The Journey – Chapter 3

Title                 :  The Journey

Rate                 : T

Genre              : Friendship, Romance, Humor, Sad, Angst

Pair                  : YunKyu, ZhouKyu, ChangKyu

Cast                 : Kyuhyun (dan Kyujin), Yunho, Changmin, Zhou Mi

Other Cast       : Taemin, Kibum, Donghae, Heechul, Jungmo,

Warning         : BL, OOC, Typo (es), Don’t Like = Don’t Read

Note                : Cerita ini diangkat dari sebuah film Korea dengan perubahan judul serta nama tokoh tanpa merubah isi dan alur cerita serta penggambaran karakter tokoh aslinya. Cerita ini mengisahkan tentang perjalanan cinta dari seorang ibu (Kyuhyun – generasi 1) dan anaknya (Kyujin – generasi 2) di generasi yang berbeda dalam mendapatkan cinta pertama sekaligus cinta sejatinya.

CHAPTER 3

Present Days

Kyujin tersentak dari imajinya. Refleks ia menatap jam yang melingkar di lengan kirinya dan ia terkejut ketika waktu sudah menunjukan hampir petang. Ia baru ingat jika malam ini ia memiliki janji dengan Taemin untuk datang ke Museum seni bersama Changmin.

Dengan tergesa ia memasukan jurnal yang baru saja ia baca kedalam tas dan beranjak dari bangku taman yang ia tempati. Beberapa saat lalu, karena merasa jenuh di perpustakaan, ia memilih untuk pergi ke taman kampus untuk melanjutkan kembali membaca jurnal yang selalu ia bawa kemanapun itu.

Ketika sampai di Museum, ia tidak mendapati sahabat kekanakannya itu. Begitupun dengan sosok Changmin. Tidak mau membuang waktu dengan percuma, Kyu pun berinisiatif untuk berkeliling ruangan yang penuh dengan hasil karya dari mahasiswa jurusan Seni di kampusnya.

Namun, ketika ia melewati sebuah papan tempat untuk menggantung lukisan, ia melihat Taemin yang tengah bergelayut di lengan Changmin berjalan di sisinya. Ia mengerutkan keningnya heran.

Ia melangkahkan kakinya lagi hingga ia berdiri tepat di hadapan Changmin yang hanya berjarak beberapa meter dihadapannya. Seketika nafasnya tercekat.

“Anyeong…” Sapanya  pada namja tinggi dihadapannya. “Maaf aku terlambat.” Ucapnya menjelaskan sekedarnya. Changmin tersenyum menanggapi ucapan Kyujin.

“Anyeong, Kyujin-ah…” Tukas Taemin yang tiba-tiba muncul dari balik papan kayu.  Kyujin hanya tersenyum canggung seraya mengalihkan wajahnya dari sahabatnya yang tampak tersenyum cerah.

“Changmin hyung. Aku menang!” Seru Taemin riang pada Changmin yang kembali tersenyum. Menahan tawanya melihat sikap Taemin yang tampak kekanakan.

“Kita membuat taruhan. Aku bertaruh jika kau akan datang sementara Changmin hyung bertaruh jika kau tidak akan datang.” Terang Taemin menjawab rasa penasaran Kyujin.

Mendengar itu, Kyujin hanya mampu menelan ludahnya menahan perasaannya yang terasa tidak rela dan kecewa. Padahal ia hanya terlambat beberapa menit, tapi mereka berdua bahkan telah membuat taruhan semacam itu. Sedekat itukah hubungan mereka saat ini?

Taemin kembali merangkul lengan Changmin dengan senyum lebarnya, “Kau harus mentraktirku makan malam, hyung…” Pintanya dengan mengusap pundak Changmin, bertingkah seolah tengah membuang debu di pundak kokoh milik Changmin.

Namja tampan tersebut hanya tersenyum tipis mengabaikan tingkah Taemin padanya. “Baiklah, aku akan mentraktir kalian.” Balasnya yang juga menatap Kyujin yang hanya mampu berdiri dihadapannya dengan kikuk.

Mereka melanjutkan langkah. Namun Kyujin lebih memilih untuk berjalan di sisi pasangan tersebut dengan sedikit menjaga jarak. Sesekali ia menatap Changmin yang ternyata juga tengah menatap padanya. Ia menundukan wajah seraya menggigit bibir bawahnya. Sedikit malu dan terpesona dengan senyum tulus yang diberikan Changmin padanya.

