Obsession – Chapter 6

Title                 : Obsession

Rate                 : T+

Genre              : Romance, Fluff, Humor, Sad, Angst

Pair                  : YunKyu, JongKyu

Cast                 : Minho ‘Shinee’, Changmin ‘TVXQ’, Doo Joon ‘Beast’, Donghae ‘SJ’, Jonghyun ‘CN Blue’, TOP ‘Big Bang’, Taecyeon ‘2PM’.

Warning        : BL, OOC, Typo (es), Don’t Like = Don’t Read.

Summary      : Sebuah cerita mengenai kehidupan cinta seorang Cho Kyuhyun, dimana banyak lelaki yang datang dan pergi namun ia tetap tidak bisa melupakan cinta pertamanya yang sepertinya tidak pernah memiliki rasa yang sama untuknya. Mampukah Kyuhyun melupakannya? Akankah mereka bertemu lagi?

*Cerita ini terdiri dari beberapa chapter yang mana dalam satu chapter berisikan satu cerita oneshot dengan seme yang berbeda-beda namun di setiap chapternya masih saling berhubungan. Jadi, tolong dimengerti jika dalam satu chapter alurnya terasa agak cepat.

 

CHAPTER 6

A Dream-Lover Man

            Kyuhyun melirik arloji di tangan kirinya, ia sudah menunggu selama lebih dari dua puluh menit. Tapi tidak ada kebosanan yang terpancar di wajahnya. Ia kembali menyeruput cokelat panasnya. Ia menolehkan pandangannya keluar. Ia malah asik bersenandung riang seraya mengamati derasnya hujan yang jatuh di luar sana.

Hujan di luar belum berhenti. Sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa langit akan berhenti mencurahkan titik-titik air itu. Kaca besar yang berfungsi sebagai dinding pembatas antara bagian dalam dan luar café itu tampak sedikit berembun. Meski demikian, Kyuhyun masih bisa melihat sosok-sosok pejalan kaki di luar sana.

Sebagian diantara mereka tengah berlari dibawah naungan jaketnya, ada yang menggunakan koran atau tangan mereka sendiri sebagai pelindung, membuat mereka harus berlari cepat demi menghindari basah. Bagi yang menggunakan payung bisa berjalan sedikit santai, menikmati cuaca musim semi yang basah itu.

Kyuhyun memandang kursi di depannya. Biasanya tempat itu diduduki oleh Minho. Tetapi lelaki itu kini tengah menikmati bulan madunya bersama Yeonhee di Paris, jadi Kyuhyun harus rela menikmati rinai hujan itu sendirian.

“Tidak, aku serius! Kita sejak dulu sudah bersama. Berbagi segalanya, melewati banyak hal, menghadapi tantangan. Aku tidak akan meninggalkanmu. Jadi, kalau kau menikah barulah aku juga menikah. Kalau perlu kita menikah di hari yang sama. Dan Yeonhee setuju akan hal ini.” terang Minho panjang lebar setahun yang lalu ketika Kyuhyun menyuruhnya menikah secepatnya.

Kyuhyun tersenyum haru. Choi Minho memang sahabat terbaik sepanjang masa. Ketika semua orang datang dan pergi, ia akan tetap ada di sana, berdiri di sampingnya.

“Jadi.. Aku harap dia yang terakhir.” Kata Minho dengan tatapan serius saat itu.

“Kuharap juga begitu.” Kata Kyuhyun.

“Hampir tiga tahun menyendiri, mencoba berdamai dengan hati dan pikiranmu sendiri, dan kini akhirnya kau memantapkan dirimu untuk benar-benar melangkah maju.” Minho menambahkan.

Maksud Minho sudah jelas, mereka berbicara mengenai lelaki yang saat itu banyak membantu Kyuhyun untuk kembali berdiri dengan kakinya sendiri. Lelaki yang menerimanya sepenuh hati, walau ia tahu kalau hati Kyuhyun sebagian telah dimiliki orang lain. Tapi ia tidak pernah menyerah. Dengan lembut ia mendekati Kyuhyun, membantu mengobati lukanya, menyambuhkan hatinya yang hancur dan membalut kembali impian yang pernah terjalin.

Kyuhyun pernah menolaknya. Bukan sekali, melainkan berkali-kali. Tapi lelaki itu tidak pernah putus asa,  membuat Kyuhyun sendiri heran mengapa lelaki itu sangat tegar. Memang ia tidak ditolak secara gamblang, tetapi Kyuhyun selalu menyiratkan bahwa ia tidak ingin bersama seseorang sebagai pendamping. Dan lelaki itu mengerti. Ia tidak memaksa melainkan menawarkan bantuan sebagai teman baik.

“Aku tidak keberatan sama sekali jika menjadi temanmu, sahabatmu, teman berbagi cerita atau apalah itu. Selama aku masih boleh berada di sisimu, aku akan menerimanya.”

Memang terdengar bodoh. Tapi itulah dia. Seperti janjinya, ia selalu mendampingi Kyuhyun, menjadi semua yang Kyuhyun inginkan walaupun hubungan mereka tidak lebih dari sekedar teman biasa.

Awalnya Kyuhyun hanya memanfaatkannya, membiarkan lelaki itu ada di sekitarnya tanpa bisa membalas sedikitpun. Membuat lelaki itu pada akhirnya bosan dan memutuskan untuk pergi karena menyerah. Namun tidak ada tanda-tanda itu hingga sekian lama, sebaliknya, Kyuhyun justru merasa sangat tersentuh dengan ketulusannya.

Dan tanpa bisa ia cegah, perasaan itu akhirnya datang, mengalahkan semua ego dan pertahanan Kyuhyun yang selama ini dengan susah payah ia bangun. Pesona lelaki itu terlalu kuat. Dan ketika akhirnya Kyuhyun memberi sedikit celah, ia kembali menyatakan perasaannya dan siap menunggu hingga Kyuhyun siap menerimanya.

“Kau hanya menyia-nyiakan waktumu. Bagaimana jika aku tidak pernah berpaling kepadamu?”

“Maka aku akan terus berusaha. Bukankah cinta itu berarti mau menunggu? Aku rela jika aku harus menghabiskan seluruh waktuku untuk menunggumu, artinya aku sudah benar-benar siap.” Jawabnya dengan tenang kala itu.

“Tapi kau tahu pasti bahwa aku mencintai lelaki lain. Disamping itu, sudah terlalu banyak hati yang kukecewakan. Bisa saja dengan bersamaku, kau akan merasakan kekecewaan itu juga.”

“Maka biarkanlah aku membantumu. Membalut lukamu, merawat hatimu, membuatmu siap mencintaiku. Biarkan aku berusaha untuk menghapus segala kepedihanmu, menjadi pundak yang kau butuhkan saat kau ingin menangis dan menjadi pelukanmu saat kau kedinginan. Aku mungkin tidak bisa menggeser orang itu di hatimu, tapi setidaknya biarkan aku mencoba untuk mengisi tempat yang tersisa di hatimu.”

Tidak ada lagi yang bisa Kyuhyun katakan pada saat itu. Melewati hari-hari bersamanya membuat Kyuhyun yakin, bahwa mungkin lelaki itulah penyelamatnya, membawanya keluar dari lubang sempit yang sesak dan menyakitkan itu selama lebih dari sepuluh tahun mengurungnya.

