung, cobalah sedikit bersabar dalam menghadapi masalah. Dan Yunho hyung, kempiskan sedikit kepalamu ketika berjalan.” Kata Kyuhyun yang sedikit frontal seakan membaca pikiran kedua kakaknya.

“Aku tahu aku kalian menyayangiku. Kalian ingin selalu menjagaku. Tapi aku sudah dewasa, aku tidak kalah galak dengan kalian kan? Mana mungkin dua orang ini berani macam-macam denganku?” kata Kyuhyun lagi sambil menunjuk kedua namja yang babak belur setelah dihajar oleh Geun Suk hyungnya.

“Baiklah, kau menang. Apa yang kau inginkan?” kata Geun Suk dengan enggan.

Kyuhyun menoleh pada Siwon dan Minho. “Apa kalian benar-benar menyukaiku?”

“Tidak perlu kau tanyakan. Kau tahu jawabannya.” Kata Minho sambil membersihkan darah yang masih mengucur dari hidungnya.

“Kau tahu benar aku menyukaimu.” Jawab Siwon pendek.

“Bagus. Tunjukkanlah padaku. Siapa yang bisa meluluhkan hatiku lebih dulu, ia yang akan menjadi pacarku.” Kata Kyuhyun tegas.

“Bagaimana aku tahu kalau kau tidak berbohong? Kau menyukai Minho, bisa jadi kau berpihak padanya walaupun ia tidak berusaha nantinya.” Kata Siwon segera.

“Diam! Kau meragukan kata-kata adikku?” potong Yunho cepat.

Kyuhyun melanjutkan kata-katanya, seolah tidak ada interupsi sebelumnya. “Aku akan menilai kalian dengan adil. Tapi kalian juga harus bersaing secara sportif.”

“Aku tidak keberatan.” Kata Minho cepat seraya memandang penuh kebencian pada Siwon.

“Aku juga.” Kata Siwon seraya membalas pandangan Minho padanya.

“Bagus. Tapi ingat, kalian harus tetap minta ijin padaku kalau mau mengajak adikku kemana-mana.” Kata Geun Suk segera.

Lalu ia menoleh pada Kyuhyun. “Jangan protes. Aku masih kakak tertuamu. Take it or leave it. Kalau kau tidak menyetujui kata-kataku tadi, ucapakan selamat tinggal pada kata kencan hingga kau lulus kuliah.”

Kyuhyun mengangguk dengan cepat pula menanggapi kata-kata hyungnya. Jarang-jarang hyungnya mau bernegosiasi seperti ini. Lebih baik ia cepat menyetujuinya sebelum Geun Suk berubah pikiran.

Kemudian Geun Suk berpaling pada Yunho. “Dan kau bocah kecil, kau akan mendapatkan bagianmu setelah ini karena membiarkan Kyuhyun disentuh-sentuh dengan orang lain. Ayo pulang!”

Yunho hanya bisa meratapi nasib buruk yang akan menimpanya setelah ia pulang nanti. Dengan langkah takut ia dan Kyuhyun mengikuti Geun Suk dari belakang. Sebelum pergi Kyuhyun menoleh pada Siwon dan Minho.

“Minho hyung hari sabtu jam sepuluh dan Siwon hyung keesokan harinya di jam yang sama. Ingat, jangan terlambat menjemputku, aku tidak suka menunggu.” Kata Kyuhyun mengisyaratkan waktu kencan pada kedua lelaki itu.

*

Kyuhyun merebahkan tubuhnya di kasurnya. Matanya memandangi langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih. Sebenarnya tidak ada apa-apa disana, tapi Kyuhyun enggan melepaskan pandangannya dari sana.

Ia tengah kebingungan. Apa lagi yang bisa membuatnya begitu galau kalau bukan karena Minho dan Siwon? Seandainya saja mereka bukan dua orang yang bertolak belakang, mungkin lebih mudah baginya memilih.

Kyuhyun menyukai Minho. Itu sudah pasti. Baginya, mendapatka Lee Minho adalah prestasi besar untuknya. Siapa yang tidak menyukai Minho? Ia seorang kapten tim basket, sahabat baik hyungnya, tampan, atletis, berwawasan luas dan juga mandiri.

Kyuhyun tidak pernah merasakan ingin memiliki seseorang seperti apa yang ia rasakan pada Minho. Semakin Minho sulit dijangkau, semakin bernafsu dirinya ingin memiliki Minho. Ketika ia yakin bahwa Minho adalah ‘The One’ untuknya, datang orang lain dengan potensi yang cukup besar.

Orang itu adalah Siwon. Kyuhyun tidak menyukai Siwon karena lelaki itu terkesan suka mengambil waktu Kyuhyun hanya untuk berbasa-basi mengenai mata kuliah yang sangat Kyuhyun kuasai. Ia tidak suka jenis orang yang terlalu banyak berkata-kata, tanpa tindakan pasti.

Apalagi ketika tahu Siwon adalah kakak kandung Sooyoung, wanita yag paling dibencinya sekaligus lawan tangguh dalam mencuri hati Minho, maka ketidaksukaannya pada Siwon menjadi-jadi.

Itu awalnya. Lalu Kyuhyun merasakan kenyamanan ketika bersama Siwon. Siwon mampu mengubah pandangan Kyuhyun pada lelaki itu hanya dalam sehari. Mengubah pandangan buruknya tentang Siwon. Membuat Kyuhyun merasa bahwa bersama Siwon itu menyenangkan.

Hanya itu, tidak lebih. Ia belum merasakan sesuatu yang berarti seperti yang dirasakannya pada Minho.

Jika Minho bisa membuatnya melayang-layang di udara karena jatuh cinta, maka Siwon bisa membuatnya merasa istimewa karena dicintai. Keduanya memang berbeda. Tapi dengan menyadari adanya perbedaan itu, ia semakin tidak mengerti perubahan perasaannya pada Siwon.

Walaupun belum signifkan, tapi pelan-pelan ia tidak merasakan kebencian lagi pada Siwon. Namun ia sendiri tidak biasa mengartikan hal itu sebagai rasa suka.

Lalu ia mengingat nasehat ayahnya dulu. ‘Jika kau dalam posisi mencintai, maka kau bebas menentuka siapa orang yang akan kau berikan cinta. Kau yang menentukan. Tapi jika kau dicintai, maka kau tidak berhak menentukan siapa yang boleh mencintaimu atau tidak. Karena cinta adalah hak asasi setiap manusia.’

‘Mencintai berarti kau siap merasakan sakit dan pengorbanan, karena sekali lagi, kau yang memilih. Kau yang menentukan. Maka dengan pilihanmu, kau harus bisa menanggung konsekuensinya. Sedangkan dicintai adalah dipilih. Keduanya tergantung padamu, apa kau mau memilih atau dipilih.’

Kyuhyun tahu benar artinya. Ia memilih Minho sedangkan ia dipilih oleh Siwon. Ia ingin Minho memenangkan pertarungan ini. Tapi entah mengapa sudut kecil di hatinya berbisik, kalau Siwon memenangkan pertarungan ini akan jauh lebih baik. karena dicintai lebih menyenangkan daripada mencintai, bukan?

*

siwon and lee minho

To Be Continued..

PS : Congratulation for indyloveskyu203, the third winner of Challenge Me. Here’s your story..

Hey, I Love You – Chapter 4

Title                 :  Hey, I Love You

Rate                 : T

Genre              : Romance, Fluff, Humor, Sad

Pairing             : WonKyu, MinKyu (Min Ho x Kyuhyun)

Cast                  : Yunho, Geun Suk, Changmin, Hangeng, Kim Bum, Victoria, Soo Young, Yuri.

Warning          : BL, OOC, Typo (es)

CHAPTER 4

“Kyu, aku ingin bicara.” Kata Siwon siang itu setelah mata kuliah yang ia bawakan berakhir. Tangannya lagi-lagi mencekal lengan Kyuhyun seperti biasa.

Kyuhyun mendesah malas. “Apa lagi? Kau ini tidak cukup yah dibuat babak belur oleh hyungku?”

“Aku tahu aku salah. Tapi pemukulan itu tidak seharusnya dilakukan. Walaupun aku tidak menyesal menciummu.”

“Kau pantas menerimanya. Untung saja ada Yunho hyung,  kalau tidak aku sendiri yang akan menghancurkanmu. Isshhh..! Kau ini menjengkelkan sekali. Berani-beraninya kau menciumku..!!!”

“Baiklah, aku salah. Aku memang pantas menerimanya. Bisakah kita bicara? Aku ingin meluruskan semuanya. Sungguh, aku tidak suka hubungan kita jadi seperti ini.” Kata Siwon memohon.

“Hubungan? Hubungan apa? Memangnya sebelumnya kita pernah berhubungan dekat?” tanya Kyuhyun dengan galak.

“Memang tidak, tapi setidaknya tidak seburuk ini. Jadi kumohon, sebentar saja.” Kata Siwon lagi.

Kyuhyun akhirnya setuju walaupun terpaksa. Semakin cepat Siwon bicara, semakin cepat ia pergi dari hadapan lelaki itu. Kyuhyun menurut ketika Siwon mengajaknya bicara di café tempat mereka biasa berdiskusi. Kyuhyun  menjaga jarak jauh-jauh agar tak ada yang mengira kalau ia dan Siwon tengah berkencan.

“Cepat katakan apa yang ingin kau sampaikan.” Kata Kyuhyun dengan tegas.

Siwon mengambil napas panjang kemudian dengan hati-hati mengatakan apa yang selama ini dipikirkannya.

“Kyu, kurasa kau sudah tahu aku menyukaimu. Tapi sepertinya usahaku mendekatimu tidak pernah berhasil. Kadang aku ingin menyerah tapi melihatmu setiap hari membuatku tidak pernah berhenti mencoba. Dengan dilindunginya kau oleh kedua hyungmu, membuatku semakin sulit menjangkaumu. Tapi hal itu juga membuatku semakin menginginkanmu.” Kata Siwon panjang lebar.