Setelah berkeliling Museum, akhirnya mereka memutuskan untuk menonton pentas drama yang tengah berlangsung di teater. Kyujin tampak tenang menikmati jalan cerita dari drama yang tengah ditampilkan.

Berbeda dengan Changmin yang duduk berjarak satu bangku-tempat Taemin duduk- darinya. Ia tampak sedikit risih diposisi duduknya. Terlebih ketika Taemin memeluk lengan Changmin serta menyandarkan kepalanya dengan manja di bahunya. Melihat pergerakan Taemin, Kyujin mengalihkan pandangannya dari arah panggung.

“Lihat apa kau?” sentak Taemin dengan nada menantang. Kyujin tidak menjawab apapun. Ia hanya menatap Changmin yang rahangnya tampak mengeras, sama sekali tidak bergerak dari posisinya. Melihat itu, Kyujin hanya mampu tersenyum pahit. Mencoba menahan perasaannya yang tiba-tiba terasa sesak.

“Aku harus pergi.” Ucap Kyujin pada Taemin yang tengah berdiri di pintu masuk ruang staf pemain drama ketika pertunjukan telah selesai.

“Kenapa kau harus pergi secepat ini? Changmin hyung akan mentraktir kita makan malam.” Kaluh Taemin menekuk wajahnya.

Kyu menepuk pundak Taemin pelan. “Tiga orang terlalu ramai, Taemin-ah.”

Mendengar ucapan Kyujin, seketika wajah Taemin berbinar. “Aish, dasar kau. Kau terlalu pintar, Kyu.” Ia kemudian mengalihkan perhatiannya pada Changmin yang tengah berbicara dengan seseorang di dalam ruang staf. “Changmin hyung, Kyujin mengatakan jika ia akan memilih pulang lebih awal.”

Changmin melangkah menghampiri kedua namja yang berdidi di depan pintu, “Tapi kau harus makan dulu, Kyujin-ah. Dan kita juga bisa bermain atau mengobrol terlebih dahulu.”

Belum sempat Kyujin berkata apa-apa, Taemin telah menyambar terlebih dulu. “Kyu tidak pernah merubah pikirannya secepat itu. Bukankah begitu, Kyujin-ah?” Tanya Taemin dengan nada manis.

Kyujin yang saat itu telah berdiri membelakangi Taemin dan Changmin hanya tersenyum getir. “Ne.” Jawabnya singkat. Mencoba menggunakan nada senormal mungkin. Tanpa mereka berdua ketahui, ekspresi wajah Changmin berubah murung.

“Nah, kan…” Desah Taemin kecewa meskipun wajahnya menunjukan ekspresi yang berbeda dari kalimat yang ia ucapkan.

“Sayang sekali. Pasti akan sangat menyenangkan jika kau juga ikut, Kyu…” Changmin membujuk dengan wajah berharap.

Taemin mengerutkan keningnya, tidak suka mendengar ucapan dan ekspresi yang ditunjukan oleh lelaki yang ia cintai di sisinya.

“Kyunnie, apa kau tahu jika Changmin hyung tidak sering mentarktir teman-temannya seperti ini, kan? Changmin hyung melakukan ini karena kau adalah temanku.” Taemin tersenyum manis pada Changmin yang dibalasnya dengan senyuman terpaksa. “Dia hanya mencoba berlaku baik, jadi kau bisa pergi sekarang. Tidak masalah.” Taemin mendorong tubuh Kyujin yang mematung membelakanginya. Meminta sahabatnya itu untuk pergi secepatnya. Changmin sendiri terus memperhatikan Kyujin dengan sorot mata kekecewaan.

Kyujin berjalan meninggalkan ruang staf dengan langkah sedikit menghentak. Sedikit kesal dengan perlakuan Taemin padanya. Ia cukup tahu diri untuk tidak mengikuti ajakan makan malam Changmin. Selain itu, ia merasa telah cukup menyiksa dirinya sendiri dengan melihat Taemin yang selalu bersikap mesra pada Changmin.

Ia yang baru saja berjalan sampai di lorong ruangan terkejut ketika ia mendengar suara seseorang.

“Tunggu!”