Dan ketika hatinya sudah nyaris pulih, ketika ia bisa setidaknya merasakan debaran aneh di jantungnya lagi, ketika ia mulai bersemu ketika mendengar rayuan atau bahkan hanya dengan memandang wajah penuh senyum lelaki itu, Kyuhyun yakin itulah saatnya untuk membuka kembali hatinya.

Keduanya akhirnya resmi menjadi sepasang kekasih. Kyuhyun selalu menyebut lelaki itu sebagai Mr. Rain, dimana mereka bertemu untuk pertama kalinya saat hujan. Dan anehnya, segala kenangan indah tentang mereka sering tercipta saat hujan.

Kyuhyun masih ingat dengan jelas bagaimana cara lelaki itu berterima kasih dengan penerimaan Kyuhyun. Ketika akhirnya mereka makan malam dengan romantis dalam rangka perayaan hubungan mereka di salah satu restoran terbaik yang di sewa Jonghyun hanya untuk mereka berdua. Restoran itu bukan restoran mahal, makanan yang mereka makan pun sederhana. Tapi lelaki itu menyiapkan segalanya dengan sangat baik.

Malam itu terasa sangat istimewa, terutama ketika si pemilik senyum manis itu menyanyikan sebuah lagu cinta dengan gitarnya, membuat perasaan Kyuhyun benar-benar meluap, emosi dan haru bercampur, mengeluarkan airmata bahagia yang tanpa bisa ia cegah mengalir turun membasahi pipinya.

“Aku tidak bisa memberimu sesuatu yang mahal, karena menurutku sesuatu yang mahal itu belum tentu bisa membahagiakan kita. Tapi sesuatu yang istimewa akan terasa lebih berarti.”

Ia memberikan sebuah bros kecil yang terbuat dari perak indah berukirkan inisial nama keduanya yang sejak saat itu selalu Kyuhyun sematkan di dasi kerjanya.

Dan hari-harinya hingga bulan kedelapan hubungan mereka terasa sangat menyenangkan. Lelaki itu memberi segalanya yang Kyuhyun inginkan. Baik yang ia ucapkan atau yang ia rahasiakan. Ia seperti tahu apa yang Kyuhyun pikirkan, membuat Kyuhyun semakin mencintai kekasihnya itu.

Dan yang paling membahagiakan adalah ketika lelaki itu melamarnya, mengajaknya untuk mendampinginya sehidup semati, berbagi suka dan duka hingga ajal menjemput. Tiada kata yang bisa menggantikan perasaan Kyuhyun saat itu. Ia kehilangan semua kata, bahkan daya untuk berbicara ikut lenyap. Ia hanya bisa mengangguk. Dan berikutnya yang ia tahu, ia sudah berada dalam dekapan hangat kekasihnya.

Dan beberapa bulan pernikahan mereka adalah surga terindah untuk Kyuhyun. Sangat indah. Walau keduanya tidak bisa diberikan keturunan karena keduanya lelaki, tetapi mereka tidak pernah bersedih. Suaminya justru mengusulkan untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan seperti yang selama ini dipikirkan Kyuhyun tapi ia ragu mengatakannya pada pasangannya itu.

Lihat kan? Ia bisa menebak apa isi kepalaku.’

Dan hari ini adalah hari dimana mereka akan mengadopsi seorang anak. Tapi lelaki itu belum juga menjemput Kyuhyun.

Dia lama sekali.’ Pikir Kyuhyun. Kebosanan kini mulai melandanya.

Namun baru saja ia berpikir untuk menelepon suaminya itu, ia menangkap sosok yang amat di kenalnya itu. Lelaki tampan dengan lesung pipi ketika ia tersenyum, kulit pucat seperti dirinya, dan mata yang memancarkan sinar hangat kala mereka bertatapan. Wajah mereka pun terlihat mirip.

“Itu tanda kalau kalian berjodoh.” Kata Lee Yeonhee dulu.

Kyuhyun memandang lelaki itu. Ketika mata mereka beradu, kembali rasa hangat mengisi relung hatinya. Ia bagaikan malaikat paling tampan di bawah naungan payung besarnya, dikelilingi rinai hujan.

Lee Jonghyun memang selalu tampan.

Kyuhyun berlari keluar, menyongsong kekasih hatinya. Hilang sudah semua kejenuhan yang ia rasakan selama hampir sejam menunggu.

“Jonghyunnie..”

Kyuhyun melemparkan tubuhnya kedepan lalu mendekap erat suaminya. “Kenapa kau lama sekali?”

Lee Jonghyun tersenyum mendengar rengekan Kyuhyun. “Maafkan aku, ada beberapa hal yang harus kukerjakan sebelum datang kemari.”

“Sudah kuduga. Kau pasti lebih mencintai pekerjaanmu daripada aku.” Rajuk Kyuhyun lagi.

Dan lagi-lagi Jonghyun tertawa. “Jangan cemburu pada calon anak kita, baby. Aku harus melengkapi semua sisa persyaratan adopsinya sebelum kita bisa menjemputnya sekarang. Jadi, maafkan aku, ne?”

Kyuhyun mengembangkan senyumnya. “Aku tadi hanya bercanda. Jadi.. Kita akan menjemputnya sekarang? Aku benar-benar sudah tidak sabar..”

Jonghyun melingkarkan tangannya kirinya di pinggang Kyuhyun. “Kalau begitu, mari kita jemput dia.”

*

            Anak lelaki itu sangat tampan. Umurnya baru akan menginjak usia empat tahun bulan depan. Dengan mata besar yang berbinar lucu dan bibir berbentuk hati yang cukup berisi. Dia sangat menggemaskan.

“Namanya Kyungsoo. Ia bersama ibunya mengalami kecelakaan setahun lalu dan ibunya meninggal dalam kecelakaan tersebut. Ayahnya tidak bisa ditemukan hingga hari ini dan ia tidak punya keluarga lain jadi polisi membawanya kemari. Satu-satunya yang kami tahu hanyalah namanya.” Terang Seohyun, salah satu penjaga panti asuhan.

Jonghyun menatap Kyuhyun. Lelaki itu balas menatapnya dengan mata berbinar. “Baiklah, kita akan mengadopsinya.”

“Terima kasih..” Kyuhyun tidak kuasa berkata-kata lagi. Ia memeluk suaminya itu dengan penuh rasa syukur. Setelah itu ia mengalihkan pandangannya pada lelaki kecil yang kini resmi menjadi anaknya dan Jonghyun dan berlutut di depannya.

“Kyungsoo-ya, terima kasih karena telah melengkapi kebahagiaan kami. Selamat datang di keluarga kami.” Kata Kyuhyun penuh haru, menahan keras airmatanya yang hendak tumpah.

Mata besar Kyungsoo menatapnya lekat-lekat. “Apa.. Apa artinya Kyungsoo akan punya rumah baru?”

Jonghyun ikut berlutut di depan Kyungsoo. “Benar sekali. Sekarang Kyungsoo adalah anak appa dan eomma. Apa Kyungsoo keberatan?”

Kyungsoo terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab. “Ini adalah hadiah ulang tahun terindah untuk Kyungsoo.. Terima kasih ahjuss..”

“Appa. Kyungsoo sudah bisa memanggil appa mulai sekarang.” Potong Jonghyun.