Kyuhyun mendelik dengan kesal. “Kau ini sudah berani menciumku, sekarang berani mengatakan kau menginginkanku. Dengar ya, aku tidak menginginkanmu! Tidak pernah!”

“Bagaimana kau tahu bahwa kau tidak menginginkanku?”

“Hahh! Bukannya sudah jelas? Selain kau menyebalkan dan mesum, kau juga bukan tipeku. Lalu untuk apa aku menginginkanmu?” kata Kyuhyun dengan pedasnya.

Siwon cemberut mendengar pengakuan Kyuhyun yang terkesan frontal dan blak-blakan itu. Kadang ia mengeluh mengapa bisa jatuh cinta pada namja berlidah tajam itu.

“Maukah kau memberiku satu kesempatan?” tanya Siwon, terkesan tuli akan jawaban Kyuhyun sebelumnya.

“Mwo? Kesempatan? Shireo!”

“Ayolah. Beri aku satu kesempatan untuk berkencan denganmu. Kalau kau tidak menyukainya, aku akan berhenti mengejarmu. Aku janji.” Kata Siwon pantang menyerah.

“Kau ini ternyata memang bodoh! Aku tidak menyukaimu, mana mungkin aku akan menyukai ide berkencan denganmu?”

“Tapi bagaimana kau bisa bilang tidak akan menyukainya jika kau belum pernah mencobanya? Ayolah, sekali saja.” Bujuk Siwon lagi.

Kyuhyun memutar bola matanya. Ia heran kenapa ada lelaki yang gigih seperti ini, padahal jelas-jelas orang yang diajak berkencan menolak.

“Kalau kau menolaknya berarti kau menyukaiku tapi karena malu mengungkapkannya, maka kau menghindariku.” Kata Siwon menggoda Kyuhyun.

Mendengar itu kembali Kyuhyun mendelik dengan kesal. “Baiklah. Sekali saja dan kau tidak akan pernah menggangguku lagi kan?”

“Hanya jika kau tidak menyukai kencannya. Kalau kau menyukainya.. kita bisa mengulanginya lagi dan lagi.”

Kyuhyun mendengus. “Mana mungkin? Hanya akan ada satu kencan tolol denganmu. Yang pertama sekaligus yang terakahir!”

Siwon tersenyum puas. “Baiklah. Kita lihat saja nanti. Tapi ingat, kita kencan seharian. Bukan semalaman.”

“Cih, siapa juga yang mau semalaman denganmu? Sudah, aku mau pulang. Aku bosan melihat wajahmu terus-terusan.” Kata Kyuhyun masih dengan nada jahatnya lalu melangkah pergi.

Siwon menatap kepergian pemuda galak yang dicintainya itu. Semoga saja nanti kencan mereka berjalan dengan mulus dan Kyuhyun mulai bisa menerimanya dengan tulus.

*

“Kalau memang tidak mau, kenapa kau iyakan?” tanya Changmin tak mengerti. Malam itu ia dan Kim Bum menginap di rumah Kyuhyun atas permintaan Kyuhyun sendiri. Katanya ia sedang dalam masalah besar dan membutuhkan sahabat-sahabatnya.

“Benar, kalau memang kau membencinya, mengapa kau harus menuruti keinginannya? Terserah apa katanya, yang penting kebenarannya kau tidak pernah menyukainya kan? That’s it.” Kata Kim Bum menambahkan.

Kyuhyun cemberut. Ia ingin minta pembelaan, bukan disudutkan seperti ini. Selain sahabat-sahabatnya itu, ia cuma punya kedua hyungnya. Akan sangat tidak mungkin jika ia membicarakan hal ini pada Geun Suk atau Yunho. Bisa-bisa mereka malah meledak marah tengah malam.

“Ayolah, beri aku saran. Apa yang harus aku lakukan? Aku bingung bagaimana cara menghadapi Siwon yang pantang menyerah ini. Yang jelas aku hanya ingin kalian memberiku cara agar menyelesaikan kencan itu tanpa membuatku muntah di tengah-tengah kencan.” Kata Kyuhyun dengan rengekan khasnya.

“Muntah? Omo, Kyu.. Kau benar-benar membencinya yah?” Tanya Changmin tak percaya.

“Hati-hati, Kyu. Benci bisa jadi cinta. Jangan gegabah.” Kata Kim Bum menambahkan.

Kyuhyun menggeleng kuat-kuat. “Andwae! Aku tidak akan pernah jatuh cinta padanya. Huhhh! Pokoknya kalian harus membantuku untuk melalui kencan tolol itu dengan baik. Memikirkannya saja membuatku merana sekali. Pasti batinku akan tersiksa sekali nanti.”

Changmin dan Kim Bum bertukar pandangan geli.

“Sudahlah Kyu, terima saja. Anggap nanti kau hanya bertamasya dengannya. Tidak lebih. anggap saja kami semua ikut denganmu tapi kami sedang melihat-lihat di tempat lain.” kata Kim Bum.

“Atau kau bayangkan saja wajah Minho sunbae ketika bersama Siwon. Jadi kau merasa sedang pergi dengan Minho sunbae kan?” usul Changmin.

Kyuhyun menghela nafas panjang. Dua hari lagi ia akan menepati janjinya untuk berkencan dengan Siwon. Memang benar ia membenci lelaki itu, tapi hal ini harus dilakukannya. Kalau tidak, Siwon tidak akan pernah berhenti mengganggunya.

*

Akhirnya hari yang dinantikan datang juga. Siwon menjemput Kyuhyun jam sepuluh pagi. Seperti rencana semula, mereka akan berkencan seharian. Artinya ia baru akan mengantar Kyuhyun pulang jam sepuluh malam. Sebenarnya bukan menjemput lebih tepatnya, karena Siwon menunggu Kyuhyun di ujung jalan menuju rumah Kyuhyun. Kalau ia berani menjemput Kyuhyun di rumahnya, urusannya bisa panjang.

Begitu Kyuhyun melihatnya, ia langsung memasang wajah masamnya. Siwon tak keberatan, selain sudah terbiasa melihatnya, ia terlalu senang karena Kyuhyun menerima ajakannya.

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah pabrik cokelat. Dari luar terlihat seperti toko biasa yang menjual cokelat, tapi ternyata di dalamnya ada pabriknya tersendiri. Dan Kyuhyun yang sangat menggilai cokelat baru tahu dimana tempat pembuatan cokelat favoritnya.

Dengan ceria ia mencoba cokelat disana satu persatu. Walau rasanya sama saja, tapi karena bentuknya berbeda-beda, maka terasa ada yang berbeda. Ia bahkan diajari cara mencetak cokelat dan cara memilih campuran cokelat yang baik.

Sejenak ia lupa kebenciannya pada Siwon. Karena ketika Siwon menyuapinya cokelat, ia menerimanya dengan riang. Mereka berdua mencetak cokelat bersama-sama kemudian berfoto dengan cokelat hasil buatan tangan mereka itu.

Namun ketika mereka keluar dari pabrik cokelat, Kyuhyun langsung menyadari apa yang baru terjadi selama sejam bersama Siwon di dalam.

“Ya! Kau jangan senang dulu yah. Aku hanya bersikap baik padamu karena aku terlalu senang bertemu dengan cokelat-cokelat kegemaranku. Ingat, jangan salah paham!” kata Kyuhyun memperingatkan Siwon dengan galak.

Siwon tertawa sambil mengangguk. Sikap Kyuhyun yang seperti itu justru membuatnya semakin jatuh cinta. Betapa imut dan polosnya namja keras kepala itu.

Tujuan selanjutanya adalah makan siang. Siwon mengajak Kyuhyun ke restaurant di atas danau. Di restaurant itu pembeli boleh memilih ikan yang ingin di makan di akuarium, atau memancingnya sendiri dari danau. Peralatan pancing juga disiapkan oleh pihak restaurant.

Kyuhyun bersemangat sekali karenanya. Dengan semangat tinggi ia mulai mengaitkan umpan di kailnya dan mulai memancing. Ia berhasil menangkap beberapa ikan dalam setengah jam. Ia bahkan dengan riang mengejek Siwon yang belum juga mendapatkan seekor ikanpun.

Mereka makan siang dengan lahap. Lagi-lagi Kyuhyun lupa akan kejengkelannya pada Siwon. Ia berceloteh riang tentang kegiatannya memancing dengan Yunho musim panas lalu dan menertawai Geun Suk yang saat itu menunggu dengan tak sabar.

Siwon semakin memuja pemuda di hadapannya itu. Sepertinya Kyuhyun memang terlalu bersemangat hingga ia tidak menyadari tatapan Siwon yang seduktif. Ia juga lupa memarahi Siwon yang membersihkan ujung bibirnya dengan tissue setelah selesai makan.

Ketika hari sudah mulai sore, Siwon mengajak Kyuhyun naik kapal ke tengah laut. Awalnya Kyuhyun bingung mengapa ia diajak kesana. Setelah sepuluh menit menunggu, rasa penasarannya terjawab.

Dari dalam birunya air laut, muncul dua ekor lumba-lumba. Beberapa detik kemudian, disusul beberapa ekor lumba-lumba lainnya yang saling berkejaran, memamerkan aksinya pada setiap orang yang menonton. Tubuh licin mereka berkilau tertimpa mentari sore.

Kyuhyun menjerit histeris karenanya. Ia suka sekali lumba-lumba. Melihat lumba-lumba berkejaran, bermain sambil memperlihatka kegesitan mereka melompat-lompat keluar dari air selalu membuatnya terpesona.