Kyujin membalikan tubuhnya dan mendapati Changmin yang tengah melongokkan tubuhnya di jendela ruang staf yang terbuka. Kyujin berjalan menghampiri Changmin.

“Aku membawa hadiah hari ini.” Changmin mengeluarkan dua buah kotak kecil dari balik dinding yang membatasinya dengan Kyujin. “Aku juga memberikanmu satu, jadi kau tidak akan merasa sendirian.”

“Aku bertaruh kau tidak akan bisa tidur malam ini.” Tukas Taemin pada Kyujin yang tiba-tiba mendesak tubuh Changmin di jendela. “Changmin hyung tidak bermaksud apa-apa. Changmin hyung memberikan kado ini karena kau adalah teman baikku. Jika bukan karena aku, kau tidak akan pernah mendapatkannya.”

Kyujin hanya terdiam dengan sesekali menatap wajah Changmin yang masih mengulurkan dua buah hadiah padanya.

“Ambillah satu.” Pinta Changmin menghiraukan kata-kata Taemin.

Kyujin melihat dua buah kotak kecil berwarna cokelat muda yang di ikat dengan pita simpul menghiasi keduanya. Yang tampak berbeda adalah hiasan bunga kertas yang hanya terdapat di kotak yang ada ditangan kanan Changmin. Kotak yang  jika sekilas dipandang saja tampak terkesan lebih manis dari yang satunya.

Setelah Kyujin memilih hadiah dari Changmin, ia berniat untuk pulang ke rumah. Sekedar untuk beristirahat dan melanjutkan untuk membaca jurnal yang membuatnya penasaran.

“Kyujin-ah.”

Kyujin berhenti di tempat ketika suara Taemin yang tengah berlari kearahnya memanggil namanya.

“Aku lebih suka hadiah milikmu.” Taemin merebut kotak kecil dengan hiasan bunga kertas dari tangannya dan menggantinya dengan hadiah milik Taemin sendiri. “Kau tidak keberatan jika kita bertukar kan? Bye…”

Taemin melenggang pergi kembali memasuki gedung dengan tanpa memberi kesempatan pada Kyujin untuk mengucapkan sepatah katapun. Kyujin hanya menghela nafas berat menatap kepergian sahabatnya.

Setelah ia sampai di rumah dan membersihkan tubuhnya, Kyu hanya membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya. Menelungkupkan tubuhnya untuk memandangi hadiah pemberian dari Changmin untuknya, yang telah ditukar dengan milik Taemin.

Ia memainkan pita yang menghiasi penutup kotak persegi dihadapannya. Merasa enggan untuk membukanya. Ia mengocok kotak tersebut. Sedikit heran ketika ia tidak mendengar suara apapun dari dalamnya. Karena kesal ia mengabaikannya namun karena rasa penasarannya akhirnya ia membuka kotak berwarna cokelat tersebut.

Kartu ucapan dan sebuah gantungan ponsel berbentuk beruang putih.

Kyujin merebahkan kembali di kasur dengan kartu ucapan ditangannya.

            Ketika sinar mentari tepancar di lautan. Aku selalu memikirkanmu. Ketika bulan bersinar temaram di musim semi, aku memikirkanmu.

Kyujin segera menelepon Taemin perihal hadiah itu.

“Benarkah? Apa itu yang ia katakan? Aigoo, Changmin hyung pasti sangat menyukaiku. Kau harus memberikan kartu itu padaku besok, Kyu. Ok?”

“Ok.” Sahut Kyujin lirih sebelum ia memutus telepon dari Taemin yang sangat antusias ketika ia membacakan tulisan yang terdapat di dalam kartu ucapan pemberian Changmin.

Kyujin meletakan teleponnya dengan lunglai. “Aku sama sekali tidak memiliki harapan lagi padanya.” Gumamnya. ”Sudah seharusnya ia dengan Taemin.”

Ia kembali membaca sederet kalimat yang tertulis di kartu ucapan yang tergeletak dihadapannya.

Ketika sinar mentari terpancar di lautan. Aku selalu memikirkanmu. Ketika bulan bersinar temaram di musim semi, aku memikirkanmu…

*

            Past Days

Yunho menambahkan tinta pada penanya lalu kembali menulis.

“Apa sudah selesai?” tanya Zhoumi yang tiba-tiba muncul dan duduk di depan Yunho.