Kyungsoo mendekat lalu memeluk sang appa dalam rengkuhan hangat. “Kyungsoo punya appa.. Kyungsoo punya appa..”

Melihat itu Kyuhyun tidak lagi bisa membendung airmatanya. Isakannya tidak keras tapi cukup bisa membuat Kyungsoo dan Jonghyun menoleh.

“Dia eomma-mu, Kyungsoo. Sapalah eomma.” Bisik Jonghyun.

Kyungsoo tersenyum lebar. Ia segera melepaskan pelukannya lalu berlari memeluk Kyuhyun. “Eomma.. Mengapa eomma menangis?”

Kyuhyun tersenyum haru ketika tangan kecil Kyungsoo membelai lembut pipinya, menghapus airmatanya. “Eomma hanya benar-benar bahagia karena kau ada disini bersama kami. Terima kasih Kyungsoo-ya.”

“Lee Kyungsoo. Karena sekarang ia adalah anak kita, ia akan memakai nama Lee sebagai nama keluarganya. Bagaimana Kyungsoo?” Jonghyun menambahkan.

Kyungsoo mengangguk ceria. “Kyungsoo suka bermarga Lee. Seohyun ahjumma, sekarang Kyungsoo punya appa dan eomma lagi.”

Kyuhyun mengawasi anak lelakinya itu dengan bangga. Dirinya, Jonghyun dan Kyungsoo. Sempurna.

*

            Hari-hari baru sebagai eomma dari Lee Kyungsoo membuat hari-hari Kyuhyun jauh lebih bersinar dari sebelumnya. Ia menjadi sangat protektif kepada anak semata wayangnya itu. Ia bahkan kerap kali bertengkar dengan Minho karena sahabatnya itu suka sekali ‘meminjam’ Kyungsoo lebih dari jam-jam yang mereka sepakati.

“Aku hanya membawanya jalan-jalan. Kami makan es krim, membeli beberapa buku gambar serta makan siang. Aku bukan penculik, mengapa kau harus menelponku setiap sejam sekali?” keluh Minho sore itu ketika membawa Kyungsoo kembali ke rumah keluarga Lee.

“Kau membawanya terlalu lama. Tidak melihatnya selama enam jam membuatku benar-benar tersiksa.” Kata Kyuhyun, masih memeluk Kyungsoo yang tertidur lelap.

Di lain waktu, ia juga mengeluh pada Lee Yeonhee tentang betapa sepupu gadis itu, Lee Donghae pandai sekali mencuri hati Kyungsoo dan akibatnya membuat Kyungsoo sering merengek meminta agar eommanya membawanya bertemu Donghae.

Belum lagi sikap Kyuhyun yang tiba-tiba berubah dingin kalau sudah terlalu banyak ahjumma-ahjumma di luar sana yang mencubit pipi Kyungsoo atau menciumnya atu memintanya untuk berfoto bersama.

“Itu karena Kyungsoo sangat istimewa, baby. Kita tidak bisa terus-menerus mengurungnya di rumah. Tahun depan ia akan masuk sekolah. Ia harus mulai bergaul, bukan?” Jonghyun menenangkan Kyuhyun ketika istrinya itu dilihat terlalu berlebihan menanggapi semua orang yang terpikat pada anak mereka.

Kyuhyun yang bergelung dalam pelukan suaminya itu hanya bisa mengeluh mendengar tanggapan suaminya itu.

“Mereka ingin mengambil Kyungsoo dariku. Aku tidak suka. Bagaimana kalau Kyungsoo juga menyukai mereka dan akhirnya memilih untuk meninggalkan kita?”

Jonghyun tertawa. “Bagaimana mungkin? Tidak pernahkah kau mendengar setidaknya ia berbicara pada orang-orang di luar sana betapa menyenangkannya hidupnya karena ia punya appa Jonghyun dan eomma Kyuhyun?”

Benarkah? Benarkah Kyungsoo memujinya di luar sana?

Jonghyun menghela nafas. “Baby.. Jebal.. Berhentilah khawatir. Sungguh, aku senang dengan sikapmu seperti ini. Artinya kau benar-benar menyayangi anak kita. Tapi dengan over-protective seperti ini, akan membuat Kyungsoo merasa terkekang. Apa kau mau ia sedih karena ia selalu dikurung di rumah atau dijaga terlalu ketat ketika ia bepergian?”

“Tapi ia masih berumur lima tahun, bagaimana mungkin aku tidak menjaganya dengan ketat? Bagaimana kalau..”

“Kita harus menjaganya dengan baik.” Jonghyun setuju. “Tapi bukan berarti tidak ada kebebasan untuknya. Ia tidak akan senang jika ia dibuntuti kemanapun ketika sedang bermain di taman. Berilah ia sedikit kelonggaran. Mengawasinya dari jarak tertentu sudah cukup. Biarkan ia menjadi anak yang cerdas dan mandiri.”

Kyuhyun mempererat pelukannya, menghangatkan tubuhnya yang dingin di malam cerah itu. “Aku yakin tidak ada ayah sebaik dirimu. Kaulah ayah yang paling tepat untuk Kyungsoo. Dan pendamping paling tepat untukku. Terima kasih.”

Jonghyun menyipitkan matanya. “Terima kasih? Aku tidak menerima ucapan terima kasih saat ini.”

Kyuhyun melebarkan matanya. “Tidak? Lalu apa?”

A kiss maybe?” tanya Jonghyun penuh harap.

Tanpa banyak kata lagi Kyuhyun segera menarik wajah Jonghyun turun lebih dekat kepadanya lalu mulai melumat bibir itu perlahan, dengan lembut dan penuh kasih sayang.

*

            “Appa..Appa.. Kyungsoo mau main itu..”

Kyungsoo melompat-lompat girang seraya menggucang jemari ayahnya ketika ia melihat rollercoaster yang menukik tajam ke bawah lalu berayun naik ke atas bagai ular raksasa dengan puluhan manusia diatasnya.  Minggu yang cerah itu ia diajak oleh kedua orang tuanya beserta Donghae dan Minho untuk mengunjungi Amusement Park.

“Tidak.. Tidak.. Kyungsoo-ya, no scary rides for you, son. Big NO.” jawab Kyuhyun segera. Ketakutan langsung memenuhi kepalanya bagai film yang diputar cepat. Bagaimana nantinya Kyungsoo naik ke atas sana kemudian terpental keluar atau bagaimana ia mengira segalanya akan baik-baik saja padahal ketika mengendarai permainan itu ia akan menangis ketakutan.

Jonghyun memberikan tatapan memperingatkan padanya. Suaminya itu lalu menoleh pada Kyungsoo seraya tersenyum. “Kau belum boleh menaikinya, chagi. Tinggi mu belum mencukupi. Petugas disana tidak akan mengizinkanmu untuk mengendarainya.”

“Benarkah?” tanya Kyungsoo dengan kecewa.

Jonghyun mengangguk. “Kita bisa kesana dan melihat papan larangannya kalau kau tak percaya.”

Kyungsoo menggigit bibirnya. Ia tahu appanya pasti tidak berbohong. Segera setelah itu senyumnya mengembang. “Baiklah, Kyungsoo mengerti. Kyungsoo akan makan lebih banyak agar cepat tinggi seperti appa dan eomma lalu bisa menaiki permainan itu.”