Dan sekali lagi, Kyuhyun lupa akan sikap-sikap Siwon yang dianggapnya menjengkelkan. Bahkan ketika mereka kembali ke daratan, ia menggandeng Siwon dengan ceria dan bertanya kemana tujuan mereka selanjutnya.

Siwon kemudian mengajak Kyuhyun ke tujuan akhir mereka hari itu. Ternyata tempat yang dituju adalah restaurant di pinggir pantai. Disana terlihat para pengunjung asik berdansa di dekat api unggun di belakang restaurant, diatas pasir putih, diiringi musik samba yang menghentak riang. Sudah bisa ditebak makan malam yang tersaji pasti barbeque. Tapi Kyuhyun tidak perduli, ia terlalu gembira melihat sekumpulan orang saling berdansa riang.

Dengan cepat ditariknya tangan Siwon menuju keramaian dan mulai bergoyang mengikuti irama musik. Ia tenggelam akan kegembiraannya. Dinginnya angin laut tidak juga menyurutkan kegembirannya malam itu. Ia bahkan membiarkan Siwon memeluk pinggangnya.

Jangan tanyakan perasaan Siwon malam itu, ia sangat bahagia karena Kyuhyun tidak menghindarinya. Memeluk Kyuhyun untuk pertama kalinya adalah prestasi terbesarnya sampai hari itu.

Ketika mereka bersitatap, ia ingin sekali mengecup bibir sewarna peach di depannya itu, walau hanya sebentar. Tapi ia menahan dirinya untuk tidak melakukannya. Mencium Kyuhyun hanya akan merusak sisa kencan indah mereka hari itu. Siapa yang tahu reaksi Kyuhyun setelah itu? Lebih baik ia menahan diri tapi melihat Kyuhyun tertawa riang daripada ia menuruti nafsunya tapi Kyuhyun akan semain membencinya setelah itu.

Ketika waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Siwon mengajak Kyuhyun pulang. Awalnya Kyuhyun enggan pulang, karena ia masih ingin berpesta. Tapi Siwon mengingatkannya akan kedua hyungnya yang akan merah besar kalau ia pulang terlambat. Maka dengan berat hati Kyuhyun meninggalkan pesta.

Di ujung jalan rumah keluarga Cho. Changmin dan Kim Bum sudah menunggu. Tadi pagi Kyuhyun pamit pada kedua hyungnya bahwa ia akan keluar seharian bersama Changmin dan Kim Bum. Maka keduanya harus menemaninya pulang, atau hyungnya akan curiga. Karena peraturan di rumah Cho, siapa yang membawa Kyuhyun pergi, dia juga yang harus mengantar Kyuhyun pulang.

“Terima kasih karena mengajakku jalan-jalan hari ini, Siwon-ssi.” Kata Kyuhyun sambil tersenyum.

Siwon ikut tersenyum karenanya. “Aku yang seharausnya berterima kasih karena kau mau menerima ajakanku. Bagaimana, kau senang kan hari ini?”

Kyuhyun ingin mengangguk, tapi harga dirinya menyuruhnya untuk menolak memberitahukan kebenaran. Maka dengan angkuh ia menjawab.

“Tentu saja, tapi bukan berarti aku menerimamu. Ingat, aku masih membencimu karena berani menciumku.”

Siwon bernafas lega, untung tadi ia tidak jadi mencium Kyuhyun. Ternyata instingnya masih bekerja dengan baik walaupun berhadapan dengan pria yang membuatnya tergila-gila selama setahun belakangan ini.

“Intinya kau bersenang-senang hari ini. Baiklah aku pulang dulu. Selamat malam, Kyu.” Kata Siwon lembut,

“Hehh! Harusnya aku yang pulang duluan. Kau ini tidak tahu sopan santun yah? Kan kau yang mengantarkanku pulang, sudah seharusnya kau menunggu hingga aku sampai di rumah dan masuk dengan selamat baru kau boleh pulang.” Kata Kyuhyun lagi-lagi dengan galak.

Siwon terperangah. Ia sempat berpikir kalau Kyuhyun tidak akan bersikap galak lagi padanya. Ternyata ia salah.

“Ingat yah, kau hanya boleh pulang kalau aku sudah masuk ke rumahku. Tempat ini terlihat jelas dari kamarku. Kalau aku mengintip dari kamarku dan aku tidak melihat mobilmu, maka aku tidak mau lagi bicara padamu. Jadi jangan berani-berani pergi sebelum aku mengijinkannya. Arasso?” kata Kyuhyun dengan sikap bossy.

Siwon hanya bisa mengangguk pasrah. Daripada Kyuhyun mengulangi sikapnya yang dulu padanya, lebih baik ia menunggu sedikit lebih lama disini. Kyuhyun berjanji akan mengiriminya pesan jika ia sudah boleh pulang.

Dan Kyuhun yang memang pada dasarnya nakal dan keji, tega membiarkan Siwon menunggu hingga hampir pagi di ujung jalan itu. Barulah ketika matahari muncul di ufuk timur, barulah ia mengirimkan pesan pada Siwon dan membiarkan lelaki itu pulang.

*

Baru sehari tidak bertemu Kyuhun, kerinduan Siwon sudah menjadi-jadi. Ia ingin menelepon atau sekedar mengirimkan pesan pada Kyuhyun tapi ia tidak melakukannya. Karena ia tahu, seperti sebelumnya. Kyuhyun tidak akan mengindahkan panggilannya ataupun membalas smsnya walaupun hanya sekedar sms kosong.

Walaupun begitu, Siwon tidak jera. Ia tetap mencintai pemuda bandel yang tega membuatnya menunggu hingga pagi dua hari lalu. Untung saja keesokan harinya ia tidak ada kelas, sehingga ia bisa tidur dengan nyenyak di rumahnya.

Dan dengan semangat baru, Siwon berangkat ke kampus hari ini. Kuliahnya dimulai sejam lagi, tapi ia datang lebih awal. Ia ingin melihat Kyuhyun. Dengan begitu ia akan lebih bersemangat mengikuti kuliah Hangeng padahal sudah pasti nilainya C karena ia dinilai ikut ambil bagian dalam kejadian seminggu lalu.

Namun kegembiraannya langsung surut begitu melihat Kyuhyun duduk di tribun lapangan basket bersama Lee Minho. Keduanya terlihat mesra sekali. Sesekali Minho mengacak rambut Kyuhyun dengan sayang dan memeluknya. Kyuhyun sendiri terlihat sangat menikmati setiap perhatian yang diberikan kapten tim basket itu.

Raut wajah bahagianya terlihat jauh lebih natural daripada raut wajahnya semalam. Dan Siwon mencemaskan hal ini. Ia takut usahanya kemarin yang sudah ia rancang dengan susah payah akan langsung hancur dalam sekejap karena Minho.

Tanpa sadar ia berdoa dalam hati agar Minho tidak menyatakan cinta dulu sebelum Siwon, agar Kyuhyun bisa mempertimbangkannya. Walaupun Siwon tahu, kesempatannya kecil jika dibandingkan dengan Lee Minho yang terkenal.

“Oppa.. Jangan bilang kau memang benar-benar menyukainya.”

Siwon berbalik dan mendapati adiknya dengan dua ‘ekor’nya berdiri di belakangnya. Siwon menghela nafas. Ia enggan berdebat dengan Sooyoung. Gadis itu selalu mau menang sendiri. Tidak pernah mau mengalah dan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Tapi Siwon sangat menyayanginya.

“Bukankah sudah kukatakan, cinta tidak bisa memilih kepada siapa kau akan jatuh.” Kata Siwon.

“Tepat sekali, aku juga merasakannya. Aku mencintai Minho oppa, tapi Kyuhyun selalu selangkah lebih dulu dariku. Bisakah kau mencari orang lain, oppa? Kumohon oppa, pacari saja orang lain. Jangan Kyuhyun. aku membencinya.” Rajuk Sooyoung.

Siwon malas membalas kata-kata adiknya. Hanya akan membuat mereka bertengkar nantinya. Maka ia bertanya pada Yuri.

“Dimana kekasihmu?”

Yuri tersenyum. “Dia sedang mengisi acara dengan bandnya. Kenapa? Kau merindukanya? Atau kau masih ingin merasakan kepalan manisnya di pipimu?”

Siwon tersenyum mendengar gurauan Yuri. Pantas saja Minho berani menyentuh Kyuhyun. Naga pelindungnya tidak ada hari ini. Kalau Yunho tidak usah dibahas, ia hanya merelakan adiknya disentuh oleh Minho, selain dari itu, menyentuh Kyuhyun berarti minta nyawanya dicabut.

“Oppa.. Kalau Kyuhyun-ssi menolakmu, aku bisa menggantikannya.” Kata Victoria genit. Tapi langsung mendapat death glare dari Sooyoung.

“Ya! Jangan ganggu oppaku. Bukankah kau menyukai Yunho?” kata Sooyoung sambil melotot pada sahabatnya.

Victoria tidak menjawab. Matanya terbelalak menatap Kyuhyun dan Minho. Yuri, Sooyoung dan Siwon segera mengikuti arah pandangan Victoria. Kemudian mereka tercengang, Lee Minho sedang memeluk pinggang Kyuhyun dengan mesra. Sesekali berbisik-bisik membuat wajah Kyuhyun bersemu merah. Tangannya membelai-belai pipi menggemaskan milik Kyuhyun.

Lalu dengan berani Lee Minho mengecup bibir Kyuhyun sekilas. Hanya sekilas. Tak sampai satu detik. Tapi itu mampu membuat dunia Siwon runtuh seketika.

*

tumblr_ls2rgnGeIQ1qagqaso9_500

To Be Continued..

PS : Congratulation for indyloveskyu203, the third winner of Challenge Me. Here’s your story..