“Tinggal sedikit lagi.”

“Perhatian.” Seorang guru mereka memasuki kelas lalu berdiri di depan papan tulis. “Kumpulkan veses kalian di dalam sebuah plastik, mengerti? Lakukan sekarang!”

Tanpa banyak bicara, seluruh isi kelas berhamburan keluar, memegang kantong plastik kecil di tangan lalu berbondong-bondong memasuki toilet. Namun, seluruh isi toilet ternyata telah dipenuhi oleh anak-anak lain yang sudah lebih dulu datang.

Maka, karena tidak ada pilihan lain, mereka melakukannya di balik semak-semak di belakang sekolah.

*

            Hooekk!

Kyujin memuntahkan makanan di mulutnya ketika membaca dan membayangkan apa yang tertulis dalam jurnal yang tengah ia baca.Namun beberapa saat kemudian ia tertawa pelan membayangkan tingkah konyol Yunho dan Zhou Mi…

*

            Past Days

Pagi itu, seluruh isi kelas Yunho melakukan lari pagi mengintari lapangan sekolah bersama-sama. Zhoumi yang tadinya berlari di depan, mengurangi kecepatanya agar bisa sejajar dengan Yunho.

“Yunho-ya, aku akan berlari sambil menutup mataku. Kau harus menuntunku, ne?”

“Baiklah” kata Yunho. Ia lalu menggandeng lengan Zhoumi ketika lelaki jangkung itu mulai menutup matanya.

“Yunho-ya, maukah kau menemaniku belajar dansa polka sepulang sekolah?” tanya Zhoumi lagi.

“Polka?”

“Benar, aku akan menemui Kyuhyun disana. Ini adalah ide ayahku dan temannya itu. Mereka ingin aku dan Kyuhyun bertemu di perhelatan nantinya.” Terang Zhoumi. “Akan ada banyak lelaki disana, kau bisa memilih satu nantinya. Kau bisa datang kan?”

“Aku tidak tahu..” Yunho yang secara tidak sadar sudah melepaskan lengan Zhoumi, tetap berlari sambil berpikir. Detik berikutnya ia baru sadar bahwa ia sudah terpisah dari sahabatnya. Dengan bingung ia mencari Zhoumi.

Ketika menoleh ke kanan, didapatinya Zhoumi yang tetap tenang karena mengira Yunho masih menggandenganya, tetap berlari lurus ke depan dan..

Buuuukkkkkkkk..!

Zhoumi menabrak tiang gawang sepak bola dan langsung terjatuh karenanya.

“Zhoumi-ya..” kata Yunho dengan perasaan bersalah. Mau tidak mau ia harus mengikuti Zhoumi sepulang sekolah nanti ke tempat belajar dansa polka.

Setibanya mereka disana, mata Yunho langsung menangkap Kyuhyun yang juga langsung menyadari kedatangan Yunho dan Zhoumi.

Zhoumi membungkuk hormat pada Kyuhyun lalu memperkenalkan Yunho pada Kyuhyun. “Kyuhyun-ssi, ini sahabatku, Jung Yunho. Dia adalah sahabat yang pernah aku ceritakan padamu dulu.”

Yunho langsung menyadari bahwa Zhoumi tidak pernah tahu bahwa dirinya dan Kyuhyun sudah saling mengenal terlebih dahulu. Maka dengan berpura-pura, ia membungkuk sedikit, memberi hormat. “Halo, aku Jung Yunho. Senang berkenalan denganmu.”

Kyuhyun yang juga mengerti situasi ini, segera ikut dalam sandiwara yang diciptakan Yunho. “Anneyong haseyo. Jadi.. kalian berteman?”

Zhoumi sedikit bingung. “Apa kalian sudah saling kenal?”

“Oh.. Tidak.” Sangkal Kyuhyun cepat.

Zhoumi tersenyum seraya merangkul pundak Yunho. “Dia adalah sahabat terbaikku.”

Kyuhyun lalu menyadari bahwa ia tidak berdiri sendiri disana. “Oh, kenalkan. Ini temanku, Kibum.”

“Anneyong Haseyo, aku Kim Kibum.” Kata lelaki di samping Kyuhyun.

“Aku Zhoumi.”

“Aku Yunho.”