Jonghyun mengacak rambut nakanya dengan penuh sayang. “Ini baru anak appa yang paling pintar dan tampan. Nah, ayo beli es krim.”

“Jawaban cerdas yang sangat tepat.” Kata Minho seraya memandang Jonghyun dan Kyungsoo yang tengah berjalan riang menuju kedai es krim.

Kyuhyun membentuk pout sempurna di bibirnya. “Aku hanya tidak ingin Kyungsoo terluka.”

“Tapi setidaknya kau memberikan jawaban yang lebih lembut. Ketakutanmu terlalu berlebihan.” Donghae menambahkan.

“Aku tahu. Aku hanya tidak bisa mencegah diriku untuk khawatir pada Kyungsoo. Dia begitu berharga.” Kyuhyun menghembuskan nafas kesal. “YA! Kalian akan tahu bagaimana perasaanku ketika nanti kalian sudah punya anak!”

“Ya, ya, ya, kami tahu. Tidak perlu berteriak seperti itu.” Protes Minho seraya mengusap telinganya yang baru saja tersabet kata-kata tajam dari teriakan Kyuhyun barusan.

Donghae tertawa. Kyuhyun masih belum berubah. Ia masih sangat protektif kepada semua orang terdekatnya. Dan yang membuat Donghae jauh lebih senang lagi adalah karena Kyuhyun tampaknya sudah bisa mengatasi rasa obsesinya terhadap Yunho, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa sesekali Kyuhyun masih memikirkannya.

Donghae menepuk bahu Kyuhyun. “Aku senang kau bahagia sekarang. Mempunyai pendamping yang baik serta memiliki anak yang lucu dan menggemaskan.”

“Ditambah aku punya sahabat-sahabat baik seperti kalian.” Jawab Kyuhyun penuh rasa terima kasih.

“Sempurna!” tambah Minho. “Kita tinggal menunggu Hae hyung untuk menikah juga.”

Donghae dengan cepat menggeleng. “Menikah itu perkara mudah. Yang sulit adalah menemukan pasangan yang cocok untuk menjadi temanmu seumur hidup. Dan untuk mendapatkannya, bukankah kita harus melewati berbagai tahap?”

Kyuhyun mengerti. Kata-kata Donghae tadi sangat mudah ditebak. Lelaki itu pasti sangat sulit mencari pendamping karena dirinya bisa membaca pikiran seseorang. Pastilah ia banyak menemukan ketidaknyamanan ketika menjalin hubungan percintaan dengan pikiran-pikiran pasangannya. Dan ketika pikiran-pikiran itu buruk, pastilah Donghae mengundurkan diri.

“Tidak selamanya yang terlihat buruk berarti benar-benar tidak baik, hyung.” Kyuhyun mencoba membantu.

“Aku tahu. Aku hanya benar-benar sedang mencari seseorang yang tepat. Mungkin belum saatnya. Ah.. Jujur aku iri sekali pada kalian berdua. Pastilah kalian menemukan banyak sekali kebahagiaan bersama keluarga baru kalian.” Ujar Donghae dengan wajah cemberut yang dibuat-buat.

Minho dan Kyuhyun tertawa. Mereka selalu suka pada si barista ini. Donghae merupakan kakak sekaligus sahabat yang bisa diandalkan. Mereka belum pernah dikecewakan oleh Lee Donghae, justru keduanya lah yang biasa membuat Donghae kerepotan karena ulah-ulah keduanya.

“Kau tidak lagi memikirkan masa lalu kan, Kyu?” tanya Minho. Sebenarnya ia cukup penasaran. Sudah lama ia ingin menanyakan hal ini tapi selalu saja ada penghalang.

Donghae langsung memberi tatapan memperingatkan. Alangkah tidak baiknya mengangkat topik yang membuat Kyuhyun nantinya akan kembali mengenang cinta pertamanya. Ia sudah berhasil sejauh ini, apa gunanya kembali mengingatnya?

Tapi Kyuhyun justru tersenyum. “Sejujurnya, terkadang aku masih mengingatnya. Adalah hal yang paling aneh jika kita bisa melupakan dengan mudah seseorang yang sangat kita cintai, atau pernah kita cintai. Aku tahu mungkin kami berdua memang tidak berjodoh atau bahkan tidak bisa bertemu lagi. Namun aku masih sesekali mengingatnya. Apa ia baik-baik saja? Apa ia sebahagia aku? Apa ia juga punya anak lucu seperti Kyungsoo?”

Minho lega mendengarnya. Setidaknya Kyuhyun sudah menanggapi masalah ini dengan dewasa dan bijak. Kekhawatirannya lenyap sudah.

“Aku sangat bersyukur memiliki Jonghyun. Ia tipe lelaki yang tidak mau mengungkit masa laluku. Menurutnya, yang berlalu biarlah berlalu. Ia hanya berjanji akan membuatku bahagia hingga aku hanya akan melihatnya. Ia pernah berkata bahwa terkadang dengan mengingat masa lalu bisa membantu kita lebih kuat di masa kini. Dan dari situlah aku tahu, Jonghyun memang tidak mempermasalahkan apapun yang terjadi padaku di masa lalu. Ia justru mengajariku untuk belajar menerima dan memaafkan semua yang telah terjadi.”

“Kalian tahu, aku sudah menyerah untuk memiliki seorang Jung Yunho. Tapi aku tidak akan pernah menyerah mencintainya. Sekali ini, hanya sekali ini, tolong biarkan aku terus mencintainya.” Kyuhyun menambahkan pada akhirnya.

*

            Sudah tiga bulan Jonghyun berada di Hongkong dalam rangka pembukaan kantor cabang baru perusahaan tempatnya bekerja. Dengan berat hati ia harus meninggalkan keluarga kecilnya untuk sementara.

“Apa kau selalu meminum vitamin yang aku siapkan di tas mu? Minumlah sebelum tidur jadi kau akan merasa lebih segar di pagi hari. Lalu bagaimana pekerjaanmu disana? Jangan bilang kau dikelilingi gadis-gadis cantik nan seksi hingga kau melupakan aku dan Kyungsoo disini.”

Jonghyun tertawa di seberang. Saat itu, baru lima hari ia berada di Hongkong dan Kyuhyun sudah mencecarnya seperti ia telah meninggalkan rumah sebulan. Namun hatinya terasa sangat hangat seperti meminum cokelat panas di musim bersalju, ketika mendengar kicauan riuh Kyuhyun dan Kyungsoo di telepon. Walaupun ia lelah, meski ia mengantuk, tapi ia rela mendengarkan omelan serta keluhan keduanya kala ia tidak ada di sana bersama keluarganya. Selama nyaris tiga bulan ia mendengarkan dengan baik semua omelan yang terdengar begitu merdu di telinganya itu.

Walau usia pernikahannya dengan Kyuhyun baru menginjak tahun kedua dan kebersamaan Kyungsoo dengannya baru setahun,  tapi ia merasa hidupnya sudah lengkap. Mungkin akan lebih lengkap lagi jika kedua orang tuanya masih menganggapnya anak. Ia sudah dibuang oleh kedua orang tuanya sejak ia memutuskan untuk menikah dengan Kyuhyun, pernikahan yang dianggap haram karena menyatukan dua insan yang sejenis.