Hey, I Love You – Chapter 2

Title                 :  Hey, I Love You

Rate                 : T

Genre              : Romance, Fluff, Humor, Sad

Pairing             : WonKyu, MinKyu (Min Ho x Kyuhyun)

Cast                  : Yunho, Geun Suk, Changmin, Hangeng, Kim Bum, Victoria, Soo Young, Yuri.

Warning          : BL, OOC, Typo (es)

CHAPTER 2

Akhirnya apa yang diimpikan Kyuhyun selama ini jadi nyata. Lee Minho mengajaknya berkencan. Memang, kencan mereka seperti kencan-kencan pada umumnya. Mereka menonton film, berfoto bersama, membeli ice cream kesukaan Kyuhyun dan hal-hal lainnya. Tapi Kyuhyun merasa itu adalah kencan paling istimewa yang pernah ia lakukan seumur hidupnya.

Lee Minho juga selalu membuatnya tertawa dengan lelucon-leluconnya. Mereka tidak pernah kehabisan bahan obrolan, ada saja yang bisa mereka bicarakan tanpa rasa canggung. Entah mengapa Kyuhun merasa sudah mengenal sunbaenya itu bertahun-tahun lamanya.

Lee Minho selalu mencari tahu apa saja yang menjadi kesukaan Kyuhyun. Ia bertanya lalu memberi kejutan tiba-tiba. Kyuhyun menyukai segalanya. Ia bahkan lupa kalau hari matahari sudah condong ke barat. Sebentar lagi matahari akan benar-benar tenggelam.

Keduanya berjalan bergandengan tangan, menyusuri trotoar, disinari cahaya emas kemerahan dari sang surya.

“Menyenangkan sekali acara kita hari ini, Kyu. Ternyata kau memang seperti yang selama ini kubanyangkan. Lucu dan menggemaskan. Kurasa aku mulai paham mengapa Geun Suk-ssi melarangmu pacaran.” Kata Lee Minho.

Kyuhyun tersenyum malu. “Sebenarnya aku sendiri heran mengapa hyungku bersikap seperti itu.  Ia tidak suka siapapun menyentuhku. Jika aku bertanya, jawabannya selalu sama : kau belum cukup dewasa. Sedangkan menurutku ia sendiri belum cukup dewasa untuk mempermalukan dirinya di muka umum jika bertemu Yuri noona. Kau tahu maksudku, hyung.”

Lee Minho mengangguk. “Keduanya memang serasi, tapi terlalu menggebu-gebu. Terkadang aku ngeri melihatnya. Tapi kau cukup pandai mengendalikan hyungmu itu agar ia tidak mempermalukan dirinya lebih lama lagi. Tidak seperti Yunho yang sedikit cuek.”

Pujian kedua keluar untuk Kyuhyun. Membuat lelaki itu semakin melambung ke langit ke tujuh.

“Sebenarnya Yunho hyung tidak secuek itu, hyung. Ia hanya bosan memperingatkan Geun Suk hyung dan Yuri noona, makanya ia diam saja ketika dua orang itu beraksi. Walau begitu, Geun Suk hyung sangat menghormati Yuri noona. Tidak pernah sekalipun ia melakukan hal-hal di luar batas selain berpelukan dan berciuman, meskipun hal itu dilakukan dengan panas.” Kata Kyuhyun membela kedua hyungnya.

Cerita favorit Kyuhyun pada orang lain adalah cerita mengenai kedua hyungnya yang sifatnya saling bertolak belakang. Ia tidak pernah bosan menceritakan hal ini pada siapapun. Baginya, Geun Suk dan Yunho adalah pahlawan-pahlawannya.

“Kyu..” Lee Minho menahan langkahnya. Kyuhyun menoleh memandang lelaki yang lebih tinggi darinya itu. Wajah Lee Minho pucat pasi. Matanya menatap lurus kedepan.

Kyuhyun lalu ikut memandang lurus kedepan. Seketika ia juga terkejut. Dilihatnya Geun Suk sedang bicara dengan seseorang di telepon genggamnya, jauh di depan sana. Ia tidak menyadari kedatangan Lee Minho dan Kyuhyun.

Dengan cepat Kyuhyun mendorong tubuh Minho dan bersembunyi di samping toko kecil yang menjual pakaian. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat dari biasanya. Keringat kecil keluar dari kening dan lehernya. Ketakutan menguasainya kini.

“Kyu, bagaimana ini? Mobilku ada di depan sana.” Kata Lee Minho panik.

Kyuhyun mengintip ke arah Geun Suk. Lelaki itu masih bicara di ponselnya. Ia berdiri tepat di samping mobil hitam milik Minho.

“Hyung, kalau Geun Suk hyung mendapati kita disini, habislah kita. Mungkin aku tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali ke kampus selama sebulan, itupun dijaga ketat olehnya. Dan kau sudah pasti babak belur dibuatnya.” Kata Kyuhyun setengah histeris.

Lee Minho sibuk berpikir apa yang harus dilakukannya. Kini giliran ia yang mengintip. Hatinya mencelos ketika melihat Geun Suk bersandar di mobilnya. Dan tampaknya lelaki itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera menghentikan aktivitas meneleponnya.

Lalu sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Minho. Ketika dibacanya, ia jadi semakin lemas. “Kyu, Yunho baru saja mengirimiku pesan. Katanya ia akan menjemput Geun Suk-ssi sekarang dan ia berharap kita bisa sampai di rumahmu sebelum mereka pulang.”

Kyuhyun segera menelepon Yunho dan menyampaikan kesulitan yang ia dan Lee Minho hadapi saat ini. Ia takut semua berakhir buruk nantinya. Cepat atau lambat kakak tertuanya pasti menemukan mereka disana. Tak lama kemudian, dilihatnya mobil Yunho muncul di ujung jalan. Mobil itu pelan-pelan merayap dan berhenti tepat di depan mobil Lee Minho. Tak lama kemudian dilihatnya mobil tersebut kembali bergerak setelah  Geun Suk masuk.

Dengan cepat Lee Minho dan Kyuhyun berlari ke mobil. Lee Minho kemudian mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya kalut. Ia harus memulangkan Kyuhyun secepatnya sebelum Yunho dan Geun Suk tiba di lebih dulu. Dan mereka tidak bisa melewati jalan lain karena jalan tercepat menuju rumah Kyuhyun adalah melalui jalan yang sama yang dilewati mobil Yunho. Lee Minho sibuk berpikir bagaimana cara sampai lebih dahulu.

Tapi karena terlalu cepat mengemudi, akibatnya mobilnya nyaris bertabrakan dengan mobil Yunho. Keringat dingin langsung membasahi tubuhnya, padahal AC di mobilnya berhembus cukup kencang.

Minho ingin melarikan diri secepatnya namun sayang, lampu lalu lintas berubah jadi merah. terpaksa ia menghentikan mobilnya. Baik Kyuhyun maupun Minho tidak berani melihat ke arah mobil Yunho padahal kaca mobil Lee Minho dilapisi dengan plastik hitam pekat yang membuat siapapun di luar sana sulit mengintip ke dalam.

Tiba-tiba kaca jendela tepat di samping diketuk keras. Kyuhyun menoleh dan langsung menahan jeritannya. Geun Suk ada di luar sana dan memandang bengis ke dalam mobil. Keduanya langsung panik luar biasa.

“Hyung, bagaimana ini? Sepertinya Geun Suk hyung tahu aku ada disini. Aduh, kenapa Yunho hyung tidak bisa membantu kita kali ini saja?” kata Kyuhyun. Kepanikan luar biasa terdengar jelas dalam suaranya.

“Aku tidak tahu, Kyu..” kata Lee Minho tidak kalah panik.

Kembali terdengar kaca jendela diketuk dengan kasar dari luar. Kali ini terdengar tergesa-gesa dan lebih menakutkan.

“Sembunyi di belakang, Kyu. Tepat di belakang jok yang kau duduki sekarang. Ingat, jangan bersuara. Kalau aku tidak meladeni kakakmu, ia akan mencariku sampai ke ujung dunia. Tidak ada gunanya aku lari.” Kata Lee Minho memberi usul. Tampaknya ia pasrah dengan nasibnya malam ini.

Kyuhyun segera mengikuti kata-kata Minho. Untung tubuhnya cukup ringan dan kurus hingga dengan cepat ia bisa menyelinap ke belakang jok dan duduk sambil melipat lututnya di dada.

Kembali ketukan di kaca terdengar. Kali ini jauh lebih keras dan panjang. Lee Minho menarik nafas panjang, menyiapkan dirinya untuk kemungkinan terburuk lalu pelan-pelan menurunkan kaca jendelanya.

Begitu Geun Suk melihat Lee Minho, matanya menyipit. “Kau..”

Lee Minho menyapanya dengan gugup. “Selamat malam, Geun Suk-ssi.”

“YA! Kalau menyetir hati-hati bodoh! Kau nyaris saja menabrak mobil Yunho. Kalau saja ada tadi kau menggores sedikit saja bagian dari mobil itu, maka kulitmu akan jadi gantinya!” teriak Geun Suk keras. Ia terlihat jauh lebih galak dari pada polisi lalu lintas.

“Mianhamnida, Geun Suk-ssi. Aku sedikit terburu-buru tadi. Aku tidak menyangka kalau kejadiannya akan seperti ini. Sekali lagi maafkan aku.” Lee Minho berupaya menutupi kegugupannya namun getaran dalam suaranya tidak bisa berbohong.

Melihat itu Geun Suk jadi kasihan juga. Lee Minho memang salah, tapi tidak sepantasnya ia meledak seperti itu kan? Geun Suk pun memutuskan untuk pergi. Namun baru akan pergi, ia merasakan sesuatu.

“Tunggu dulu!” kata Geun Suk tajam.

‘Matilah aku.’ Kata Lee Minho dalam hati.

“Aku seperti mengenal bau ini. Mengapa kau memakai parfum yang sama dengan adikku, Kyuhyun? Kau ini tidak bisa mencari parfum lain yah?” omel Geun Suk lagi.