Acara ramah tamah mereka terhenti dengan kedatangan seorang wanita paruh baya yang ternyata adalah pengajar dansa polka mereka hari itu.

“Semuanya, silahkan duduk.”

Para murid yang hadir langsung berebutan tempat duduk, tak terkecuali untuk Yunho dan Kibum yang sedikit terlambat mendapatkan kursi yang mereka inginkan.

“Nah, hari ini aku akan mengajarkan dansa polka pada kalian. Bagaimana? Kedengarannya menarik bukan?” kata guru itu lagi.

Selama sang guru mendengarkan, Kyuhyun tidak berkonsentrasi sama sekali. Ia dan Yunho terus saling bertatapan dengan luapan kegembiraan di hatinya.

“Bogosipphosoyo..” bisiknya mesra ke arah Yunho yang duduk cukup jauh darinya.

“Nado.” Bisik Yunho tak kalah mesra.

Kemudian mereka semua berdiri membentuk lingkaran dan saling bergandengan satu sama lain. Tangan mereka diangkat sedikit di bawah pundak mereka lalu kaki mereka melangkah mau kemudian mundur sesuai irama musik, sementara sang guru berdiri di tengah lingkaran, memperagakan gaya yang harus mereka pelajari.

Yunho dan Kyuhyun mengikuti setiap arahan dari si pengajar, ketika mereka harus saling membungkuk ke kanan dan ke kiri pada orang di samping mereka, keduanya melakukannya dengan baik, namun mata mereka masih saja saling menatap, seolah takut kehilangan jika mereka berpaling sedikit saja.

Kemudian para murid berdansa dengan pasangan masing-masing, dengan langkah yang telah ditentukan. Pasangan pertama Kyuhyun adalah Zhoumi, karena lelaki itu tepat berada di sebelah kirinya. Berikutnya mereka kembali membentuk lingkaran dan bergerak maju mundur lalu saling membungkuk seperti sebelumnya. Kini pasangan dansa Kyuhyun adalah Yunho. Hatinya bergejolak riang karenanya.

“Aku tidak tahu bahwa kau dan Zhoumi berteman.” Kata Kyuhyun.

Yunho tidak menjawab, ia hanya tertawa geli mendengarnya. Kyuhyun akhirnya ikut tertawa mengingat kejadian tadi dimana ia dan Yunho harus berpura-pura baru saling kenal.

Lalu tiba-tiba musik klasik yang mengalun berhenti berputar, tergantikan dengan musik rock and roll’. Ternyata Zhoumi yang menggantinya. Dengan gaya yang penuh percaya diri, ia berdansa di tengah ruangan, mengabaikan si pengajar yang menatap jengkel padanya. Satu persatu semua murid ikut bergoyang riang, begitu juga Kibum, Yunho dan Kyuhyun.

Setelah latihan itu selesai, Kyuhyun, Kibum, Yunho dan Zhoumi melenggang pulang bersama. Selama perjalanan, Kyuhyun dan Yunho saling mencuri-curi pandang.

“Aku ingin jadi penyiar suatu saat nanti. Aku selalu melatih ketangkasanku berbicara. Bisakah kau melakukan ini?” Kata kibum pada Yunho. Ia lalu mengatakan sesuatu yang cukup panjang dan tampaknya berulang-ulang tapi Yunho tidak memperhatikannya.

“Bagaimana? Keren kan? Aku bisa mengulangi dengan cepat.” Kata Kibum lagi. Namun lagi-lagi diacuhkan oleh Yunho yang sibuk mencuri pandang pada Kyuhyun.

“Bisakah kau melakukannya?” tanya Kibum penuh harap.

Menghormati si lawan bicara, akhirnya Yunho menyanggupi. Ia mencoba mengikuti kata-kata Kibum tadi tadi ia tidak berhasil.

“Kau harus banyak berlatih.” Kata Kibum yang sedikit kecewa. “Nah, coba kau ikuti aku setelah ini.” kembali Kibum melontarkan kata-kata yang sama. Terdengar sedikit menjengkelkan di telinga Yunho, tapi ia masih bertahan, demi menghormati teman Kyuhyun itu.

“Kita berpisah disini. Aku akan mengantar Kyuhyun pulang, jadi kau bisa menjaga Kibum. Oke? Kita bertemu lagi nanti.” Kata Zhoumi di persimpangan jalan.