Dan ia tetap memilih Kyuhyun walaupun orang tuanya tidak memberi restu. Bukan.. bukan ia tidak meminta restu. Ia dan Kyuhyun sudah berulangkali meminta restu, tapi usaha mereka sia-sia. Jonghyun mencintai Kyuhyun. Masa depannya ada bersama Kyuhyun, ia bisa merasakan hal itu sejak pertama. Untuknya, ia siap melepaskan segalanya, agar ia bisa tetap bersama Kyuhyun.

“Appa.. Cepatlah pulang. Kyungsoo ingin bermain bersama appa. Jangan lupa belikan Kyungsoo mainan. Kyungsoo ingin punya mainan pesawat, seperti pesawat yang appa tumpangi ke Hongkong.”

“Appa akan cepat pulang, Kyungsoo-ya. Appa berjanji. Nanti, appa akan membelikan pesawat mainan untukmu, persis seperti pesawat appa. Tapi berjanjilah satu hal pada appa.”

“Apa itu?” tanya Kyungsoo bergairah.

“Jagalah eomma dengan baik selama appa tidak ada. Kaulah kepala keluarga saat appa tidak ada di rumah. Jangan banyak mengeluh dan jangan nakal. Jadilah anak baik. Jika eomma dalam kesulitan dan Kyungsoo tidak bisa membantu, teleponlah uncle Minho atau uncle Donghae.” Jonghyun menjabarkan pelan-pelan. Dengan nada kebapakan yang sangat arif, dengan suara lembut namun tegas yang membuat anaknya langsung mengerti.

“Kyungsoo mengerti appa.” Anak kecil ini menjawab dengan sungguh-sungguh, seperti menerima tugas yang sangat berat dari komandannya di camp militer. Disampingnya eomma-nya ikut mendengarkan sambil tersenyum.

“Dan Kyungsoo harus rajin belajar. Kyungsoo harus bisa membuat appa dan eomma bangga. Kyungsoo harus tumbuh jadi anak yang baik hati dan selalu menolong sesama.” Jonghyun mengakhiri petuahnya.

“Kyungsoo berjanji, appa.”

Entahlah, dalam pikiran kecilnya, Kyungsoo berjanji bukan demi pesawat mainan yang dijanjikan oleh appa-nya, tapi demi mengikuti perkataan sang appa yang sangat dirindukannya dan akan kembali dilihatnya dua hari ke depan.

“Dan Kyungsoo-ya.. Lee Kyungsoo, saranghae..”

“Nado saranghaeyo, appa..”

Namun tidak pernah ia bayangkan bahwa kata-kata itu adalah pesan terakhir dari sang appa. Kyungsoo tidak akan pernah lagi melihat appa-nya yang sabar dan penyayang itu.

Siang itu ia melihat eomma-nya menangis seperti orang gila setelah menerima telepon. Ponselnya jatuh begitu saja ke lantai, membuat goresan panjang dan mengerikan di layarnya. Satu-satunya yang ia ingat dari pesan appa-nya saat itu adalah jika ia tidak bisa membantu eommanya, ia harus menelepon uncle Minho atau uncle Donghae.

Tak lama setelah Kyungsoo menelepon kedua pamannya itu melalui ponsel tergores Kyunhyun, Minho dan Donghae datang dan menenangkan sahabat mereka itu. Mereka berempat kemudian pergi ke rumah sakit, dimana saat itu banyak sekali orang yang terluka dan lebih banyak lagi yang menangis.

Kyungsoo tidak mengerti. Ia juga tidak berani bertanya. Atau mungkin lebih tepatnya terlalu takut bertanya melihat Minho menenangkan Kyuhyun dan Donghae sibuk mendengarkan penjelasan ahjussi yang berpakaian seragam.

“Kami sudah mengidentifikasi mayat berikut semua barang bawaan dengan nama beliau. Maafkan kami Kyuhyun-ssi, tapi itu memang suami anda. Pihak kami meminta maaf sebesar-besarnya atas kecelakaan ini. Kami akan memberikan..”

Hanya itu. Hanya itu yang bisa Kyungsoo dengarkan baik-baik karena detik berikutnya ia sudah berada dalam dekapan eomma-nya yang menangis jauh lebih keras daripada sebelumnya. Dan tak lama kemudian, Kyuhyun jatuh pingsan.

*

            Siang itu mungkin adalah siang paling suram di kehidupan Cho Kyuhyun. Suaminya, Lee Jonghyun pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Pesawat yang ia tumpangi untuk kembali ke Korea Selatan mengalami kecelakaan saat hendak mendarat. Sebagian penumpang luka-luka dan beberapa diantaranya meninggal dunia, salah satunya adalah Jonghyun.

Mungkin hidup terkadang tidak adil. Dengan cepat ia memberikan kebahagiaan, namun dengan cepat pula ia merenggutnya. Baru sebentar Kyuhyun benar-benar mengecap kebahagiaan dengan suaminya, dan baru sebentar mereka berbagi segalanya dengan anak mereka, Kyungsoo. Namun kini Kyuhyun harus menerima kenyataan bahwa ia baru saja ditinggalkan.

Kyuhyun masih belum berhenti menangis. Ia juga masih belum melepaskan Kyungsoo dari pelukannya. Dan anak kecil yang akhirnya menyadari apa yang sebenarnya tengah terjadi, ikut menangis. Ia baru saja bersyukur telah mempunyai sepasang orang tua yang lengkap, namun kini ia juga harus kembali kehilangan. Ia ikut menangis hingga akhirnya kelelahan dan tertidur.

Kyuhyun dan Kyungsoo sama-sama menghadapi hal yang sama. Keduanya pernah ditinggalkan orang terkasih dan kini mereka kembali harus merasakan hal yang sama. Beruntung keduanya saling memiliki kini.

“Kyuhyunnie, biar aku membawa Kyungsoo pulang. Yeonhee akan menjaganya. Kasihan, ia terlalu lealh. Ia harus beristirahat.” Kata Minho seraya menepuk pundak sahabatnya itu.

Kyuhyun tidak menjawab, kedua tangannya masih tetap memeluk tubuh kecil Kyungsoo. Seperti enggan melepaskan.

“Minho benar, ia masih terlalu kecil. Terlalu banyak tekanan yang ia hadapi di usianya. Berada disini lebih lama hanya akan membuatnya merasa tertekan lebih dalam. Biarlah aku yang membawanya pulang ke rumah Yeonhee. Minho kau tinggal lah disini bersama Kyuhyun sampai jenazah Jonghyun siap diantar ke rumah.” Kata Donghae lalu perlahan mengambil Kyungsoo.

Kali ini Kyuhyun membiarkannya. Ia hanya bisa memandang Donghae membawa anaknya dalam diam hingga akhirnya mereka benar-benar menghilang dari pandangannya.

“Kyuhyun? Cho Kyuhyun?”

Kyuhyun tersentak. Sebuah suara berat memanggil namanya. Sepertinya ia mengenal suara itu. Namun..

“H-Hyung?”

Kali ini terdengar suara Minho yang tampaknya menyapa lelaki asing itu. Kyuhyun mengangat wajahnya. Di depannya, berdiri seseorang yang sangat dikenalnya. Seseorang yang paling ingin ia temui sekaligus yang paling ia hindari selama ini, Jung Yunho.

“Yu..Yunho hyung?”