Lee Minho kembali minta maaf dan berjanji akan segera mengganti parfumnya besok. Lebih baik ia mengaku seperti itu daripada Geun Suk menemukan Kyuhyun bersembunyi di mobilnya. Setelah Geun Suk pergi, lampu berubah menjadi hijau. Dengan cepat Minho mengemudikan mobilnya agar sampai di rumah Kyuhyun lebih dulu.

Kini kansnya jauh lebih besar karena Yunho baru saja mengiriminya pesan bahwa ia akan mengulur-ulur waktu dengan mengisi bensin dulu baru pulang. Jadi Minho punya kesempatan memulangkan Kyuhyun sebelum kedua hyungnya pulang.

*

BRAKK..!!!

Meja Kyuhyun digebrak dengan keras sehingga beberapa diatasnya terjatuh ke lantai. Kyuhyun mendongak dan mendapati Sooyoung menatapnya dengan garang.

“Kaaaauuuuu…! Katakan padaku kemana kau dan Minho oppa kemarin! Sudah kukatakan kepdamu dari dulu, Minho oppa itu milikku!”

Kyuhyun mengepalkan tangannya dengan keras. Ia kesal sekali pada makhluk cantik di depannya itu tapi ia berprinsip tidak akan melawan wanita.

“Bukan urusanmu.” Jawab Kyuhyun pendek.

“Tentu saja jadi urusanku. Semua yang menyangkut dengan Minho oppa akan jadi urusanku juga. Jadi jangan pernah coba-coba menjeratnya dalam jebakanmu.” Kata Sooyoung lagi.

Kyuhyun tertawa. “Aku tidak menjeratnya. Ia sendiri yang memilih terjerat dengan pesonaku. Kenapa? Kau takut dikalahkan olehku ya? Apakah kini akhirnya kau menyadari walaupun aku lelaki tapi aku jauh lebih cantik daripada kau?”

Sooyoung sudah siap menerkam Kyuhyun ketika seseorang menahan tangannya. Ia menoleh dan melihat Yuri menatapnya sambil menggeleng.

“Sudah kukatakan berkali-kali. Kau boleh bertengkar dengannya tapi tidak kuijinkan kau menyentuhnya sama sekali, atau kau juga akan berurusan denganku.”

Sooyoung menepis tangan Yuri dengan kasar. “Dia yang mulai. Kau tahu benar itu. lalu mengapa masih membelanya? Kau ini sebenarnya sahabatku atau bukan?”

Yuri menahan kekesalannya dan bicara dengan tegas. “Justru karena aku sahabatmu maka sebisa mungkin aku membantumu terhindar dari maslaah. Pikirkan apa yang terjadi denganmu setelah kau ketahuan menyakitinya.”

Sooyoung tampak kesal sekali mendengar kenyataan itu. Menyakiti Kyuhyun berarti menyakiti kedua kakaknya. Jika ia masih sayang pada dirinya, sebaiknya ia menghindari lelaki manja itu. Ia lalu berjalan pergi setelah berkata pada Kyuhyun.

“Kau beruntung karena Yuri adalah kekasih kakakmu, kalau tidak ada dia disini, aku sudah menghancurkan wajahmu.”

Kyuhyun menatap kepergian Sooyoung dengan kesal. Setelah kencannya berakhir gagal dan ia diomeli oleh Yunho karena hampir ketahuan oleh Geun Suk semalam, moodnya jadi buruk sepanjang hari. Ditambah baru saja Sooyoung melabraknya seperti itu. Andai saja Sooyoung adalah laki-laki, mungkin tinjunya sudah bersarang ke wajah adik kandung Choi Siwon itu.

Dan yang lebih buruk pagi, kenyataan bahwa Hangeng kembali tidak bisa mengajar dan dihantikan oleh Siwon membuatnya jauh merasa lebih buruk. Ingin sekali ia berlari meninggalkan kelas kalau saja Changmin dan Kim Bum tidak mati-matian menahannya.

Selama kuliah berlangsung, Siwon tak pernah berhenti menatap Kyuhyun. Ia sedikit terkejut melihat wajah Kyuhyun yang kusut dan tampak kesal. Terkadang Siwon bingung sendiri, walaupun Kyuhyun sedang marah, wajah itu tetap menggemaskan. Apalagi kalau bibirnya dipoutkan seperti sekarang ini.

Melihat hal itu, Kyuhyun jadi semakin kesal. Bagaimana tidak, ia mati-matian menahan kekesalannya tapi Siwon juga mati-matian menatapnya. Ingin sekali Kyuhyun berteriak di wajah asisten dosen yang idiot itu agar berhenti menatapnya. Ia risih. Namun walaupun Kyuhyun menampakkan ketidaksukaannya, Siwon tetap saja memandangnya penuh minat.

Begitu perkuliahan selesai, Siwon langsung menyuruh Kyuhyun untuk tinggal dulu karena ia ingin bicara. Jika tidak menyangkut nilainya, Kyuhyun tidak akan mau tinggal. Tapi ia tidak ingin mengulang tahun depan, maka dengan sangat terpaksa ia tinggal dan merelakan Changmin dan Kim Bum pulang duluan.

“Kyuhyun-ssi, sejak tadi kau terlihat kesal. Ada apa? Mungkin bisa kubantu?” kata Siwon membuka percakapan.

Kyuhyun mendelik. “Bisakah kita membicarakan tentang mata kuliah saja? Bukankah hal itu yang membuatmu menyuruhku tinggal?”

Siwon tersenyum. “Sebenarnya tidak ada alasan khusus tentang mata kuliah kita hari ini yang mengharuskanmu tinggal lebih lama disini. Tapi lebih pada rasa penasaranku mengapa kau terlihat kesal dan tidak memperhatikan pelajaran hari ini.”

Kyuhyun menarik nafas kesal. “Siwon-ssi, bukankah hal itu adalah masalah pribadiku? Mengapa kau ikut campur? Intinya aku sedang kesal dan sedang tidak ingin membicarakannya. Lagipula aku bisa menangkap semua yang kau jelaskan hari ini. Jadi tolonglah, berhenti selalu memaksaku tinggal setelah jam kuliah berakhir.”

“Wae? Apa karena aku bukan Lee Minho yang kau sukai? Apa karena aku bukan kapten tim basket? Katakan Kyu, sebenarnya apa yang kau lihat dari laki-laki seperti Lee Minho?” tanya Siwon tidak mengerti. Ia masih tetap menjaga suaranya agar terdengar tetap stabil walaupun hatinya sudah mulai panas.

“Bukan urusanmu! Berhentilah mencampuri urusanku! Terserah aku mau menyukai siapa saja. Apa hakmu? Kenapa kau begitu ingin tahu perasaanku?” kata Kyuhyun kasar. Ia bersiap pergi lalu dengan cepat Siwon menahan tangannya.

“Karena aku menyukaimu.”

Kyuhyun terperangah saat itu juga. Terkejut dengan pengakuan Siwon yang spontan itu. detik berikutnya Siwon sudah melumat bibir Kyuhyun. Tiga detik, hanya tiga detik dan Kyuhyun langsung mendorongnya dengan kasar.

Dengan marah Kyuhyun menampar pipi Siwon dan berlari keluar. Ia marah sekali karena Siwon lancang sekali menciumnya. Mencuri ciuman pertamanya. Dan tidak ada rasa yang paling menyakitkan selain mendapat ciuman pertama dari seseorang yang kau benci.

*

Kyuhyun pulang dengan kekesalan menguasai hati dan pikirannya. Ia bahkan pulang duluan tanpa menunggu Yunho, membuat kakaknya itu kalang kabut mencarinya kemana-mana. Niat Yunho yang ingin mengomeli adiknya jadi surut ketika mendengar Kyuhyun menangis di kamarnya.

Sudah sejam ia menggedor pintu kamar Kyuhyun dengan sabar tapi Kyuhyun tidak juga mau membuka pintunya. Ia justru menjerit marah dari dalam menyuruh hyungnya pergi. Yunho tidak punya pilihan lain selain menelepon Geun Suk.

Saat itu Geun Suk sedang ada kuliah, tapi begitu mendengar suara cemas Yunho diseberang mengenai Kyuhyun, ia langsung lari meninggalkan kelasnya dan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, ia mengulangi apa yang dilakukan Yunho sebelumnya : mengetuk pintu dengan sabar dan mencoba membujuk Kyuhyun agar membuka pintu. Tapi reaksi Kyuhyun sama saja. Ia menyuruh mereka pergi dan menangis lebih kencang.

Kesabaran Geun Suk habis sudah. Dengan satu tendangan keras, pintu kamar Kyuhyun langsung terbuka. Pegangan pintunya terjatuh karena pengaitnya terlepas dengan paksa.

“YA!! HYUNG!! KAU MERUSAK PINTUKU!!!” teriak Kyuhyun marah.

“Mianhae Kyu, aku.. kami kehabisan akal membujukmu. Kau tidak mau keluar dan menolak makan siang. Waeyo Kyunnie? Ceritakanlah pada kami.” Kata Yunho lembut. Ia tidak bisa marah pada adiknya itu, walaupun ia sudah menunggu seperti orang bodoh selama lebih dari sejam di depan kamar tadi.

“Huhuhuuh.. aku benci sekali hyung..” kata Kyuhyun masih terisak keras. Matanya bengkak dan terkadang ia terbatuk-batuk karena terlalu banyak menangis.

“Katakan padaku mengapa kau menangis. Apa yang kau benci?” Tanya Geun Suk dengan nada bahaya.

Kyuhyun tidak langsung menjawab. Ia masih menangis keras sambil memeluk gulingnya. Selama lima belas menit Yunho dan Geun Suk menahan diri untuk tidak meledak menghadapi tingkah adiknya.