“Aku pulang dulu. Selamat malam.” Kata Kyuhyun dengan enggan.

“Sampai jumpa Kyuhyun-ah.” Kata Kibum seraya melambaikan tangannya.  Ia lalu menoleh pada Zhoumi dan mengucapkan selamat malam yang dibalas dengan anggukan sopan dari si namja jangkung itu.

Yunho hanya bisa menatap punggung Kyuhyun yang perlahan menjauh. Jauh di hati kecilnya, ia masih ingin bersama Kyuhyun, tapi ia tahu hal itu tidak mungkin terjadi selama masih ada Zhoumi di sampingnya.

Kyuhyun berbalik sebentar, ia menatap Yunho dengan pandangan enggan. Ia sendiri tidak ingin waktu berakhir secepat ini. Tapi sepertinya waktu tidak berpihak padanya. dilihatnya kembali Kibum melambai padanya. Ia membalas lambaian itu dengan canggung lalu kembali mengikuti Zhoumi yang telah menunggunya.

“Ayo kita pulang.” Kata Kibum pada Yunho. Mengembalikan khayalan lelaki itu ke dunia nyata. “Yunho-ssi, ayo kita coba yang lebih mudah. Nah, coba ini.”

Kibum kembali melontarkan kata-kata aneh yag diulang-ulang. Mungkin menurutnya itu sedikit lebih mudah daripada kata-katanya sebelum ini, tapi bagi Yunho sama saja, ia bahkan enggan mendengarkan.

“Bagaimana? Mudah kan? Ayo, cobalah..”

“Hahh?”

“Cobalah mengulangi kata-kataku tadi.” kata Kibum lagi.

“Kata-kata yang mana?”

Kembali Kibum berbicara dengan nada menjengkelkan seperti tadi. “Nah, kau bisa melakukannya kan? Ayo cobalah.”

“Aku tidak bisa melakukannya. Tolong jangan paksa aku.” Kata Yunho pada akhirnya.

“Hahhh? Kau tidak bisa melakukannya? Ini mudah sekali. Dengarkan.” Kibum lalu bicara lagi dengan kata-kata itu, masih dengan nada yang sama.

Yunho tak tahan lagi, ia melambatkan langkahnya, membiarkan Kibum berjalan duluan lalu berlari dan sembunyi di semak-semak.

Sementara di tempat lain, Kyuhyun sudah sampai di rumahnya. Zhoumi mengucapkan selamat malam lalu meninggalkan rumah Kyuhyun dengan hati riang.

Sepeninggal Zhoumi, Kyuhyun berlari menaiki tangga rumahnya. Sebelum menekan bel yang terpasang di pintu pagarnya, ia menoleh ke belakang dengan sedih lalu menunduk. Ia senang sekaligus sedih hari ini. Ia benar-benar masih ingin bersama Yunho. Tapi kenyataan menghampirinya bahwa itu tidak mungkin, pasti Yunho tengah mengantarkan Kibum pulang saat ini. Dengan pasrah ia mengarahkan jarinya ke depan, hendak memencet bel.

Namun sebelum tangannya benar-benar menekan bel itu, lampu jalan di depan rumahnya mendadak mati. Kyuhyun menoleh ke belakang. ‘Tidak ada siapa-siapa.’ Pikirnya. Ia lalu kembali hendak menekan bel rumahnya.

Tapi lagi-lagi sebelum menekan bel, sesuatu terjadi. Lampu tadi menyala sebentar lalu dimatikan lagi. Kyuhyun kembali menoleh ke belakang, ke arah lampu yang di pasang di jalan masuk menuju undakan tangga menuju rumahnya.

Ia melihat sosok hitam di bawah tiang penyangga lampu itu. Dengan penasaran ia mencoba melihat  didalam gelap, mencoba menerka siapa orang yang iseng mengerjainya malam-malam begini.

Detik berikutnya, lampu kembali menyala dan.. Jung Yunho berdiri tepat di bawah tiang itu. Tersenyum hangat padanya, memberikan atmosfir membahagiakan di sekeliling Kyuhyun. Kyuhyun menatap lelaki yang berdiri di bawah sana dengan haru. Antara percaya dan tak percaya, ia melepaskan tas yang digengganggmnya sedari tadi lalu mulai melangkah menuruni undakan tangga perlahan.