Jung Yunho masih tetap tampan. Masih tetap bertubuh tegap. Matanya masih tetap memancarkan sinar teduh. Bahkan hatinya masih saja berdebar melihat cinta pertamanya itu. Namun kini ia terlihat letih dan.. sedih. Barulah Kyuhyun menyadari sebagian memar yang ada di wajah Yunho. Ada apa dengannya?

“Aku.. Aku sengaja datang menemuimu. Aku juga menumpangi pesawat Thunder Airlines.” Kata Yunho dengan suara bergetar.

Bukankah itu pesawat yang sama dengan yang ditumpangi Jonghyun?’ pikir Kyuhyun.

“Dan aku.. Duduk bersebelahan dengan Lee Jonghyun.”

Kyuhyun memejamkan matanya. Kembali air matanya menetes. Kembali sakit itu ia rasakan. Hatinya serasa diremas oleh tangan besi, dingin dan menyakitkan.

“Sebelum ia pergi, ia memintaku untuk menyampaikan ini kepada istri dan anaknya.” Yunho berkata seraya memandang benda kecil di tanganya. Benda berbentuk persegi yang cukup tebal, berwarna coklat, terbuat dari kulit. Kyuhyun mengenali benda itu, bahkan sangat mengenalinya. Dompet Jonghyun.

“Aku sempat membukanya dan barulah aku menyadari bahwa kau adalah istri dan anak di dalam foto di dalam dompet ini pastilah anak kalian.” Kata Yunho lagi. Ia kemudian mendekati Kyuhyun dan menyodorkan dompet itu.

Kyuhyun menerimanya dengan tangan bergetar. Ketika benda itu telah sepenuhnya berada dalam genggamannya, ia mengelus permukaan benda itu dengan sayang lalu perlahan membukanya.

Bagaimana mungkin Yunho tidak langsung mengenali siapa pasangan Jonghyun, ketika dompet itu dibuka, foto bahagia Jonghyun, Kyuhyun dan Kyungsoo berada di sana. Ketiganya tersenyum bahagia tanpa beban. Foto itu diambil setelah seminggu Kyungsoo resmi menyandang nama Lee sebagai nama keluarganya.

Di dalam foto itu, Kyungsoo mengenakan topeng batman. Waktu itu Kyuhyun meminta Kyungsoo untuk melepaskannya tapi Kyungsoo ingin sekali memakainya karena ia sangat menyukai batman. Dan tentu saja Jonghyun mengijinkannya.

“Dan ia juga ingin anaknya memiliki ini. Ia memeluknya selama di pesawat, ia bahkan berulang kali mengabaikan permintaan pramugari untuk melepaskannya dan menyimpannya di bagasi. Ia bilang, benda ini sangat berharga.”

Yunho menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang kepada Kyuhyun. Kotak itu terbungkus kertas kado berwarna cerah, bergambar batman dalam berbagai posisi heroic. Sebenarnya kado itu adalah milik Kyungsoo, namun karena Kyuhyun sangat penasaran, ia merobek kertas kado yang membungkus kotak itu.

Dan hatinya kembali hancur ketika melihat isi kotak itu. Sebuah pesawat mini seperti yang dijanjikan Jonghyun kepada Kyungsoo. Kyungsoo pasti akan senang sekali menerimanya. Tapi dengan siapa ia akan memainkannya? Karena setiap membicarakan pesawat itu, ia selalu berkata ingin memainkannya bersama appanya terlebih dahulu. Bagaimana cara Kyuhyun memberikannya pada Kyungsoo?

Kyuhyun memeluk kotak itu dengan tangis memilukan. Minho dan Yunho tidak bisa berbuat apa-apa. Menenangkan Kyuhyun pun tidak ada artinya. Ada saat dimana menangis justru membuat seseorang jauh lebih lega setelahnya. Jadi, keduanya memutuskan untuk membiarkan Kyuhyun menangis. Mereka tetap berada di sana, menemani Kyuhyun dalam diam.

*

            “Maaf aku baru bisa datang sekarang. Karena luka-lukaku, dokter tidak mengijinkanku untuk pergi kemana-mana. Aku harus dirawat.” Kata Yunho ketika ia bertemu Kyuhyun di makam Jonghyun seminggu setelah kecelakaan maut itu.

Kyuhyun menggeleng sambil tersenyum maklum. “Tidak apa-apa, hyung. Seharusnya aku menjengukmu. Kau sudah berbaik hati mau mengantarkan pesan suamiku, setidaknya aku harus membalasmu. Bahkan aku belum sempat mengucapkan terima kasih.”

Kali ini Yunho yang menggeleng. “Aku sangat mengerti posisimu saat itu. Kau sedang berduka, jadi aku tidak ingin mengganggu. Menyampaikan pesan Jonghyun saja sudah membuatku merasa tenang. Setidaknya aku telah membantu satu orang dalam kecelakaan itu.”

Keduanya lalu berjalan keluar dari area pemakaman dalam diam. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Yunho sibuk dengan percakapan apa yang membuat Kyuhyun nyaman sedangkan Kyuhyun sibuk menenangkan debaran jantungnya. Ia tidak menghianati Jonghyun, tidak! Ia bahkan tidak berpikir untuk melakukannya. Hatinyalah yang berdebar tanpa diminta. Inilah susahnya jika terobsesi dengan cinta pertama, sangat sulit melepaskannya. Yunho menawarkan diri untuk mengantar Kyuhyun pulang setelah itu.

“Masuklah dulu hyung, aku akan membuatkan teh untukmu.” Kata Kyuhyun ketika mereka sudah berada di halaman rumah keluarga Lee.

“Tidak, terima kasih. Kau butuh istirahat. Lain kali saja aku akan berkunjung.”

“Aku bersikeras. Sungguh, aku tidak apa-apa. Setidaknya biarkan aku menjamumu dengan teh atau kopi, karena hanya itu yang bisa kulakukan sebagai tanda terima kasihku. Lagipula, ada yang ingin kutanyakan.” Ujar Kyuhyun penuh harap.

Yunho tersenyum. “Baiklah.”

Keduanya masuk ke dalam rumah itu. Rumah yang tidak terlalu besar namun sangat asri dan tertata dengan sangat cantik. Rumah itu sangat menggambarkan seorang Lee Jonghyun. Yunho merasa nyaman karenanya.

“Hyung.. silahkan diminum.” ujar Kyuhyun seraya menuangkan secangkir teh panas dari teko besar di atas tatakan yang ia bawa ke ruang tamu.

Yunho minum dengan sopan. Sudah sangat lama ia tidak bertemu Kyuhyun. Dan baru kali ini mereka berbicara berdua, tanpa ada orang lain. Mengingat pertemuan terakhir mereka adalah di rumah sakit, dimana Kyuhyun tidak bicara sama sekali.

“Hyung.. Apa.. Apa kalian, maksudku kau dan Jonghyun banyak berbincang ketika berada di pesawat? Apa ada yang dikatakan oleh Jonghyun tentang aku atau.. anak kami?” tanya Kyuhyun. Awalnya ia sempat ragu, namun rasa ingin tahunya mengalahkan rasa sungkannya.

Yunho menunduk sebentar. Bukanlah hal yang menyenangkan ketika membicarakan seseorang yang telah tiada dimana orang itu pergi di depan matamu. Ia menarik nafas kecil sebentar lalu menghembuskannya perlahan.