Namun Geun Suk yang sifatnya meledak-ledak tidak bisa menahan lebih lama lagi. “Kyu, ada apa denganmu? Cepat katakan!”

“AKU KOTOR HYUNG..!!!” Jerit Kyuhyun kesal. Kembali disembunyikannya wajahnya di balik bantal.

“Apa maksudmu?” tanya Yunho tidak mengerti. Perasaannya mendadak tidak enak.

“Aku.. aku sudah tidak suci lagi..” kata Kyuhyun pelan. Ia sebenarnya tidak mau memberitahu kedua hyungnya itu. Ia malu sekali. Tapi ia tidak mungkin menutupinya. Sekali saja ia berbohong, kedua hyungnya akan langsung tahu.

“Bicara yang jelas, Kyu. Jangan membuatku semakin penasaran.” Kata Geun Suk dengan nada tidak sabar.

“Kalian mengenal Choi Siwon kan? Dia.. Dia tadi mencium bibirku..” kata Kyuhyun pelan, hampir seperti bisikan.

“Oh, kukira ada apa. Ternyata Siwon hanya.. MWO? MENCIUMMU?” seru Yunho terkejut. “BERANI SEKALI DIA MENYENTUHMU..!!!”

Geun Suk terlihat menahan emosinya lalu berkata pelan. “Aku akan membunuhnya.”

Seketika Kyuhyun tersadar, Siwon akan tinggal nama nanti kalau kedua hyungnya sudah marah. Ia ingin menenangkan keduanya tapi terlambat, baik Yunho maupun Geun Suk sudah menghilang dari pandangannya.

Kyuhyun berlari keluar kamar dan mendapati Yunho dan Geun Suk bersiap keluar rumah. Tak diragukan lagi, mereka pasti mencari Siwon. Kecemasan melanda Kyuhyun. Ia memang membenci Siwon, apalagi setelah lelaki itu mencuri ciuman pertamanya. Tapi ia tidak mau kedua kakaknya menghajar Siwon yang nantinya akan menimbulkan masalah pada keduanya dikampus karena ketahuan berkelahi.

Di sisi lain, ia kasihan pada nasib Siwon jika kedua hyungnya yang kalap itu membuat Siwon tak berbentuk nantinya. Bisa-bisa urusannya jadi lebih panjang.

Maka dengan cepat ia berpikir keras agar kedua hyungnya tidak mencari Siwon hari ini. Keduanya dipenuhi emosi saat ini. Akibatnya bisa fatal. Akan lebih baik jika mereka menyelesaikan urusan dengan Siwon ketika emosi mereka sudah reda. Walaupun Kyuhyun tidak terima Siwon merenggut kesucian bibirnya, tapi hati nuraninya lebih dominan menguasainya kali ini.

Begitu ia menoleh kesamping dan melihat pintunya yang bernasib sial hari ini, ide cemerlang muncul di kepalanya.

“Kalian berdua tidak boleh pergi sebelum memperbaiki pintuku!” kata  Kyuhyun tegas.

“MWO???” Geun Suk dan Yunho bertanya dengan nada tak mengerti bersamaan.

“Perbaiki dulu pintuku baru kalian boleh pergi.” Kata Kyuhyun lagi.

“Geun Suk hyung yang merusaknya. Jadi dia akan tinggal memperbaikinya. Aku akan mencari Siwon sekarang. Tanganku sudah gatal ingin meremukkan tulang-tulangnya.” Kata Yunho berapi-api.

“ANDWAE…!!!!” teriak Kyuhyun kencang. “Siapa yang menelepon Geun Suk hyung? Kau kan, hyung? Maka kau ikut bertanggung jawab.”

“YA! Mana mungkin aku diam saja melihatmu seperti ini? Kau sendiri menangis kesal karena ia berani menciummu. Kau pikir kami akan diam saja begitu?” balas Yunho kesal.

“Kyu, nanti saja kami perbaiki, ne? Sekarang biarkan kami memberi Siwon pelajaran terlebih dahulu. Nanti kami akan memperbaiki pintumu. Atau aku akan menelepon orang untuk memperbaikinya sekarang.” Kata Geun Suk lagi-lagi mencoba sabar.

“Pokoknya aku mau kalian yang memperbaiki pintuku. SEKARANG JUGA!!! Atau aku tidak mau makan selama seminggu dan aku tidak mau bicara lagi pada kalian.” Kata Kyuhyun mengamcam dengan tatapan galak seperti biasanya.

Yunho melepaskan jaketnya dan melemparkannya dengan kesal lalu turun mengambil peralatan di dapur. Sedangkan Geun Suk menendang pintunya sendiri yang langsung bergema menyeramkan. Ia kemudian mengampiri pintu Kyuhyun dan menariknya dengan paksa sampai terlepas seluruhnya. Ia dan Yunho bekerja dalam diam tapi tangan mereka bekerja dengan kasar karena memendam emosi.

Untuk sementara Kyuhyun bisa bernafas lega. Ia tak tahu apa yang akan terjadi begitu pintunya selesai diperbaiki. Semoga saat itu emosi kedua hyungnya sudah menurun. Ya, semoga saja.

*

b09zc1imagessooyoung2

To Be Continued..

PS : Congratulation for indyloveskyu203 the third winner of Challenge Me. Here’s your story..

Hey, I Love You – Chapter 1

Title                 :  Hey, I Love You

Rate                 : T

Genre              : Romance, Fluff, Humor, Sad

Pairing             : WonKyu, MinKyu (Min Ho x Kyuhyun)

Cast                  : Yunho, Geun Suk, Changmin, Hangeng, Kim Bum, Victoria, Soo Young, Yuri.

Warning          : BL, OOC, Typo (es)

CHAPTER 1

Kyuhyun memasukkan buku-bukunya dengan cepat ke dalam tasnya. Selama jam kuliah berlangsung, ia tidak bisa konsentrasi sedikitpun karena di dengarnya hingar bingar menggelegar dari lapangan basket di halaman kampusnya.

Begitu buku-bukunya tersusun rapi dalam tas, Kyuhyun menyambar ransel kesayangannya seraya  berlari keluar kelas. Namun ia terpaksa menghentikan langkahnya ketika sebuah tangan kekar menahan lengannya.

“Kenapa buru-buru Kyu? Bukankah tadi aku sudah bilang akan mendiskusikan sesuatu padamu? Ini mengenai ujianmu sendiri.”

Kyuhyun berusaha menepis tangan itu, namun sayangnya pegangan orang itu terlalu kuat. “Bukankah sudah kukatakan berulang kali bahwa aku tidak mungkin melakukan kesalahan. Aku yakin jawabanku benar semua. Jadi tolonglah, Siwon-ssi, aku rasa tidak ada yang perlu kita diskusikan. Aku buru-buru hari ini.”

Kyuhyun tidak pernah menyukai lelaki yang satu ini. Namanya Choi Siwon. Dia masih duduk di bangku kuliah semester tujuh. Tapi karena kemampuan otaknya, ia ditunjuk menjadi asisten Hangeng, dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis di Seoul University.

Dan karena Hangeng sendiri dosen yang cukup terkenal, maka jam terbangnya juga tinggi. Ia mengajar di beberapa universitas di Seoul sekaligus. Jadi begitu ia tidak bisa hadir di perkuliahan, maka ia akan meminta Siwon untuk menggantikannya.

Tapi Siwon ini selalu saja menyudutkan Kyuhyun. Memang bukan dalam arti negatif, tapi Kyuhyun tidak menyukainya. Ada saja bahan yang harus didiskusikan Siwon kepadanya, yang akhirnya mereka harus mendiskusikannya dalam perjalanan pulang atau berakhir di café untuk makan siang dan sebagainya.

Kyuhyun merasa terganggu akan hal ini. Kalau memang Siwon selalu ragu dalam materi yang dibawakannya, kenapa harus jadi asisten dosen? Bukankah ia dinilai cukup cerdas hingga bisa menggantikan seorang Tan Hangeng yang terkenal?

“Aku tahu jawabanmu benar, Kyu. Semuanya benar. Hanya saja aku ingin mendiskusikan jawabanmu di nomor empat. Disitu kau mengatakan bahwa..”

“Bisakah kita melanjutkannya nanti saja? Jebal Siwon-ssi, hyung ku sedang bertanding sekarang. Aku ingin menontonnya.” Rengek Kyuhyun. Ia enggan sekali berdiskusi hari ini. Ia tidak mau melewatkan kesempatan menonton pertandingan basket di lapangan basket kampus.

“Aku tahu.. tapi..”

“Lepaskan dia!”

Sebuah suara dingin membuat keduanya menoleh ke arah pintu. Begitu Siwon melihat siapa yang bicara, ia langsung melepaskan tangannya dari Kyuhyun.

“Ah, Geun Suk-ssi.. Maafkan, tadi aku ingin mendiskusikan beberapa hal dengan adikmu, jadi aku..” kata Siwon gugup.

Geun Suk mendekati Siwon perlahan-lahan dengan senyum menakutkan. Begitu sampai di depan Siwon, Geun Suk membelai pipi Siwon dengan tangannya yang dingin. Wajahnya dekat di dekatkan ke wajah Siwon dan matanya menatap mata Siwon dengan tajam.

“Choi Siwon.. Kau tampan sekali. Jangan memaksaku meninggalkan bekas yang tak bisa kau lupakan seumur hidupmu di wajah ini.” Kata Geun Suk dalam bisikan lembut yang menurut Siwon lebih terdengar seperti bisikan maut.

Belum sempat Siwon menjawab, Geun Suk sudah menarik wajahnya menjauh dan menepuk pipi Siwon dua kali. “Aku tahu kau mengerti,”

Kemudian Geun Suk berpaling pada Kyuhyun dan meraih tangan adik bungsunya itu. “Ayo kita nonton Yunho. Pasti dia kesal sekali karena kita terlambat menyaksikannya pamer di depan semua orang.”