Begitu ia sadar sepenuhnya bahwa ini bukan mimpi, ia mempercepat langkahnya. Ketika tinggal dua anak tangga lagi yang harus ia tempuh untuk menemui pujaan hatinya, Kyuhyun melompat tak sabar, lalu jatuh dalam pelukan hangat seorang  Jung Yunho.

The journey part 3 pict

PS : Bayangkan Kyujin seperti gambar Kyuhyun yang di bawah.

TBC

25 thoughts on “The Journey – Chapter 3

  1. kasian kyu sma kyujin,,, sepertinya perjuangan mereka mendapatkan cintanya agak suash,, tp aq suka sma jalan critanya
    keren,,, ditunggu next chap unnie
    penasaran banget gimana nasib kyu,, sma kyujin,,,
    ff yng lainnya lanjut juga ya,, SEMANGKA 🙂 🙂

  2. Hyaaaa,,,aq pengen nendang pantat si taemin,,nyebelin bgt sich X_X,,ni org kyany bakal jd duri dlm daging dech#kata2ny,,nyebelin bgt,,punya tmn kya gtu Ù∂a̲̅Ħ di tendang k laut dech
    Tp di massa skrg kyu jd ma chwang y??y??y??
    Trus di massa lalu kyu ma yun2 y??y??y??
    “̮ ƗƗaƗƗaƗƗa.. ƗƗaƗƗaƗƗa.. “̮ =)) di tgg next partny dech

  3. Taeminx nyebelin dsini… N kykx dy sadar deh chwang sukax ma kyu… Chwang jg hebat, tw aja mana hdiah yg bkal brakhir d tangan kyu, mungkin gara2 tw watakx taemin haha

    Kibum lol bgt deh,, XD
    berisik ampe ditanggalin yunho gitu wkwkwk
    Pnsaran ma sapa kyu bkal nikah ntar..

  4. sebelumnya mau ucapin trimakasih dulu sm macchiato atas pwnya 🙂 #hug

    hmmm chap ini bkin aku agak -banyak- sebel sama taemin, kesannya dia egois pdahal kan kyujin itu sahabatnya …
    kalo hubungannya yunkyu selalu bkin pnasaran kkekke, walaupun cm hal” kecil kaya saling lirik kesannya itu sweet bgt, dua kisah cnta yg berbeda tp sama” ingin menemukan cnta sjati, keren banget … salut buat yhannie unnie bs bkin aku trbawa dalam ceritanya gini 🙂

  5. Ini aku jadi makin penasaran!!!
    Siapa ayah Kyujin?? 😮
    Aaaaaaah, penasaran banget pokoknya!!! Kapan ini berakhir?? Eh, tp jangan cepet berakhir. Ayo kak buat makin penasaran terus nanti akhirnya aku malah kesel sendiri gara2 kelewat penasaran -..-
    Kyuhyun belum muncul di ‘present’ ya? Dia kemana?
    Ah, kenapa Kyu & Kyujin punya kisah cinta yg rumit sih? Masa iya gen mempengaruhi /plak/

  6. cerita cintanya kyujin juga gak kalah berat ya. mana taemin juga ngeselin gitu lagi. dan makin penasaran sm siapa ayahnya kyujin 😀 update soon ya!

  7. OMO aku agak kesal dengan sikap Taemin disini.
    Aishhh Kyujin nurut saja lagi. Tapi mau bagaimana lagi 😦
    Berarti Changmin suka Kyujin dari pada Taemin.
    Namun itu akan sulit seperti kisah Yunho dengan Kyuhyun.
    Kibum disini tidak menyukai Yunho kan?
    Jika iya, Pasti malah menjadi semakin berat bagi Kyuhyun untuk bersama Yunho.

    Fighting 😀

  8. Ngebayangin kisahnya kyujin mah nyeeesss bgt -_-
    Si taemin jg ngotot bgt sih -_-
    Changmin udh kaya orang bodoh aja tuh kasiaann. Kyujin sm Changmin,,
    Kado sm kartu ucapan itu pasti bener buat kyu haaahh gregetan bgt nih sm taemin!!

    Yunho sm Kyuhyun jg kasian, apa nanti mereka kepisah dulu jadi ZhouKyu sm YunBum ._.