“Seperti yang kau tahu, aku baru tahu bahwa ia adalah suamimu ketika aku membuka dompetnya. Ia tidak pernah menyebutkan nama kalian. Tapi ia tidak berhenti bercerita tentang betapa bahagianya ia menjadi seorang suami darimu, juga menjadi ayah walaupun anak kalian adalah anak angkat.”

Kyuhyun ulai meremas kedua belah tangannya ketika Yunho mulai berbicara. Perasaannya kini campur aduk, antara bahagia dan sedih.

“Ia bercerita kalau kalian melewati banyak sekali hal bersama. Bagaimana ia menunggumu, lalu akhirnya kau membuka hati, kemudian tentang orang tuanya, keputusannya untuk tetap bersamamu, dan akhirnya tentang pernikahan sederhana serta keinginan kalian untuk mengadopsi seorang anak.”

Kyuhyun mulai menangis. Ia sudah melarang dirinya berulang kali untuk berhenti menangis. Ia yakin Jonghyun akan sedih melihat dirinya seperti ini. Namun dengan mengenang lelaki itu, ia tak kuasa membendung airmatanya.

“Ia bercerita tentang anak kalian yang sangat lucu dengan mata besar yang selalu bersinar ceria. Ia mengatakan kalau anak kalian sangat pandai dan sangat patuh. Betapa ia sangat bangga ketika mendengar permintaannya yang hanya berupa pesawat dan keinginan agar Jonghyun cepat pulang. Ia menyebutnya sebagai anugerah.”

“Maaf jika aku membuatmu menangis..” kata Yunho menutup ceritanya.

“Tidak hyung.. Akulah yang tidak bisa menahan airmataku. Maaf jika aku mengacaukan pertemuan ini. Seharusnya ini menjadi reuni yang mengesankan.” Kata Kyuhyun diantara isakannya.

Lalu pada saat itu suara deru mobil memasuki halaman rumah. Tak lama kemudian langkah-langkah kecil memasuki rumah itu dengan cepat.

“Eomma.. Eomma.. Aku pulang.. Tadi di sekolah..”

Perkataan Kyungsoo tidak selesai karena melihat eomma-nya menangis sementara di sampingnya ada lelaki lain yang tampaknya tidak asing. Namun Yunho langsung bangkit dari duduknya ketika melihat Kyungsoo. Seolah melihat hantu, wajahnya mendadak pucat.

“K-Kyung..soo?

*

jongkyusoo

To Be Continued..

42 thoughts on “Obsession – Chapter 6

  1. oh my… tadinya aku udah senang akhirnya Kyu jatuh hati pada Jonghyun dan bisa hidup bahagia. tapi secepat itukah Jonghyun pergi?! my Jongie~ hiks.. dirimu yang sweet dan ayah yang lembut, kenapa kisahmu harus berakhir di sini….

    ehmm bolehkah aku menebak Kyungsoo adalah anak Yunho yang hilang?? istri Yunho meninggal. dan karena sudah menemukan Kyungsoo, Kyungsoo pun tak mau lepas dari Kyu eomma, akhirnya… akhirnya Yun menikahi Kyu~~~
    #i hope -_-

  2. Aduh… Jonghyunie knpa jdix, hiks… T.T
    Mmg takdir itu gk da yg tw, untunglah tp jong n kyu udah smpt berbhagia wlwpun gk lama..
    Agak gimanaaa gitu rasax wktu kyu deg2an dkt yunho pas jong bru meninggal, tp ngerti sih gmn prasaanx kyu, tp ttep aja rasax sdkit salah..
    Kyungsoo anakx yunho ya? Jd ahra udah meninggal? Apa akhirx yunkyu brsatu nih?

  3. Tdinya seneng bgt liat kyu yg mulai membuka hatinya pada jonghyun bahkan mereka memiliki keluarga kecil yg sempurna stlh mengadopsi kyungso tpi knapa jonghyun pergi bgtu cepat,meninggalkan kyu jga kyungsoo
    apa kyungsoo anak kandung yunho? Berarti si ahra udah mati dong..apa artinya ada kesempatan utk Yunkyu bersatu? Krn ga mungkin jga kan yunho gtu aja ngambil kyungsoo dri kyu yg sangat kyu sayangi.ga bisa bnyak berharap tpi smoga kyu mendptkan apa yg selama ini ia harapkan

  4. hueeeeee unnie tega banget aku sampe bener-bener nangis bca chap ini, pdahal kyu blum lama mrasakan kebahagiaan breng jonghyun n kyungso tp harus pisah lg karna kematian pula 😦
    itu kok yunho knal kyungso?? mreka ada hub apa??
    twu thumbs buat unnie yg bkin emosiku naik trun … di tgu next chap 🙂

  5. tadi penasaran bgt siapa cow yg bisa meluluhkan hati kyu dan ternyata itu jonghyun …. aaaaaa jonghyunnie emg suami dan appa yg baik, bahagia bgt lht jongkyu n kyungso yg saling menyayangi, tapi kenapa jong hrs mati #nangis … itu kyungso kenal sama yunho ya #penasaran … lanjut unn 🙂

  6. nahlo …. jgn jgn kyungsoo anaknya yunho lg ….

    next chap jgn lma2 ya … hehehe ….
    biar pnasarannya gk gentayangan lama2 jg ….

  7. yah jonghyun knapa meninggal,, trus itu kenapa yunho kaget liat kyungso ada apakh sebenarnya,, next 🙂

  8. Kenapaaaa???? ( ʃ˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ) ( ʃ˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ)
    Di saat kyu Ù∂a̲̅Ħ bsa move on,,di saat kyu lg bahagia knp dia mesti di tinggalin ma jonghyun ( ʃ˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ) ( ʃ˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ),,apa lg Ù∂a̲̅Ħ ada kyungsoo,,ksian kyu ma kyungsoo
    Jangan2 emang kyu Ù∂a̲̅Ħ jodohny ma yun2 y,,jd mrk ketemu lg XD
    Yun2 kaget liat kyungsoo,,,jangan,,jangan,,jangan,,yun2 appany kyungsoo yg ngilang itu???OMG,,di tunggu next chap ny XD

  9. Chap ini bener2 campur aduk…awalnya seneng kyu bahagia krn bertemu jonghyun sampai menikah hingga pny anak….
    kebahagiaan mereka singkat sekali kasihan kyuhyun harus merasakan kehilangan lagi…
    Tapi dengan adanya kecelakaan itu membuat kyu bertemu lagi dg yunho…
    Apakah kyungsoo anak yunho….sepertinya iya heh#sok tau
    Lanjuut semoga yunkyu banyak moment d chap depan

  10. eonnniiiiiii… tegaaa bikin kyu hiks hiks hiks…. asli kaget banget, aku kira chap ini bakalan end dan kyu bahagia telah menemukan cintanya tapiiii asdfghjkl why why why jonghyun mesti meninggal?????? huhuhuhuhu T.T air mataku ga berenti netes…. nasibmu kyu sungguh huhuhuhu……

    loh yunho kok kaget liat kyungsoo??? ada apa yaaa

  11. omoooo kasian banget kyu baru bahagia sekarang sedih lagi TvT

    yunho kenal kyungso
    jangan” yunho appa nya kyungsoo yang hilang wkt kecelakan lagi o.o

    ngak sabar buat chapter 7 nya nih kkkk

    fighting for next chap eoni ^^9

  12. Astaga, dadaku sesak bacanya.
    Waktu Jonghyun kecelakaan.
    baru saja Kyuhyun bisa mencintai seseorang
    namun takdir berkata lain.
    Kyungsoo anaknya Yunho kan?
    Mungkin Kyuhyun akan bersatu dengan Yunho.
    Dan Kyuhyun akan bahagia kembali dengan cinta pertamanya.
    Namun tetap saja Aku masih tak rela Jonghyunnnnnn
    Huwee 😥

    Ditunggu chapter selanjutnya

  13. akhir nya update jg…

    yy ampn Kyuhyun mnikah sma jonghyun, tpi ksian knp bru mraskn kbhagian eh di tinggal pergi…

    lanjut

  14. Kyungsoo anak Yun kan?
    aigoo.. bumi memang sempit. kkk
    unnie~ kenapa tiap pair JongKyu Jong-nya dibikin meninggal terus? 😦
    baru aja Kyu bahagia.. hiks TT

    ini endingnya YunKyu kan?
    update soon ^^
    hwaiting!