Kyuhyun tertawa lalu mengikuti langkah kakaknya keluar kelas. Meninggalakan Siwon yang bernafas lega karena lolos dari ancaman maut sang naga pelindung Kyuhyun.

*

Siapa yang tidak kenal Cho bersaudara di kampus ini? Ketiganya begitu populer, tidak hanya di kalangan Seoul University tapi juga di kampus lain.

Cho Geun Suk adalah anak pertama yang masih kuliah semester tujuh. Seorang leader band yang sangat terkenal. Kemampuannya di bidang musik membuatnya sering menerima tawaran untuk mengisi acara di berbagai tempat. Ia juga terkenal sebagai orang luar biasa protektif pada kedua adiknya, Yunho dan Kyuhyun.  Caranya berpakaian seperti rocker, sedangkan cara bicaranya seperti seorang samurai berdarah dingin. Mungkin karena kharismanya, Yunho dan Kyuhyun jadi sedikit bertingkah di kampus.

Yang kedua adalah Cho Yunho. Ia tengah duduk di bangku kuliah semester lima. Ia berprestasi dalam bidang olah raga terutama basket. Ia dijuliki Don Juan kampus yang kerjanya tebar pesona kesana kemari. Tapi tidak ada satupun yang berhasil menarik perhatiannya, walaupun penggemarnya banyak sekali. Maklum, selain tampan ia juga pandai dan bersahaja. Sikapnya bertolak belakang dengan kakaknya. Jika Geun Suk adalah orang yang dingin maka  ia lebih santai, walaupun mulutnya kejam sekali jika sudah menghina seseorang.

Terakhir adalah Cho Kyuhyun. Ia sangat terkenal bukan hanya karena ketenaran kedua hyungnya, tapi ia berprestasi dalam bidang akademik. Ia juga terkenal galak dan berlidah tajam seperti hyung tertuanya tapi pesonanya sama dengan Yunho. Manis, imut, bandel dan manja adalah kesan yang akan diberikan setiap orang ketika mengenal Kyuhyun.

Dan Siwon sangat menyukai Kyuhyun. Sejak pertama kali melihat Kyuhyun di kelas Hangeng, ia langsung tahu bahwa ia jatuh cinta pada pemuda evil itu. Tapi Kyuhyun tidak pernah mengindahkannya. Terkadang Siwon jadi frustasi karena Kyuhyun tampaknya tidak pernah menunjukkan tanda-tanda bahwa Siwon ada di muka bumi.

Ia diam-diam mencari tahu tentang Kyuhyun bahkan beberapa kali membuntutinya karena terlalu penasaran dengan lelaki itu. Sayangnya usaha Siwon sering dipergoki oleh Geun Suk atau Yunho. Bisa dibayangkan sendiri kan seperti apa jadinya? Yang lebih menyakitkan lagi adalah kenyataan bahwa Kyuhyun menyukai ketua tim basket kampus, Lee Minho, yang merupakan teman dekat Yunho.

Tentu saja Yunho merestui jika Kyuhyun berpasangan dengan sahabatnya, apalagi Geun Suk tidak menyukai ide ‘Kyuhyun berpacaran’ dengan siapapun. Maka hilanglah kans Siwon untuk mendapatkan Kyuhyun.

*

Siang itu Kyuhyun sedang makan siang dengan Yunho dan anggota team basketnya di kantin kampus. Kyuhyun tidak pernah dibiarkan sendirian oleh kedua hyungnya, kecuali di saat-saat darurat dimana keduanya sibuk dan Kyuhyun terpaksa pulang sendiri.

Kyuhyun melahap makan siangnya pelan-pelan, ia tidak mau terlihat rakus di mata Lee Minho yang ia puja sejak dulu itu. Memang Minho sering menunjukkan perhatiannya pada Kyuhyun, tapi entah mengapa ia merasa kalau Minho hanya menganggapnya sebagai hoobae saja. Apalagi karena ia adik Yunho.

“Kyu, jangan melamun. Kau ini! Habiskan makananmu.” Kata Yunho seraya mengelus surai cokelat Kyuhyun.

“Eh? Mengapa melamun saat makan, Kyu?” tanya Minho tiba-tiba.

Wajah Kyuhyun berpendar merah karenanya. Ini bukan pertama kalinya. Kyuhyun akan bereaksi seperti itu jika Lee Minho mengajaknya bicara.

“Aku tidak melamun, hanya.. memikirkan sesuatu..” kata Kyuhyun pelan. Ia menunduk, menyembunyikan warna merah yang menyelimuti wajahnya.

“Aigoo.. Kyu, kau manis sekali kalau malu-malu begitu? Inilah sebabnya Geun Suk hyung tidak memperbolehkanmu pacaran, kau bisa ditelan oleh pacarmu nanti.” Kata Yunho meledek adiknya sendiri.

“Yunho-ya, jangan meledeknya begitu. Ia pasti..”

Belum sempat Minho melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba disampingnya sudah duduk seorang wanita cantik berambut panjang lalu merangkul lengannya.

“Oppa.. Kau ini keterlaluan sekali. Mengapa tidak pernah mengajakku makan siang bersama?”

Kyuhyun langsung cemberut mengetahui siapa yang muncul disana. Choi Sooyoung, adik kandung Choi Siwon yang ia benci setengah mati. Pasalnya Sooyoung terkenal gigih mendapatkan cinta Lee Minho dan melakukan segala cara untuk menyingkirkan para pesaingnya. Sampai sekarang tidak ada satupun pesaingnya yang tersisa kecuali Kyuhyun.

Mana mungkin ia berani menyingkirkan Kyuhyun? Karena selain Yuri selalu menghalanginya, ia tidak mau cari masalah dengan Yunho. Karena cari masalah dengan Yunho sama saja tidak akan mendapatkan perhatian Lee Minho. Lelaki tampan itu hanya akan mendengarkan Yunho. Bahkan terkadang orang-orang berpikir kalau kapten basket sebenarnya adalah Yunho, karena ia bisa menguasai Lee Minho dengan mudah.

Dibelakang Sooyoung berdiri dua temannya yang sama menyebalkannya dengannya, Victoria dan Yuri. Kyuhyun membenci Victoria yang seperti gadis murahan menggoda siapa saja yang dianggapanya tampan di kampus. Sedangkan Yuri dibencinya karena ia adalah pacar Geun Suk yang entah mengapa jadi binal dan liar jika bertemu kekasihnya. Hanya itu, ia menyayangi Yuri yang suka melindunginya tapi ia benci jika gadis itu sudah seperti gadis murahan jika bertemu kakaknya.

Dilihatnya Yuri berdiri dengan ekspresi malas tergambar jelas di wajahnya, sedangkan Victoria dilihatnya melambai genit pada Yunho yang duduk di sampingnya. Yunho langsung memasang ekspresi liar yang dibuat-buat.

Dengan kesal Kyuhyun menggigit lengan hyungnya itu dengan keras. Yunho langsung melolong keras. Ia ingin marah tapi adiknya malah menatapnya dengan galak. Maka ia berhenti melihat Victoria, daripada Kyuhyun menggigitnya lagi. Menggigit adalah kebiasaan Kyuhyun sejak kecil jika kesal pada kakak keduanya itu.

“Ah, mianhae Sooyoung-ah, oppa ada janji makan siang dengan teman-teman dari tim basket. Lagipula, tadi oppa tidak melihatmu sama sekali.” Kata Lee Minho manis.

Kyuhyun benci sekali melihat pujaan hatinya menatap Sooyoung dengan pandangan seperti itu. Lee Minho tidak seperti dirinya yang hanya suka laki-laki, ketua tim basket itu suka laki-laki dan perempuan atau lebih dikenal dengan istilah biseks.

Selanjutnya Sooyoung memonopoli Minho dengan berbagai pertanyaan. Kyuhyun jadi menyodok-nyodok makanannya dengan keras menggunakan garpunya. Namun kekesalannya tiba-tiba hilang setengahnya karena lengan Minho melingkar mesra di bahunya walau lelaki itu masih bicara dengan Sooyoung.

Kembali wajah polos itu berpendar merah, apalagi tiba-tiba Minho menatapnya lembut seraya bertanya. “Ada apa Kyuhyun-ah? Mengapa kau menyiksa makananmu seperti itu? Kau bisa sakit kalau tidak banyak makan.”

Kyuhyun nyaris pingsan saat itu juga. Lee Minho menatapnya dari jarak dekat dan memberi perhatian atas kesehatannya. Hatinya langsung bernyanyi-nyanyi riang.

Namun tiba-tiba terdengar suara orang-orang berkata dari luar. “Anneyong Geun Suk-ssi, apa kabar?”

Lalu terdengar suara khas Geun Suk menjawab. “Aku baik-baik saja. Apa kau melihat adik-adikku?”

“Tentu saja, mereka ada di dalam.”

Ekspresi horror langsung tergambar di wajah Yunho. Dengan kecepatan tinggi ia mendorong wajah Lee Minho mundur dan melepaskan rangkulan Minho di bahu adiknya. Lalu  ia mendorong Kyuhyun ke kanan, bertukar tempat dengannya dan mengalungkan lengannya di leher Kyuhyun. Ia tidak mau sahabatnya kehilangan tangannya gara-gara ketahuan merangkul Kyuhyun. lagipula kalau Geun Suk tahu Yunho diam saja Kyuhyun disentuh-sentuh orang lain, riwayatnya akan tamat sebentar lagi.

Jika reaksi Yunho ketakutan, maka reaksi Yuri justru sebaliknya. Ia terlihat bersemangat dan bergairah. Kyuhyun memutar kedua bola matanya melihat reaksi dua orang itu.