  9. kalo di masa lalu kyu dicintai sama 2 seme. sekarang malah kebalik, kyujin harus bersaing sama temennya sendiri. kkk…
    aku ga suka sama sifat taemin, seenaknya aja. dan kyujin kenapa pake telepon taem segala. itu hadiah emang buat kamu…. #so tau ah
    kibum kehabisan obat ya? ngoceh mulu. dan akhirnya ditinggal yunho tuh. ehehehe….

  10. omg kyujin kasihan bgt taemin kok gt sih ….
    chwang klo suka kyujin ngomong langsung dong jgn geje geje gitu ….
    ciyeeee yunkyu main dibelakan zhoumi awas ketahuan #dor
    yunkyu sdh mulai mesra nih kyu sdh maen tubruk yunho kkkkk lanjut unn 🙂

  11. knapa taemin jd menyebalkn gitu…
    Pgn bejek2….
    Woww…kl kyujin kyx gmbar yg dibawah brrti mirip bngt ma kyuhyun dong….hehe….
    Yunkyu ni dah jadian lm sich???
    Tp 22x pny rasa yg sama…rasa cinta…haha…
    Lanjut ne chingu….
    Hwaiting,,,,

  12. ah. .
    i know changmin ska sma kyujin yh ?
    taemin jhat bnget drong kyujin gtu.??

    yunkyu udh pcran blum sh ??
    lnjut chingu. .(:

  13. Anak sama ibu sma2 susah mendptkan cintanya
    changmin lebih suka kyu ketimbang taemin ya,buktinya dia selalu memperhatikan kyu dan merasa kecewa krn kyu ga jdi ikut mkn bersma mereka
    kasian yunkyu pura2 ga kenal hanya krn zhoumi.poor kibum yg di tinggalin gtu aja oleh yunho krn kebnyakan ngoceh hehe

  14. Ya ampun Kyujin T_____T Sumpah, taemin nyebelin bgt! Ngeselin. Padahal Chwang jg malah yg mau kan kenapa taemin maksa sih? Ih keseeeeeeel *jambak taemin* /eh
    Kesel pokonya?! >< Ukh.. Akhirnya, mereka ketemu lagi walaupun harus ga saling kenal dan harus curi2 pandang gitu hahahahah 😀 Kibum caper ya sama Yunho? Jgn2 suka lagi sama Yunho? *peyuk yunho* :p Kyu udh ga sabar nih liat yunho main peluk aja wkwkwkwk awas ketauan 😀

  15. Sepertinya aku kebih suka baca part kyuhyun daripada kyujin, sebel ama taemin itu tuh…
    Astagaaa di chap ini haha.. Kaget juga ternyata pas baca adegan mengumpulkan veses*bener g nih tulisannya*

    Yunho bikin jantungan aja nyalain lampu matiin lampu fufu.. Tp seneng deh dua duanya udah ada rasa hoho
    Si kibum juga ada2 aja, ngomong sepanjang itu, ditinggal yunho kan xixixi

  16. Ga bisa ngebayangin si imut Taem jd nyebelin gituh :-[
    Tuh kan cerita berulang, huwiiihh kynya Yunkyu didn’t have a happy ending nihh huks huks

  17. Oh, ini yg kelewat d bc.. Tem kasian jd separuh antagonis gtu,, kalo ga jd ma chwang pasti depresi,, kasian kyujin muntah gara2 yun n zhou,, ada2 aja..
    Thx

  18. addu taem knpa d’sni peran.a ngeselin bgt..
    chwang ska ya am kyunji..
    ckck ska ktwa kalo lhat mimi n yunpa d’sni..
    next.

  19. Taeminnya ngeselin ya, nyerocos aja. Dapet bgt bikin orang gergetan. Kyujin anak Kyu ya? /mendadak blank/

  20. mereka bertemu secara rahasia n backstreet, author klo jd mereka, aq akan kawin lari…wkwkwkwkwkwk;p

  21. Kasiaan liat Kyujin, :’)
    Entahlah aku ngerasa kalo Taemin egois disini :/
    Mungkin kah…. kisah cinta Kyuhyun dan Kyujin bakal sama?

  22. Maakin seru n makin bwt q penasaran ffnya, lanjuuut lg yaa thor. Gomawo ^^
    Keep writing n semangaaat ne 😉

Leave a reply to tesaSUJU31 Cancel reply