  15. jd kyung soo anak ny yunho ya???
    kykny sih bgt
    kekeke
    klo gt jonghyun dan ara mati
    yun dan kyu ktmu
    kyungoo jd anak mrka
    jd mrka nikah
    trs??? end

    lnjuuuut aj pkok ny ya
    klo bsa asap kilat halilintar cetar membahana
    keep writing

  16. Kasian bgt si kyu,br aj merasakan kebahagiaan n bs nerima jonghyun smp mrk menikah n adopsi anak,eh….jonghyun malah pergi u/ slmax……miris……kirain jonghyun emng yg terakhir buat kyu wlpn kyu blm bs mlupakan yunho……
    Dr per1 kemunculan kyungsoo nth knpa kox q lgsg mikir itu anakx yunho n ahra….aplg kt pengurus panti ibux meninggal dlm kecelakaan n ayahx ga tau ad dmn…..bolehkah berharap kl kyungsoo emg bnran anakx yunho,n brkat kyungsoo akhirx yunkyu ber1…..

  17. Demii apa unnie kali ini aku nangis bacanya… Huhhh kirain lee jonghyun blln kd cinya terakhir kyu eh taunya lagi lagi sad ending(?) dan yunho ke…mbali muncul… Duuhh udh kek drama2 korea aja! ahaha

    nahlo… Kyungsoo siapanya yunho. Jgn bilang anaknya yg ilang ><

    Update cepat unnie..makin penasaran bgt ^^

  18. huwaa sedih jonghyunnya meninggal.. aku tebak kyungsoo itu anaknya yunho.. terus istrinya yunho udah meninggal.. semoga yunkyu bisa beersatu

  19. kirain ini udah chapter akhir kak soalnya kyukyu udah bahagia banget sm jonghyun dan d.o eh gataunya jonghyun meninggal 😦 dan scene terakhir bikin curiga deh. jangan jangan d.o itu anak nya yunho lagi. gpp sih 😀 kalo endingnya yunkyu hihihi.

  20. Aaaaa… nyesek bangeeet.. awalnya, awalnya sempet mikir “Yeah, akhirnya kyuhyun bahagia. Walaupun sama jonghyun, ya gapapa lah”
    Tapi kenapa ujung ujungnya ditinggalin jugaa..
    Berarti nanti endingnya harus sama yunho dong.
    Lanjut.. lanjuutt…

  21. Hiks hiks menguras emosiii
    My jonghyun pergiii
    Huweeee
    Tp abis ini yunkyu main nih
    Kyungsoo anak siapa ? Jangan2 yunho

  22. eonni. . . tanggung jawan q jd mewek nei hbis bca ini. . . huweeee hiks
    kasian si tembem kyu, nasib mu nak ko sunguh malang. . . hiks
    ini si kyungsoo anak.a yunho ya ???? woih smoga dy jd jembatan (?) penyatuan yunho and kyuhyun. . semoga amien
    keep writing eonni ^^

  23. Annyeong ^^. Aku readers baru. Sebenernya udh baca beberapa chap sblmnya, cuma baru bisa coment skrng soalnya baru punya akun skrng maaf ya. Ceritanya selalu bagus. Tp knp Kyu nya menderita terus TT. Wah, apa Kyungsoo itu anaknya Yunho?. Cpt update ya.

  24. Sedih.. Padahal jong-kyu-soo uda bahagia.. Suka ma jonghyun.. Brarti kyungsoo anak yun-ara? Ara meninggal? Hm.. Chap depan trakhirkah. Uh, ditunggu.. Terima kasih ceritanya..

  25. Aku telat bacanya :’)
    Dari awal mereka nyebut Kyungsoo dg bibir bentuk hati, aku udah curiga dia anak Yunho. Tapi karena endingnya yg begitu, aku jadi penasaran, apa Kyungsoo emang anak Yunho atau bukan? Kok dia kayak takut gitu lihat Kyungsoo ._.
    Jodoh kayaknya emang gak kemana ya? Apapun yang terjadi, YunKyu ketemu juga~ :’)
    Tapi gak rela kalo Jonghyun yang tampan harus meninggal kayak gini 😦

  26. oh tidaakkk jangan2 kyungsoo itu anaknya yunho sama ara ?? :/ btw unn nyesek banget pas jonghyun meninggal itu unn…yaampuunn :’

  27. Jangan-jangan kyungsoo anaknya yunho sma ara ? kasihan bgt si kyu , baru aja happy. Semoga yunkyu bisa bersatu lewat kyungsoo

  28. Hidup bener2 ga adil kayanya. Kyuhyun udah cinta ke Jonghyun. Kyuhyun baru bahagia sama Jonghyun ditambah kehadiran Kyungsoo. Dan sekarang Jonghyunnya malah meninggal huweeeeeeee TvT Tapi tapi kehadiran Yunho ini bikin senyam senyum. Berarti bisa dong ya YunKyu barengan wwkwkwkwk 😀 Terus itu Kyungsoo sama Yunho knapa? Jgn bilang anak Yunho 😀 Lanjut unnie~ 😀

  29. huweeee….knp jonghyun ny meninggal…..kasian bgt kyu… 😦

    kyk ny kyungsoo anak ny yunho nh…..apa ending ny kyu ma yunho yah?l
    lanjuuutt yaaaaa 🙂

  30. Chapt ini bnr2 menguras emosi. ;( hiks…ampe iktn nagis. Jonghyun bnr2 sosok suami dan ayah yang baik. Jonghyun keren bangetz,,,, tp knp Jonghyun cpt bnget perginya…. T.T br sebentr mengecap kbhagiaan….

    Hmmm, Kyungso ank nya Yunho sm Ara??? wah,,, takdir mempertmkan dan bakal menyatukan mereka lagi… setelah pertualangan cinta nya, akhirnya Kyu bkal berstu sm Yunho, sm cinta pertmnya????

    Ttp menyayangkan Jonghyun oppa yg hrs pergi..hikss…
    crtanya TOP dech… keren…:)

  31. Astaga,,,,!!! Kenapa begitu tragis kisah seorang Cho kyuhyun,, 😥
    My heart so hurt,,,
    Dan aahh,,, yunho is back,, Omo!!!
    Yang terakhir itu,,, Jangan2,, kyungso dan yunho,,,???? Aahh I see,,

Leave a reply to revisrev Cancel reply