Begitu Geun Suk memasuki ruangan, semuanya terdiam. Sikap Geun Suk yang suka meledak-ledak itu membuat semua orang enggan mencari masalah dengannya. Yuri langsung berlari memeluk kekasihnya dengan manja. Dan dalam sepersekian detik keduanya sudah berpagut dengan panas di hadapan semua orang.

“YA!! HYUNG…!!! Jaga sikapmu..!” Jerit Kyuhyun marah. Ia malu sekali kakaknya suka bertingkah binal dengan Yuri di muka umum.

Geun Suk langsung melepaskan pagutannya dan menoleh pada Kyuhyun. Ia tertawa kecil memamerkan gingsulnya. “Ne.. ne.. ayo pulang Kyu, Yunho.”

Ia lalu berpaling pada Yuri. “Chagi, aku pulang dulu. Aku akan meneleponmu nanti, ne?”

Yuri tersenyum manja lalu mendekatkan bibirnya ke bibir Geun Suk, berniat hendak mengecupnya lagi. Tapi Kyuhyun lebih cepat. Ia menyelipkan tubuhnya di antara kedua orang itu lalu menatap hyungnya dengan galak. Akibatnya bibir Yuri mendarat sempurna di tengkuk Kyuhyun.

“Kalian bisa melakukannya di rumah. Jangan di muka umum.” Bisik Kyuhyun geram. Tak peduli Yuri yang marah-marah di belakangnya karena gagal mencium Geun Suk.

Geun Suk mengalah. Tangannya lalu merangkul kedua adiknya di sisi kanan dan kirinya dan melangkah keluar.

Hubungan persaudaraan Cho memang sedikit rumit. Saling mencemburui satu sama lain, saling menjaga tapi juga bisa saling memarahi jika ada yang bertindak salah, tak perduli siapa yang lebih tua atau yang lebih muda. Dan tidak ada satupun diantara mereka yang keberatan dengan sikap saudaranya. Tingkah mereka terkadang membuat orang lain tersenyum geli, kesal, sekaligus iri.

*

Hari ini Kyuhyun mengerjakan tugas kuliahnya bersama kedua sahabatnya, Changmin dan Kim Bum. Ia sedikit kesal karena daritadi kedua sahabatnya itu tidak konsentrasi mengerjakan tugas. Changmin sibuk mengunyah sedangkan Kim Bum sibuk melayani gadis-gadis yang mengiriminya pesan di ponselnya.

Jika Kyuhyun protes karena ia merasa bekerja sendiri, maka dengan santainya Changmin dan Kim Bum menjawab. “Kan kau yang paling pintar diantara kita, Kyu. Jadi kami setuju saja dengan jawabanmu karena sudah pasti benar.”

Walau kesal, Kyuhyun tetap mengerjakan tugas itu. Karena jika salah sedikit saja, Siwon akan langsung mengajaknya berdiskusi lagi. Mengingat Siwon, ia langsung berhenti mengerjakan tugasnya dan bertanya pada dua sahabatnya.

“Apa kalian ada usul bagaimana cara menghindari Siwon hyung?”

Kedua sahabatnya langsung menghentikan kegiatannya masing-masing dan memperhatikan Kyuhyun.

“Buat apa kau hindari, Kyu? Dia kan suka padamu.” Kata Changmin dengan polosnya.

“Mwo? Mana mungkin?” tanya Kyuhyun tak percaya.

Kim Bum memutar bola matanya. “Kyu, dari caranya menatapmu di kelas atau bicara padamu ataupun caranya yang selalu cari-cari alasan agar bisa berdua denganmu, kelihatan jelas bahwa ia menyukaimu.” Changmin mengangguk tanda setuju.

“Tidak mungkin! Siwon hyung itu sentimen padaku. Kurasa karena aku lebih pintar dan nilai-nilaiku sempurna makanya ia selalu menyelaku. Mengajakku berdiskusi, katanya jawabanku melencenglah, berlebihan lah, terlalu dipaksakan lah, hahhh! Ada-ada saja caranya menyelaku, membuatku tidak suka padanya.”

“Apalagi kalau mengingat dia adalah kakak dari Sooyoung yang genit itu, huhhhh!!! Keduanya sama-sama menyebalkan. Dan satu hal lagi, tidak mungkin ia menatapku di kelas. Mungkin ia menatapku dengan kesal karena iri padaku!” kata Kyuhyun berapi-api. Ia memang tidak suka pada Siwon yang terkesan suka sekali mengguruinya.

“Kau harus memperhatikannya kalau ia mengajar, Kyu. Matanya sering sekali menatapmu dengan tatapan yang sulit diartikan.” Kata Changmin.

“Untuk apa? Kalau yang mengajar Minho hyung, baru aku mau. Oh, kenapa Minho hyung tampan sekali? Sayang, ia suka sekali tebar pesona, sama persis dengan Yunho hyung. Kalau sudah begini, mana mungkin ia melihatku? Selamanya aku hanya akan jadi hoobaenya saja.” Kata Kyuhyun lirih.

“Kurasa Minho hyung juga menyukaimu, Kyu. Hanya saja ia masih mencari-cari waktu yang pas untuk mendekatimu secara pribadi. Lagipula kau tahu sendiri kan bagaimana hyung tertuamu itu bereaksi jika kau di dekati orang lain?” kata Kim Bum.

Kyuhyun jadi sibuk memikirkan kata-kata Kim Bum. Benarkah Siwon suka padanya? dan benarkah Minho juga suka padanya tapi belum berani mendekatinya? Mimpi apa dia sampai kedua lelaki gagah itu menyukainya? Tapi jika benar, dirinya sudah pasti akan memilih Minho yang lembut dan bersahaja daripada Siwon yang sok tahu dan menyebalkan.

*

Sorak-sorak penonton di tribun memekakkan telinga. Nama Yunho dan Minho terdengar dari bibir para yeoja yang menggemari mereka. Saat itu sedang berlangsung pertandingan persahabatan antara tim basket kampus mereka dengan kampus lain. Dan seperti biasa, Kyuhyun dan Kim Bum menonton. Changmin tidak pernah duduk bersama mereka karena ia duduk di bangku pemain cadangan.

Lee Minho terlihat tampan walaupun bermandikan peluh sedangkan seperti sebelum-sebelumnya, Yunho akan terlihat over acting di hadapan para penggemarnya. Jika ia berhasil memasukkan bola ke ring, maka ekspresi wajah serta cara berjalannya dibuat se-cool mungkin. Kyuhyun sampai geleng-geleng kepala melihat aksi hyungnya itu.

Di seberang lapangan dilihatnya Sooyoung, Yuri dan Victoria bersorak-sorak menyebalkan memberi semangat pada tim basket kampus. Lalu dilihatnya seseorang berdiri tak jauh dari kumpulan gadis-gadis berisik itu.

Orang itu Choi Siwon, yang menatap Kyuhyun lurus-lurus tampa berkedip. Kyuhyun balas memandang Siwon, ia yakin Siwon akan kalah sebentar lagi karena Kyuhyun sangat ahli dalam hal kontak mata. Tapi hingga semenit, Siwon tak juga menghentikan tatapannya. Kyuhyun jadi gelisah.

Tiba-tiba sorak-sorak gembira memenuhi udara. Dirasakannya Kim Bum memeluk tubuhnya dan berkata riang. “Kita menang.. Kita menang..! Ayo beri selamat pada mereka. Kita juga harus menyemangati Changmin.”

Mau tidak mau Kyuhyun melepaskan tatapannya dari Siwon. Ia jadi kesal pada Kim Bum karena membuatnya kalah dari adu tatap dengan Siwon. Dengan cemberut ia mengikuti langkah Kim Bum ke pinggir lapangan untuk menyelamati anggota tim basket.

Kyuhyun masih penasaran, maka ia mencoba mencari Siwon dengan matanya. Ketika melihat asisten dosen itu, ia terperangah sebentar. Siwon masih menatapnya lurus, dengan tatapan yang sama.

“Idiot!” desis Kyuhyun kesal.

Kyuhyun tidak bisa berlama-lama memikirkan Siwon karena dilihatnya Victoria dan Sooyoung sudah berlari-lari genit ke arah Yunho dan Minho. ‘Andwae..!!’ kata Kyuhyun dalam hati. Dengan kecepatan penuh ia menyeruak diantara kerumunan itu dan memeluk Yunho dan Minho bersamaan.

Kedua pria yang lebih tinggi daripadanya itu balas memeluknya erat. Dan Kyuhyun tetap memeluk keduanya tanpa peduli badannya sudah ikut basah karena keringat dua pemain andalan tim basket itu. ia tidak rela jika Sooyoung ataupun Victoria menyentuh dua orang yang disayanginya itu.

“Maukah kau pulang bersamaku?” tanya sebuah suara dalam bisikan halus yang ia yakin adalah suara Lee Minho.

Kyuhyun mendongak menatap Lee Minho dengan tatapan tak percaya. “Hyung.. benarkah kau..”

Lee Minho mengangguk. “Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, kalau aku menang di pertandingan ini, aku akan mengajakmu kencan.”

Ledakan besar langsung terjadi di jantung Kyuhyun. Ia masih tak percaya dengan apa yang di dengarnya saat ini.

Kemudian Yunho berkata. “Cepatlah pergi, selagi orang-orang tidak memperhatikan kalian. Ingat, pulangkan adikku jam tujuh malam, tidak boleh lewat sedetikpun. Mumpung Geun Suk hyung sedang tidak ada. Aku akan menyuap Yuri dulu agar ia tidak memberitahukan hal ini pada hyungku.”

Lee Minho mengangguk lalu memeluk Kyuhyun dan membawanya pergi dari sana. Tak jauh dari sana, Siwon memandang keduanya dengan tatapan terluka.

*

U_Know_Yunho_Lee_Min_Ho_27122010091329

To Be Continued..

PS : Congratulation for indyloveskyu203 the third winner of Challenge Me. Here’s your story..